Kekerasan pada Hewan yang Buat Heboh, Kucing Dicekoki Ciu dan Terbaru Kucing Dipukul hingga Tewas
Kasus Kekerasan Hewan yang Buat Heboh, dari Kucing Dicekoki Ciu hingga Ini yang Terbaru
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM – Baru-baru ini masyarakat di Kota Bekasi dihebohkan beredarnya video yang menunjukan seorang pria yang memukul kucing hingga tewas.
Video tersebut mulai ramai diperbincangkan setelah sebuah akun Facebook bernama @ichanisaidina membagikannya.
Sebelumnya peristiwa ini, kekerasan kepada hewan sudah beberapa kali terjadi.
Dalam lima bulan terakhir ini, sudah terjadi beberapa kasus kekerasan terhadap hewan yang menghebohkan masyarakat di beberapa wilayah Indonesia.
Untuk selengkapnya berikut kasus kekerasan terhadap hewan lima bulan terakhir yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: Kisah di Balik Viral Laptop Hilang Diganti Kertas 1 Rim, Korban Kehilangan Desain Pesanan Klien
1. Dicekoki Minuman Beralkohol

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 7 November 2019 warganet dihebohkan dengan video kekerasan terhadap seekor kucing.
Kucing tersebut dicekoki ciu atau minuman beralkohol hingga tubuhnya lemas dan mati perlahan.
Video tersebut beredar luas di masyarakat pada 18 Oktober 2019, lalu.
Awalnya, pelaku alias pemilik akun Instagram @azzam_cancel mengaku bahwa cairan yang diberikan kepada kucing tersebut bukanlah ciu, melainkan air kelapa.
Pelaku mengklaim pemberian air kelapa tersebut lantaran kucing tersebut keracunan.
Untuk memastikan kandungan dan kejadian tersebut, pihak kepolisian telah melakukan pengambilan sampel.
Dari hasil autopsi pihak Kepolisian beserta tim laboratorium forensik Polda Jawa Timur ditemukan adanya alkohol dalam tubuh kucing tersebut.
"Iya hasil autopsi sudah keluar. Dari hasil lab, penyebab kematian kucing, yakni ada perlemakan di bagian hati dan ginjal pada selnya yang diakibatkan oleh asupan alkohol (ciu)," ujar Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Setiadi.
Hendi mengungkapkan, kucing tersebut mengalami penyumbatan pada saluran pernapasan karena masuknya alkohol dalam kerongkongan.
"Karena tersumbatnya kerongkongan ini, kucing jadi kekurangan oksigen," ujar Hendi.
Tak hanya itu, masuknya cairan alkohol ini dalam tubuh kucing mengakibatkan sistem pencernaan hewan tersebut menjadi terganggu dan mengalami iritasi.
Menurut hasil laboratorium, kucing tersebut mengalami iritasi pada organ dalam, seperti hati dan ginjal.
Sementara, kepolisian dan tim forensik juga menemukan adanya bagian tubuh kucing yang terluka diduga akibat penganiayaan.
"Patah ekor, dada dan leher diduga ada bekas aniaya," ujar Hendi.
Baca: Pelapor Pria Pukuli Kucing hingga Mati: Pelaku Menyesal Tapi Tak Tunjukan Raut Wajah Bersalah
2. Anjing Disiram Air Keras

Pada bulan November, warganet kembali dikejutkan dengan aksi kekerasan terhadap hewan.
Kali ini menimpa enam ekor anjing milik pasangan suami istri, Andrea dan Jelii Weni Mongilala.
Anjing-anjing ini disiram cairan kimia. Lima anjing yang masih berusia dua bulan mati.
Dikutip dari laman Kompas.com, penyiraman cairan dilakukan oleh kakak ipar Jelii, Haris.
Jeli menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (3/11/2019). Saat tengah tidur, ia mendengar suara anjingnya yang merengek nangis.
Padahal, biasanya anjing-anjingnya tidak berisik, hanya sesekali mengonggong jika melihat orang yang tak dikenal.
Ia segera menghampiri anjing-anjingnya yang diletakkan di dalam kandang di dalam dapur rumahnya.
Setelah dilihatnya, anjing-anjing itu tampak basah. Beberapa saat kemudian, bulu anjing itu terkelupas hingga terlihat lapisan kulit.
Jeli segera melaporkan ke kejadian pernyiraman ini ke Yayasan Natha Satwa Nusantara.
Setelah menerima laporan, Yayasan Natha Satwa Nusantara kemudian mengadu ke Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Pusat.
Pelaku penyiraman, Haris disebut mengalami gangguan jiwa itu diakui Jeli.
“Ya kalau bisa dibilang stres atau tidak waras lah karena emang begitu di rumah juga sukanya main-main air juga,” ujar dia, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Menurut Jelli, banyak hal aneh dalam keseharian Haris.
“Kadang suka marah-marah sendiri dan jalan sendiri sambil ngomong gitu sendiri. Agak ngelantur emang orangnya,” ucap Jelli.
Selain itu, Jelli mengatakan, Haris memang diketahuinya tidak suka dengan hewan.
Baca: Aniaya Kucing Hingga Mati, Pria di Bekasi Ini Terancam Pidana 3 Bulan Penjara
3. Kucing Digantung

Baru-baru ini masyarakat Bali dikejutkan dengan sebuah unggahan di Facebook yang menampilkan foto seekor kucing berwarna putih sedang digantung di sebuah pohon.
Foto tersebut dikirim oleh akun Facebook berinisial DC ke sebuah grup Facebook Komunitas Merpati Karangasem (KMK), pada Sabtu (14/12/2019), lalu.
Dalam unggahannya DC mengungkapkan kekesalannya pada kucing yang telah memakan sembilan merpatinya itu.
"Ini ternyata yang memakan burung merpati saya pantesan terus hilang tanpa jejak, 9 ekor makan merpati. Sudah sejak seminggu saya intai," tulis DC , dalam bahasa Bali.
Unggahan tersebut pun menuai kecaman warga Bali.
Sebuah akun Facebook Denpasar Viral turut mengecam aksi tersebut.
"Bukannya tidak boleh membunuh kucing dalam kepercayaan Hindu? Teman saya yg tidak sengaja menabrak kucing saja sampai membuatkan upacara Ngaben untuk kucingnya karena takut karma buruk akan menimpanya.
Bapak tidak takut karma ya pak??? Lupa pak dengan ajarannya????
Kucing berburu karena menjalankan instingnya sebagai makhluk hidup, insting itu Tuhan yg memberikan bukan kemauan dia pak!"
Begitu tulis akun Facebook Denpasar Viral saat mengunggah tangkapan layar unggahan DC pada Minggu (15/12/2019).
Melihat kejadian tersebut, Bali Animal Defender (BAD) tidak tinggal diam.
Ketua BAD, Jovania Imanuel Calvary mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan perihal penyiksaan kucing tersebut.
"BAD pusat sudah mendapat laporan dari ketua posko BAD di daerah-daerah," kata Jovania saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (18/12/2019).
Selain dari BAD, berbagai kecaman juga berasal dari komunitas-komunitas penyayang binatang di Bali lainnya.
"Menuai berbagai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari cat lover Bali," lanjut Jovania.
Kemudian BAD bersama Cat Lover Bali melakukan diskusi apakah kasus ini bisa dibawa ke meja hijau.
Akhirnya pada tanggal 16 Desember 2019, BAD dan Cat Lover Bali melaporkan tindakan tersebut ke Unit Khusus Cyber Crime Investigation Satellite Office Polda Bali.
Baca: Ayah Ashraf Sinclair Ungkap Sempat Rencanakan Liburan Bersama ke Skotlandia Tahun Depan
4. Kucing dipukul hingga mati

Seekor kucing di Bojong Megah, Rawa Lumbu, Bekasi dianiaya oleh seorang pria, Rabu (5/2/2020) lalu.
Kejadian pemukulan itu kemudian direkam dan videonya diunggah ke Facebook dengan nama akun @ichanisaidina.
Video pemukulan itu kemudian viral di media sosial.
Dalam video itu tampak seorang laki-laki memukul kucing di teras rumah dengan gagang sapu.
Setelah dipukul, kucing itu seketika terkapar hingga mati.
Melihat kucing itu terkapar, laki-laki yang memukul pun langsung meninggalkan kucing itu dengan santai.
Kejadian pemukulan kucing ini mendapat perhatian serius dari Animal Defenders Indonesia.
Animal Defenders Indonesia melaporkan pria berinisial RH tersebut ke Polres Metro Bekasi.
Dikutip dari Kompas.com, jajaran kepolisian telah berhasil menangkap RH, dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Ancamannya tindak pidana ringan, tidak bisa ditahan," ujar Kasatreskrim Polres Metro Bekasi AKBP Arman.
Kabar terbaru, RH dan pemilik kucing tersebut Sugiyah (42) menyatakan kasus terkait kucingnya telah diselesaikan secara damai.
Perdamaian itu tertuang dalam pernyataan tertulis antara Sugiyah dengan RH, pelaku.
"Sudah ada surat perjanjian tadi kita buat yang ada di dalamnya materai. Kita buat tanpa ada paksaan," ujar Sugiyah di Polres Bekasi, Selasa (18/2/2020) kemarin.
Berikut tadi kasus-kasus kekerasan terhadap hewan lima bulan terakhir.
Diluar kasus-kasus diatas, sebenarnya masih banyak lagi aksi kekerasan terhadap hewan lainnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Retia Kartika Dewi/Singgih Wiryono/ Cynthia Lova)