Kasus Kekerasan Seksual Mahasiswi Telkom University Bandung Oleh Seniornya Kembali Mencuat
Seorang mahasiswi Telkom University mengaku menjadi korban kekerasan seksual oleh seniornya di kampus yang sama.
Editor:
Sugiyarto
Dalam kondisi hujan yang sangat deras pelaku tetap memaksakan untuk menerobos hujan. Keduanya pun basah kuyup.
Korban minta pulang ke asrama putri di kampus.
"Tapi pelaku menolak dan mengatakan pelaku tidak akan melakukan apapun ke korban. Dan korban dibawa pelaku dan “hubungan” tersebut terjadi lagi," kata dia.
Menurut Bahrul, korban tidak melawan, ketakutan dan bingung harus melakukan apapun (tonic immobility).
"Selain pemaksaan berhubungan seks terhadap korban, pelaku juga memaksa korban melakukan tindakan asusila lainnya yang menjijikan," kata dia.
Bahrul memaparkan, korban di kosan pelaku sekitar satu minggu. Korban mengalami trauma ringan pasca kejadian tersebut.
"(Korban) Bingung harus melakukan apa dan terpaksa mengikuti keinginan pelaku, dan terus menemani pelaku pada setiap saat keluar dari kosan," ujarnya.
Bahrul memaparkan, Korban berusaha memahami kondisi dan memanipulasi perasaannya agar pelaku simpatik, dan pada suatu titik korban pergi dan tidak pernah kembali.
"Pelaku melakukan terror kepada korban sampai dengan korban melarikan diri ke tempat salah satu UKM, pelaku berhenti melakukan teror. Pada bulan ramadhan tahun 2019," kata dia.
Pelaku menghubungi melalui korban, kata Bahrul, dan mengirimkan hal tidak senonoh.
"Korban marah dan melaporkan kepada senior dan pelaku meminta maaf," ucapnya.
Tanggapan Telkom University
Telkom University hingga kini belum bisa memastikan kebenaran berita dugaan adanya mahasiswi yang mendapatkan kekerasan seksual dari seniornya.
Dalam isu yang beredar korban mengalami trauma, hingga disebutkan sempat melakukan percobaan bunuh diri.
Direktur sekretariat universitas Telkom University, Lia Yuldinawati, mengaku pihaknya baru mengetahui berita yang simapang siur, Sabtu (28/12/2019)
"Jadi Tekom University sendiri, sekarang sedang melakukan investigasi, mengumpulkan fakta-fakta, serta mengumpulkan semua pihak yang terkait dengan kejadian ini," ujar Lia, saat ditemui di Telkom University, Senin (30/12/2019).
Lia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan berita terpisah dari beberapa pihak.