Rizki Lumpuh Tak berdaya dan Banyak Bekas Luka, Orang Tua Mengaku Hanya Mencubit
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun Jabar, ada gumpalan darah di otak bocah berusia 7 tahun asal Pangalengan, Kabupaten Bandung itu.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Luka fatal di otak M Rizki Anugrah membuat ia tak berdaya dan hanya bisa berbaring.
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun Jabar, ada gumpalan darah di otak bocah berusia 7 tahun asal Pangalengan, Kabupaten Bandung itu.
Luka itu diperkirakan akibat benturan benda tumpul.
Rizki yang dulunya anak ceria dan lincah menjadi tak bisa bergerak.
Untuk makan saja, Rizki mengandalkan selang yang dipasangkan ke hidungnya.
Kasi Perlindungan Hak Anak Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Ade Bahrudinata mengatakan orangtua kandung Rizki sempat membantah melakukan penganiayaan.
Baca: Bocah Tewas Dipatuk Ular Weling Setelah Pamerkan ke Teman-temannya, Berikut Kronologinya
Baca: Mengapa Orangtua Penganiaya Bocah Hingga Hilang Ingatan Belum Ditahan Polisi? Ini Penjelasannya
Baca: Orang Tua yang Diduga Menyiksa Anaknya Sendiri di Bandung Sudah Diusir dari Kampung
Namun, mereka akhirnya mengaku pernah mencubit sang anak tapi tidak keras.
"Lama-lama dia mengakui pernah nyubit, tapi katanya nyubitnya juga bukan nyubit gimana (keras) karena ke anak. Yang namanya orang lagi emosi mungkin saja dia merasa pelan tapi kencang," kata Ade saat ditemui di kantornya, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (22/1/2020).
Ada dugaan alasan orangtua Rizki melakukan penganiayaan.
Ade menduga, orangtua Rizki emosi karena jumlah anaknya yang banyak.
Diketahui, orangtua Rizki memili 8 anak, tidak memiliki rumah, dan pekerjaannya tidak jelas.
"Bayangkan pekerjaan tidak jelas anaknya banyak, tidak punya rumah, rumah orang bukan ngontrak tapi nebeng," kata Ade.
Alasan dari orangtua, kata Ade, mungkin karena lelah saat datang ke rumah anaknya nangis, yang namanya anak mungkin minta jajan, minta uang atau lainnya.

"Mungkin kesel, cape, anak merengek, di situlah diduga terjadi tindak kekerasan oleh kedua orang tuanya," kata dia.
Menurut Ade, diduga tindakan kekerasan yang diterima Rizki, terjadi berulang-ulang.
"Selama Rizki dititipkan di orangtuanya itu, sekitar dua bulan," ucapnya.
Luka-luka Saat Diasuh Orangtua Kandung
Nasib M Rizki Anugrah berubah ketika ia dikembalikan ke orangtua kandungnya.
Bocah 7 tahun asal Pangalengan, Kabupaten Bandung itu kerap diasuh oleh orangtua angkatnya, Alit Rokoyah (45) dan kakaknya, Nani Suryani (47).
Orangtua kandung Rizki masih bersaudara dengan orangtua angkatnya.
Alit sudah merawat Rizki sejak ia kecil sebab orangtua kandung Rizki memiliki banyak anak.
Selama dirawat orangtua angkatnya, Rizki merupakan anak yang sehat dan ceria.
"Dari kecil Rizki sudah di sini, sebelumnya dia merupakan anak yang ceria dan sangat aktif," ujar Alit, saat ditemui di rumahnya ketika menyuapi Rizki, Rabu (22/1/2020).
Pada Idulfitri 2019, Rizki dititipkan kembali ke orangtua kandungnya.
Saat itu, kondisi kesehatan Alit menurun karena sakit jantung yang dideritanya.
"Sebelum dititipkan ke orangtuanya dia seperti biasa sehat, tidak apa-apa, Rizki dititipkan karena saya saat itu sedang kambuh (sakit jantung)," kata Alit yang matanya berkaca-kaca.
Alit tidak bisa menjemput Rizki sesuai kemauannya karena lokasi anak jauh.
Oleh sebab itu, pertemuan mereka tertunda.
Pertemuan yang didambakan Alit justru terjadi di rumah sakit.
Kondisi Rizki sudah penuh luka.
"Kembali bertemu saat Rizki sakit, lalu dibawa ke rumah sakit dan kondisinya seperti ini," ucapnya.
Tak ada lagi Rizki yang ceria dan aktif.
Rizki tidak bisa bermain dengan teman sebayanya.
Untuk mengubah posisi tidur saja, Rizki kesulitan.
Ia hanya bisa berbaring dan tak mampu bangun.
Rizki yang kini seharusnya bersekolah dan bermain dengan temannya itu kesulitan untuk makan.
Hanya susu dan makanan bayi yang dibuat sangat cair yang dapat dikonsumsi bocah laki-laki itu.
Meski bukan anak kandungnya, Alit terlihat sangat tulus dan tegar mengurus Rizki yang kini terbaring sakit.
Saat memberi Rizki makanan dan susu, Alit terlihat sangat telaten, sesekali ia mengajak bicara Rizki.
Makanan bayi itu diberikan setetes demi tetes ke mulut Rizki agar bisa dikonsumsi.
"Sekarang dia seperti ini, tidak bisa komunikasi, dan entah apakah dia bisa melihat atau tidak. Sebab jika dilihat dia seperti melihat tapi jika didekati seperti tak melihat," kata Alit, sambil mengelus Rizki.
Kini, kata Alit, pihaknya hanya bisa berusaha dan berdoa, berharap ada keajaiban dari Tuhan yang bisa menyembuhkan Rizki.
Alit sama sekali tidak menyangka anak yang diasuhnya itu akan berakhir dengan penuh luka.
Sebab, sebelumnya Rizki dalam kondisi sehat, selain itu yang membawanya pun merupakan orangtua kandung Rizki.
Alit mengaku tak ada niat melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Sebab, orangtua kandung Rizki masih berhubungan darah dengannya.
"Mungkin tidak akan melapor polisi, semoga saja Rizki kembali sehat," katanya.
Makan Gunakan Selang
Bocah asal Pangalengan, Kabupaten Bandung itu terbaring tak berdaya setelah diduga disiksa oleh orangtua kandungnya.
Rizki menjadi korban kekerasan. Badannya dipenuhi luka-luka.
Ia kesulitan untuk makan sehingga badannya kurus.
Menurut Wakil Ketua Komunitas Lets'go Sedekah, Heri, Rizki hanya bisa mengonsumsi susu.
Makanan padat tidak bisa dikunyah oleh Rizki.
Susu pun dimasukkan melalalui selang yang terhubung dengan hidung Rizki.
Ia tidak bisa menelan susu.
"Susu juga kemarin pakai selang lewat hidung, cuma sekarang selangnya dicabut karena katanya selangnya sempat mampet. Manggil dokter harusnya seminggu sekali tapi dokternya katanya kini tak datang lagi," ujar Heri ketika dihubungi Tribun Jabar, Selasa (21/1/2020).
Berat badan Rizki turun setelah tidak menggunakan selang sebagai alat bantu meminum susu.
"Kalau pakai selang satu gelas bisa langsung habis kalau sekarang satu gelas bisa beberapa jam karen sedikit-sedikit, minum pakai sedotan sudah tidak bisa jadi ditetesin ke mulutnya," kata dia.
Menurut Wakil Heri, Rizki kini diasuh oleh orangtua angkatnya, Tahdi dan Alit.
Mereka tinggal di Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Rizki tidak bisa bergerak leluasa, jangankan untuk main bersama teman, bocah itu kesulitan untuk duduk.
"Kondisi Rizki sekarang tidak bisa apa-apa, jangankan berjalan, ngomong saja sudah tidak bisa, duduk tak bisa, dan kalau tiduran mau ganti posisi juga harus dibantu tak bisa sendiri," katanya
Heri menduga kondisi Rizki yang serba kesulitan itu akibat dianiaya orangtuanya sendiri.
Meski kondisi Rizki memilukan, ia tidak bisa dibawa berobat ke rumah sakit.
Ada beberapa alasan salah satunya kesulitan finansial.
Pertama, ibu angkat Rizki menderita penyakit jantung.
Kedua, Rizki tidak terdaftar dalam BPJS.
"Dia kan tidak bisa masuk BPJS soalnya KK nya di orang tua aslinya," kata dia.
Orangtua kandung Rizki, ucapnya, sudah diusir oleh warga di kampung.
"Akibat melakukan kemerasan itu," ucapnya.
Heri menyarankan, jika ada yang hendak membantu meringankan beban Rizki, lebih baik memberikan bantuan berupa uang untuk berobat.
(Fidya Alifa Puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Orangtua M Rizki Anugrah Diduga Menganiaya karena Emosi, Punya Anak 8 dan Tidak Punya Rumah Tetap