Sabtu, 23 Agustus 2025

Penemuan Bangkai Macan Tutul di Pati, BKSDA Sebut Penyebab Kematian Bukan dari Luka Tembakan

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah melakukan proses evakuasi terhadap bangkai seekor macan tutul di kebun Sekar Gading, Gembong.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
Dok. BKSDA Jawa Tengah
Terkait Penemuan Bangkai Macan Tutul di Pati, BKSDA Sebut Penyebab Kematian Bukan dari Tembakan 

TRIBUNNEWS.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah membantah jika kematian  macan tutul yang ditemukan mati di kebun Sekar Gading, Gembong, Kabupaten Pati, Senin (13/1/2020) akibat luka tembakan.

Pejabat Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Muda BKSDA Jawa Tengah, Budi Santoso mengatakan kabar yang menyebut kematian satwa ini akibat penganiayaan tidaklah benar.

"Isu yang berkembang di masyarakat Pati itu tidak terbukti kebenarannya," kata Budi saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (15/1/2020).

Hal ini berdasarkan hasil rontgen dengan sinar-X tidak ditemukan proyektil di dalam tubuh macan tutul.

Budi melanjutkan BKSDA telah mengandeng laboratorium Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga untuk menguak penyebab kematian macan tutul tersebut.

"Kita masih menunggu hasil lab patologi hewan Unair untuk penyebab kematian matul," lanjutnya.

Diketahui sebelumnya, BSKDA berhasil melakukan proses evakuasi terhadap bangkai seekor macan tutul.

Baca: Fakta Terbaru Keraton Agung Sejagat, dari Bukan Pasangan Suami Istri hingga Acaman Hukuman

hasil rontgen dari bangkai macan tutul yang ditemukan di Pati
Hasil rontgen dari bangkai macan tutul yang ditemukan di Pati

Bangkai hewan bernama latin Panthera Pardus Melas ini pertama kali ditemukan oleh Siti, warga Dukuh Beji RT 3 RW 2, Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Kepala BKSDA Jateng, Darmanto dalam keterangan tertulis menjelaskan macan tutul tersebut berjenis kelamin jantan dan berumur sekitar 1,5 tahun.

Sedangkan lokasi penemuan di sekitaran kebun warga.

"Kurang lebih 50 meter dari kandang sapi dengan kondisi anus berdarah," kata Darmato, seperti rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (14/1/2020).

Darmato melanjutkan sebelum dievakuasi oleh pihaknya, bangkai macan tutul tersebut sempat dikuburkan warga sesaat telah ditemukan.

Bangkai macan tutul tersebut kemudian diangkut ke kantor BKSDA Jateng oleh petugas PKW Pati dan pihak Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Gunung Muria.

Baca: Beredar Pesan WA Minta Jabatan Komisaris Inalum, Denny JA Klarifikasi dengan Sebuah Cerpen

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan