Ini Fakta-fakta Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, dari Awal Viral Hingga Permintaan Maaf
Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian dan permintaan maaf pengunggah
TRIBUNNEWS.COM - Warganet dihebohkan dengan unggahan seorang pengguna Facebook bernama Kojin Tok, Sabtu (21/12/2019).
Dalam postingan tersebut Kojin Tok memberikan sebuah narasi yang menyebutkan satu keluarga diusir oleh petugas kepolisian di Surabaya, Jawa Timur saat sedang berteduh di pos pengamanan (pospam) polisi.
Hingga Minggu (22/12/2019) pukul 13.00 WIB, unggahan tersebut sudah dikomentari sebanyak 2,2 ribu kali dan dibagikan sebanyak 6,5 ribu kali.
Dalam unggahannya, Kojin Tok menuliskan sebagai berikut:
"Numpang tanya lor, tadi sy d perjalanan kena hujan, sedang kan ank sy msh kecil, tpi d pos penjagaan sini ada polisi sy d srh masuk karna ada anak sy yg msh kecil, trs polisi itu pergi, stlh agak lama, ada polisi ini datang bawa mobil patroli. Dan sy lngsng d usir suruh pergi dlm keadaan hujan, ank sy msh kecil. apakah itu pantas kah seorng polisi kyk gitu. Kata nya mengayomi dan melindungi masyarakat. Posisi, d depan BG junctian. Bubutan sby".
Baca: Heboh Burung Rp 150 Juta Raib di Bagasi Pesawat, Ini Tips Merawat Burung Kacer hingga Gacor

Setelah dilakukan penelusuran Tribunnews.com, di laman Facebook Kojin Tok tidak ditemukan postingan tersebut. Kemungkinan besar, postingan sudah dihapus oleh pengguna.
Tanggapan pihak kepolisian
Dikutip dari laman kompas.com, Ps Kaur Subbag Humas Polrestabes Surabaya Ipda Umam mengatakan, narasi yang menyebutkan terdapat anggota polisi yang mengusir satu keluarga ketika sedang berteduh tersebut tidaklah benar.
Namun, ia membenarkan bahwa ada dua anggota polisi yang mendatangi pos pengamanan (pospam) tersebut.
"Itu lokasinya di pos pengamanan BG Junction wilayah Polsek Bubutan, dan terjadi kemarin Sabtu," kata Umam.
Kedua anggota itu imbuhnya, datang ke pos PAM tersebut tidak berniat mengusir keluarga yang sedang berteduh itu, melainkan untuk memperbaiki atap yang bocor.
Adapun dua anggota polisi tersebut adalah Aipda Sony dan Brigadir Hengky yang berasal dari Polsek Bubutan.
Ia juga mengatakan bahwa hal itu sesuai dari foto yang sudah tersebar yakni kedua anggota tersebut tengah melihat ke atap yang bocor.
"Saat ini, kami masih dalam tahap penyelidikan untuk melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujarnya.
Kepada masyarakat, ia berpesan bahwa media sosial bukan tempatnya untuk mem-bully terhadap suatu kejadian yang belum tentu kebenarannya.
Selain itu, ia pun meminta kepada masyarakat Surabaya khususnya untuk menjaga kotanya dan pantang akan berita bohong.
"Mari berpikir jernih dan tidak terpancing dengan hal postingan yang merugikan korps kami," katanya.
Baca: Hobi Unik Deretan Kepala Negara, Jokowi Mengendarai Motor, Ratu Elizabeth II Mengoleksi Perangko
Permintaan maaf
----------
Pengunggah postingan satu keluarga diusir saat berteduh di pos polisi meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi.
Video permintaan maaf tersebut diunggah oleh akun facebook bernama Rul Ruly Hidayat.
"Atas insiden kemarin sudah clear, sudah mintak maaf"
"Semua permasalahn sudah selesai, dan tidak ada apapun yang terjadi lagi," kata pria yang belum diketahui namanya ini.
Dalam postingan tersebut terlihat juga Kapolsek Bubutan, AKP Ari Galang Saputro mendampinggi pria yang meminta maaf tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian"
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta)