Mekanisme Pembagian JPS Gemilang dari Pemprov NTB, Desa Jadi Titik Awal Distribusi
Program bernama Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu dan sektor formal/Informal terdampak Covid-19
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah, meluncurkan program jaring sosial dalam rangka meminimalisir dampak ekonomi dan sosial atas wabah Covid-19 di NTB, Senin (27/4/2020).
Program bernama Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tersebut ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu dan sektor formal/Informal terdampak Covid-19, sebanyak 105.000 KK.
Bantuan yang diberikan terdiri dari beras 10 kg, telur 20 butir, minyak kelapa/goreng, susu kedelai, teh kelor, minyak kayu putih/cengkeh, sabun cair/batang, serta masker non medis.
Berdasarkan rilis dari laman diskominfotik.ntbprov.go.id, satu paket sembako senilai Rp 250.000 per KK per bulan itu akan diberikan selama tiga bulan di masa darurat Covid-19.
Total pagu anggaran JPS Gemilang senilai Rp 80 Miliar.
“Untuk teknis pengadaan dan distribusi paket JPS Gemilang dilakukan oleh tiga Dinas."
"Dinas Sosial Provinsi NTB bertanggung jawab untuk pengadaan dan distribusi beras, telur dan minyak goreng pabrikan."
"Sementara minyak kelapa jeleng hasil produksi IKM NTB dan paket suplemen lainnya seperti susu kedelai, teh kelor, minyak cengkeh/kayu putih diadakan oleh Dinas Perindustrian NTB."
"Sedangkan masker non medis produksi UKM NTB oleh Dinas Koperasi UKM NTB,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Wismaningsih Drajadiah.

Baca: Istri Mendagri Tito Karnavian Beri Bantuan dan Kupon Belanja kepada Masyarakat
Baca: Apakah Nonton Video Makanan dan Minuman Membatalkan Puasa Ramadhan?
Baca: Kapolsek Cidera Tertimpa Runtuhan Bangunan Gereja Christ Chatedral Gading Serpong yang Terbakar
Untuk proses pembagian sembako, kantor desa/kelurahan dijadikan titik awal distribusi JPS Gemilang kepada masyarakat.
Wismaningsih Drajadiah mengatakan, barang yang sampai di kantor desa/kelurahan biasanya bertahap atau tidak langsung lengkap.
Biasanya yang sampai lebih dulu adalah beras, telur dan minyak goreng dari Dinas Sosial Provinsi NTB.
Berita Acara Serah Terimanya (BAST) pun hanya item yang benar-benar diterima tersebut.
Selanjutnya, akan disusul barang dari Dinas Koperas UKM dan Dinas Perindustrian sampai semua barang JPS Gemilang lengkap.
Sehingga, kepala desa atau kelurahan tidak perlu khawatir terkait barang yang akan disalurkan ke warga.
Sembako akan dibagikan pada warga apabila sudah lengkap.

Baca: 5 Rekomendasi Resep Makanan untuk Sahur yang Lezat dan Cepat Dibuat, Mulai Sop hingga Mi Goreng
Baca: Jamin Keterbukaan Data dan Informasi, Gugus Tugas Umumkan Sistem Bersatu Lawan COVID
Baca: Sembuh Corona, Menhub Budi Karya Mulai Ikuti Rapat Kabinet dengan Presiden Jokowi
“Secara teknis, Pemerintah Provinsi NTB menjadikan kantor desa/kelurahan sebagai titik awal penyaluran JPS Gemilang."
"Hal itu dilakukan karena kades/lurah bersama komponen BPD, Babinsa/Bhabinkamtibmas, Toga/Toma, Tokoh Pemuda/Perempuan, Pendamping Desa, dan Pilar-pilar Sosial, yang melakukan Verifikasi dan Validasi BNBA calon Penerima JPS Gemilang."
"Kades/lurah juga lah yang benar-benar mengenal warganya,” kata Wismaningsih Drajadiah.
“Telah ada tiga daerah yang menerima bantuan JPS Gemilang sampai di rumah mereka, yakni warga Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lolmbok Utara."
"Semua warga tersebut menerima secara lengkap paket Sembako dan Suplemen serta Masker."
"Semua barang yang rusak pun telah diganti sebelum dibagikan ke warga."
"Semua barang pun sebelum dibagi akan digabungkan dalam satu kemasan/wadah oleh tim Tagana dan Pilar Sosial di kantor Desa/Kelurahan,” terang Wismaningsih Drajadiah.

Baca: Program Belajar dari Rumah Habiskan Anggaran Rp 9,6 Miliar per Bulan
Baca: Sambil Terisak, Pasien Sembuh Corona Ceritakan Tidak Enaknya Ruang Isolasi : Jangan Sampai di Sini
Baca: Apakah Nonton Video Makanan dan Minuman Membatalkan Puasa Ramadhan?
Sementara itu, Kadis Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti menyebut total produksi IKM di NTB saat ini masih terus digenjot.
Hampir semua kuota barang untuk JPS Gemilang telah mampu dipenuhi.
Hanya ada kekurangan kuota khusus untuk minyak kelapa Jeleng produksi IKM NTB, sehingga untuk pemenuhan paket JPS Gemilang tahab pertama ini masih belum mencukupi.
“Sebagaimana diketahui, bahwa kapasitas produksi minyak goreng IKM kita masih terbatas."
"Sehingga masih harus dikomplemen dengan minyak goreng pabrikan."
"Tapi semua produksi IKM telah terserab semua dan telah dibagikan di sejumlah daerah."
"Baru kekuranganya nanti dipenuhi lewat barang pabrikan, tentu dengan perhitungan pagu anggaran/harga yang telah disesuaikan,” jelas Nuryanti.
Pihaknya berjanji akan terus mendorong peningkatan kuota produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB, termasuk memberikan support permesinan untuk IKM, sehingga ditargetkan pada bulan ke III (Juni 2020), 100 persen paket bisa terpenuhi dari IKM lokal NTB.
“Seperti kata pak Gubernur NTB, dengan pola Learning By Doing, Insya Allah IKM kita akan terus bertumbuh. Dan akhirnya bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan di NTB. Tapi mampu mensupplay kebutuhan nasional, bahkan mampu menjadi produk ekspor,” tandas Nuryanti.
(Tribunnews.com)