Senin, 15 September 2025

Pesta Miras di Blitar Dua Malam, 8 Orang Tewas dan Empat Kritis

Kematian delapan warga dan empat korban yang masih dalam kondisi kritis itu, menyisakan banyak cerita

Editor: Eko Sutriyanto
KOMPAS IMAGES
Ilustrasi miras 

Laporan Wartawan Surya Imam Taufiq

 TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Delapan orang tewas usai menegak minuman keras.

Mereka yang meninggal adalah  Munar (42), Agus (28), keduanya warga Desa Rejowinangun, Suwoko (42), Sunarto (36), Joko (28), Wahyu (23), Rifai (29), kelimanya warga Desa Plosorejo.

Kemudian Sutrisno (29), warga Desa Darungan, semuanya Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Ketiga desa korban itu berdekatan atau gandeng antarkampung.

Yang kritis empat orang yakni Aria (20), yang tak lain anaknya Munar, yang lebih dulu tewas dan jenazahnya dimakamkan pada Selasa (5/5) kemarin.

Sedang, korban kritis lainnya adalah Yoswa (26), warga Desa Plosorejo, Imam (29), warga Desa Bumiayu, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Ketiganya itu dirawat di RSUD Ngudi Waluya Wlingi. Korban kritis satu lagi, adalah Wahlul (24), warga Desa Plosorejo, yang kini masih dirawat di rumah sakit swasta.

Baca: Aksi Nekat Remaja di Purbalingga, Berstatus ODP Ikut Pesta Miras di Penggilingan Padi dan Digerebek

"Yang enam sudah dimakamkan di desanya masing-masing. Dan, yang dua mayat yakni Munar dan Suwoko, baru saja habis di otopsi di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar," kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar.

Menurutnya, untuk hari ini, baru dua korban, yang sudah diotopsi yakni  jasad Munar dan Suwoko. Berikutnya, Kamis (6/5) hari ini, pihaknya akan melakukan pembongkaran makam milik enam korban.

Sebab, mayat keenamnya belum diotopsi namun sudah keburu dimakamkan kemarin.

"Untuk menentukan atau memastikan penyebab kematiannya, mereka harus dilakukan otopsi. Seperti dua mayat korban itu, hasil otopsinya memang overdosis (miras)," paparnya.

Kematian delapan warga dan empat korban yang masih dalam kondisi kritis itu, menyisakan banyak cerita.

Katanya,  pesta miras itu dimulai Sabtu (2/5) sore atau pukul 16.30 WIB.

Baca: Doni Monardo Tegaskan Aturan Mudik di Tengah Pandemi Corona: Mudik Dilarang

Entah siapa yang memulai atau yang punya miras oplosan itu, mereka minum di rumahnya Munar.

Itu diikuti enam orang, yang salah satu korbannya masih kritis.

"Tak lama minum di rumah korban itu, ya sekitar satu jam, mereka pindah tempat," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinangun.

Ada yang mengatakan, mereka pindah tempat itu karena minumannya habis.

Namun, juga ada yang bercerita kalau tak enak dengan tetangganya sehingga pindah ke tepi kali Lodoagung, yang berjarak 1 km dari rumahnya Munar.

Lokasi ini berada di belakang sekolah SDN II Plosorejo.

Tak hanya kelompoknya Munar, yang menggelar pesta miras malam itu, namun di tempatnya lainnya juga ada acara serupa yakni  di dekat kandang babi, yang berjarak sekitar 4 km dari lokasi kali yang ada di belakang sekolahan SD itu. Itu tak lain, kelompoknya Joko, yang akhirnya Joko sendiri, nyawanya tak tertolong.

"Dari grup minum itu, juga mengalami nasib yang sama (sama-sama meninggal dunia)," ungkapnya.

Rupanya, mereka tak cukup minum sekali itu saja, Sabtu (2/5).

Namun, sehari kemudian, mereka kembali menggelar pesta miras dan berakhir, Minggu (3/5) malam.

Selang sehari kemudian, Senin (4/5) siang, warga mulai gempar karena beberapa orang, yang habis pesta miras itu diketahui mengerang kesakitan yakn i Munar, dan Agus.

"Keduanya itu warga saya. Saat kesakitan itu, mereka mengeluhkan perutnya sakit yang luar biasa. Seperti tak biasa BAP, dan matanya tak bisa melihat, sehingga dibawa ke rumah sakit," paparnya.

Akhirnya, korban terus bertambah, hingga berjumlah 12 orang yang dilarikan ke rumah sakit.

Di antaranya, Munar dan anaknya, Aria.

Belum ada yang tahu kronologisnya, bagaimana bapak anak itu bisa diduga sama-sama over dosis. Sebab, Bagas, belum ada yang bisa bercerita karena semua yan ikut aara itu, mengalami hal sama.

"Sehari kemudian, para korban itu meninggal dunia, hingga berjumlah delapan orang," paparnya.

Dari mana minuman yang ditenggak mereka itu? Petugas masih menyelidikinya. Namun, dugaannya mereka beli ke penjual miras, yang tak jauh dari desa mereka. Informasinya, itu jenis arak jowo atau arjo. Oleh korban, ada yang mengatakan, itu dioplos dengan minuman suplemen.(fiq/Tribunjatim.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Gelar Pesta Miras, Delapan Warga Blitar Tewas, Bapak Tewas, Anak Kritis

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan