Sabtu, 20 September 2025

Virus Corona

Jenazah Perawat Virus Corona Ditolak di Semarang, Ketua RT Ucap Permintaan Maaf dan Ngaku Menyesal

Penolakan jenazah Virus Corona terjadi di Semarang, tepatnya di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran. Ketua RT Ucap Permintaan maaf dan mengaku menyesal

Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tim relawan Public Safety Center 119 Bandung Emergency Service (PSC 119 BES) dengan mengenakan masker mengevakuasi seorang warga yang sakit di Terminal Leuwipanjang, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim relawan PSC 119 BES, pasien yang sudah beberapa hari berada di lantai lobi Terminal Leuwipanjang itu tidak terindikasi gejala terinfeksi virus corona (Covid-19), hanya sakit maag dan asam urat. Meski begitu, tim relawan PSC 119 BES tetap membawa pasien tersebut ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans guna perawatan lebih lanjut. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM - Kejadian tidak mengenakan kembali terjadi, setelah jenazah perawat Virus Corona mendapat penolakan dari warga sekitar.

Penolakan jenazah Virus Corona kali ini terjadi di Semarang, tepatnya di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Jumat (10/4/2020), jenazah tersebut seharusnya akan dimakamkan di TPU Sewakul dan berdampingan dengan makam sang ayah.

Penolakan jenazah Virus Corona kali ini terjadi di Semarang, tepatnya di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang.
Penolakan jenazah Virus Corona kali ini terjadi di Semarang, tepatnya di Desa Sewakul, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang. (Youtube/KompasTV)

 

Namun setelah adanya penolakan dari warga setempat, jenazah perawat RSUP dr Kariadi tersebut akhirnya dimakamkan di komples makam keluarga Kariadi, Kota Semarang.

Setelah kejadian tersebut, Ketua RT Desa Sewakul, Purbo mengucapkan permintaan maafnya di hadapan ketua dewan persatuan perawat nasional Indonesia.

Dengan mewakili warga RT 06 Desa Sewakul, permintaan maaf tersebut khususnya ditujukan untuk keluarga besar almarhum.

"Sebelumnya saya minta maaf, saya mewakili RT 06 Desa Sewakul, saya minta maaf kepada keluarga besar almarhumah yang kemarin sempat tidak jadi dimakamkan di Sewakul," ujar Purbo.

Purbo mengaku hanya menyampaikan aspirasi dari warganya yang meminta untuk tidak mengizinkan jenazah tersebut dimakamkan di desanya.

Meski begitu, dirinya mengaku telah menyesali perbuatan yang telah ia lakukan,

"Secara pribadi, secara hati nurani saya, saya menyesal sekali, saya mohon maaf sekali," jelasnya.

Baca Selengkapnya >>>

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan