Tragedi Susur Sungai
Datangi Korban, Mahfud MD Ucap Belasungkawa: Pemerintah Berduka Atas Tragedi Susur Sungai Sempor
Kunjungi SMPN 1 Turi, Sleman, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian nahas yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunjungi SMPN 1 Turi, Sleman, Sabtu (22/2/2020).
Dalam kunjungannya itu, Mahfud MD menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian nahas yang menimpa siswa SMPN 1 Turi.
Dimana ratusan siswa hanyut saat mengikuti kegiatan pramuka agenda susur sungai pada Jumat kemarin.
Atas kejadian itu, dilaporkan 8 siswa meninggal dunia, sementara dua orang belum ditemukan.
"Atas nama pemerintah, saya menyampaikan turut berdukacita sebesar-besarnya," kata Mahfud yang dikutip dari Kompas.com.
Baca: TERBARU Musibah Susur Sungai SMPN 1 Turi: Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu hingga Daftar Korban
Lebih lanjut Menko Polhukam ini menuturkan bahwa musibah ini merupakan skenario dari Tuhan.

Menko Polhukam, Mahfud MD datang ke SMPN 1 Turi dan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang meninggal, Sabtu (22/02/2020)
(TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma Wardhani)Melihat kejadian ini, Mahfud mengimbau untuk setiap sekolah harus lebih berhati-hati saat akan mengadakan kegiatan di luar sekolah.
Kondisi cuaca perlu menjadi perhatian penting sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, terlebih yang menyangkut dengan alam.
"Kalau cuacanya tidak memungkinkan, lebih baik jangan berspekulasi," jelasnya.
Kendati demikian ia berharap kejadian ini tidak membuat sekolah menjadi takut untuk mengadakan kegiatan seperti pramuka di luar sekolah.
Karena kegiatan seperti ini dinilai baik dalam menanamkan cinta Tanah Air dan lingkungan kepada anak didik kita.
Sehingga insiden tersebut dapat menjadi pembelajaran pihak sekolah.
Baca: TERBARU Musibah Susur Sungai SMPN 1 Turi: Kepala Sekolah Mengaku Tidak Tahu hingga Daftar Korban
Dimana sebelum mengadakan kegiatan, sekolah harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Selain itu juga melakukan pengawasan ketat saat melaksanakannya.
"Jangan jadi takut. Justru harus dipelajari," kata Mahfud yang dikutip dari TribunJogja.com.
"Misalnya susur sungai,bagaimana kondisi cuaca. Kemudian alat apa saja yang perlu disiapkan, pakaiannya seperti apa," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Menko Polhukam juga memberikan bantuan kepada keluarga korban susur Sungai Sempor.
Saat mengunjungi SMPN 1 Turi, ia disambut oleh oleh Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Pakualam IX dan Bupati Sleman Sri Purnomo.
Baca: Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Pihak SMPN 1 Turi Tanggung Jawab & Bingung Ada Acara Susur Sungai
Pasca-Kejadian Susur Sungai Sempor, Gubernur DIY Keluarkan Surat Larangan Susur Sungai di Musim Hujan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), DIY untuk mengeluarkan surat edaran larangan susur sungai di musim hujan.
Hal ini terkait dengan adanya kejadian ratusan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat melakukan kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020).
Pernyataan ini ia sampaikan setelah menjenguk satu di antara keluarga korban yang anaknya hanyut dalam kegiatan susur sungai tersebut.
"Tadi saya juga sudah menyampaikan lewat Badan Penanggulangan Bencana Provinsi, untuk keluarkan edarannya," ungkapnya yang dilansir dari YouTube tvOneNews, Sabtu (22/2/2020).

Dalam edaran itu, Sultan mengimbau untuk seluruh sekolah di Yogyakarta mulai dari TK hingga SMA dilarang melakukan kegiatan yang berada di tepi sungai selama musim hujan berlangsung.
Selain untuk anak sekolah, edaran tersebut juga berlaku pada seluruh elemen masyarakat DIY.
"Selama musim hujan begini saya mohon anak-anak sekolah maupun kelompok masyarakat untuk menghindari program kegiatan yang berada di pinggir sungai," jelasnya.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Nama-nama Korban Tewas
Kejadian hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi saat melakukan susur Sungai Sempor mengakibatkan sejumlah siswa meninggal dunia.
Diketahui, siswa yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 249 orang.
Sebanyak 216 siswa berhasil selamat, dan 23 orang mengalami luka-luka dari insiden nahas tersebut.
Sementara delapan siswa meninggal dunia dan dua orang lainnya belum diketemukan.
Baca: Kata KPAI soal Insiden Hanyutnya Siswi SMPN 1 Turi Sleman dalam Kegiatan Susur Sungai
Dikutip dari Tribunnews.com, berdasarkan data BPBD Sleman, berikut identitas 8 korban tewasyang berhasil diketemukan:
1. Sovie Aulia
2. Arisma Rahmawati
3. Nur Azizah
4. Lathifa Zulfaa
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah
6. Evieta Putri Larasati
7. Faneza Dida
8. Nadine Fadilah.
Enam Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Diperiksa Polda DIY
Insiden kegiatan pramuka susur sungai SMPN 1 Turi yang menewaskan delapan siswa ini tengah dalam proses penyelidikan oleh Polres Sleman dan Polda DIY.
Pembina Pramuka juga telah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yulianto saat Jumpa Pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020).
Baca: Tuai Kecaman! Terungkap Jawaban Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Saat Diingatkan Warga Soal Susur Sungai
"Pembina juga sudah kita periksa, ada enam yang sudah kita periksa," ujarnya yang dikutip dari TribunJogja.com.
"Pembina yang yang diperiksa yang terlibat dalam kegiatan Pramuka kemarin," imbuhnya.
Yulianto juga akan meminta keterangan dari korban susur Sungai Sempor.
Namun pihaknya perlu berhati-hati, karena kondisi peserta yang masih trauma. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Daryono, Kompas.com/Wijaya Kusuma, TribunJogja.com/Christi Mahatma Wardhani)