Minggu, 14 September 2025

Meski Tak Terima, Risma Maafkan Pelaku Ujaran Kebencian dan Penghinaan, Ini Alasannya Lapor Polisi

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini buka suara setelah penangkapan tersangka ujaran kebencian dan penghinaan terhadapnya di akun Facebook.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Kolase/Tribun Jatim/Kompas.com
Zikria Dzatil (kiri), Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini buka suara setelah penangkapan tersangka ujaran kebencian dan penghinaan terhadapnya di akun Facebook.

Risma menggelar konferensi pers yang didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan, dan seluruh staf dan Kepala Dinas.

Ia mengatakan, dirinya akan memberikan maaf kepada tersangka bernama Zikria Dzatil tersebut.

Dirinya akan menerima maaf dari tersangka, karena menurutnya sebagai manusia harus saling memaafkan.

"Saya maafkan yang bersangkutan. Sebab sesama manusia harus saling memaafkan," ujar Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (4/2/2020).

"Dia sudah minta maaf dan saya wajib memberi maaf. Allah saja memaafkan manusia yang berbuat salah," ungkap Risma.

Mengenai Zikria Dzatil yang menyebutnya kodok saat banjir di Surabaya Januari lalu, Risma juga akan memaafkannya.

"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana? Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," imbuhnya.

Penghinaan kodok tersebut, juga yang menjadi alasan dirinya melaporkan Zikria Dzatil.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menunjukkan surat pribadi Zikria Djatil yang meminta maaf atas perbuatan dirinya menghina Risam, Rabu (5/2/2020)
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menunjukkan surat pribadi Zikria Djatil yang meminta maaf atas perbuatan dirinya menghina Risam, Rabu (5/2/2020) (SURYA.co.id/Nuraini Faiq)

Ia tidak terima jika orangtuanya direndahkan, karena dirinya disebut sebagai kodok.

"Pertama yaitu pribadi saya karena kalau saya kodok, berarti orang tua saya kodok, saya enggak kepengen orang tua saya direndahkan," kata Risma, dikutip dari Surya.co.id, Rabu (5/2/2020).

"Saya kaget, salah apa saya disebut kodok," jelasnya.

Sehingga, dengan tegas disampaikan bahwa laporan tersebut atas nama dirinya.

Risma juga mengaku mendapat dorongan dari warga Surabaya untuk melaporkan pemilik akun Facebook yang melakukan penghinaan tersebut.

Sebab, warga Surabaya merasa tidak terima jika pemimpinnya dihina.

"Saya laporkan pribadi bukan atas nama siapa pun," tegasnya.

Awalnya, Risma tidak ingin membuka kasus penghinaan ini kepada publik.

Namun, dengan adanya aksi warga Surabaya sebelumnya, polisi akhirnya membuka kasus penghinaan Risma ini.

Penghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Medsos ditangkap
Penghina Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Medsos ditangkap (TRIBUNJATIM.COM/ Firman Rachmanudin)

Penyesalan Zikria Dzatil

Diberitakan sebelumnya, Zikria Dzatil, pemilik akun Facebook yang melakukan ujaran kebencian dan penghinaan kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, diamankan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jumat (31/1/2020) lalu.

Zikria Dzatil mengakui bahwa tulisan yang ditujukan pada Risma di media sosial, memang ia yang membuat.

Ia mengatakan, dirinya terbawa emosi setelah peristiwa banjir yang menerjang Surabaya pada Rabu (15/1/2020) silam.

Zikria berujar, dirinya tak pikir panjang saat membuat tulisan yang dianggap penghinaan tersebut.

"Saya ingin menunjukkan bahwa siapa saya sebenarnya. Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial.

Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa," ujar Zikria Dzatil di Mapolrestabes Surabaya, Senin (3/2/2020), dikutip dari TribunJatim.com.

Ia pun meminta maaf dan menyesal pada Tri Rismaharini atas perbuatannya tersebut.

"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina bunda Risma. Maafkan saya Bunda, saya menyesal," imbuhnya.

Zikria mengungkapkan, dirinya takut seperti dikejar-kejar banyak orang.

"Saya ketakutan, seperti dikejar-kejar, banyak orang bully saya. Banyak juga yang teror anak saya. Saya ini cuma ibu rumah tangga biasa," katanya.

"Saya ingin menunjukkan diri, bahwa saya tidak seperti yang masyarakat Surabaya pikirkan. Ini cukup pelajaran buat saya," tambah Zikria.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

"Atas kejadian ini, kita semua bisa belajar. Kami imbau agar masyarakat lebih santun dan bijak dalam menggunakan media sosial," kata Sandi.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJatim.com/Firman Rachmanudin) (Surya.co.id/Nuraini Faiq/Yusron Naufal Putra/Naufal Fauzy)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan