Senin, 8 September 2025

Ibu dan Anak di Palembang Sekongkol Sandera Suami Tetangga

Peristiwa penyaderaan itu diketahui saat istri Beni menelepon suaminya saat tengah malam.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Sumsel
Meita saat melapor kepada Kanit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Zainuri, bahwa suaminya telah disandera tetangganya sendiri, Jumat (22/5/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Aksi nekat dilakukan Wh dan ibunya di Palembang.

Bagaimana tidak, Wh dan ibunya nekat menyandera suami tetangganya sendiri, Beni Purwanto (32).

Mereka bahkan mengancam Meita Maharani (23) istri Beni agar menuruti keinginannya.

Jika Meita tak menuruti keinginan Wh dan Ibunya, maka keselamatan Beni jadi taruhannya.

Peristiwa penyaderaan itu diketahui saat istri Beni menelepon suaminya saat tengah malam.

Mulanya Beni memang pergi ke rumah Wh, namun hingga pukul 00.00 WIB suami Meita belum juga pulang.

Meita khawatir karena suaminya itu tak kunjung pulang ke rumah.

"Suami aku itu datang ke rumah Wh dan rumah si Wh itu tidak jauh. Masih tetangga kami dengan Wh. Setelah pergi itu, sampai pukul 00.00 tidak pulang-pulang."

Khawatir, Meita kemudian menelpon Beni.

"Aku sempat telepon suami dan sempat diangkat suami," ujarnya ketika berada di Unit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, Jumat (22/5/2020).

Saat sedang berbicara dengan suaminya, tiba-tiba ponsel suaminya direbut oleh seorang perempuan yang diketahui ibu dari Wh.

Disitulah, ibu dari Wh dan Wh sendiri langsung meminta tebusan senilai Rp 30 juta kepada Meita.

Bila tidak diberikan tebusan dengan jumlah yang telah disebutkan, makan Beni suami Meita akan di siram air keras dan dibunuh.

Meita yang sempat meminta agar suaminya tidak disandera, membuat ibu dari Wh marah.

Usai marah, ponsel suaminya dimatikan dan tidak dapat lagi dihubungi.

Lapor Polisi

Mengetahui suaminya dalam bahaya, Meita pun sontak panik dan ketakutan.

Lantas Meita memutuskan melaporkan kejadian itu ke Polda Sumsel.

Wanita asal Palembang ini langsung melapor ke Polda Sumsel di hari yang sama, Jumat (22/5/2020).

Dalam laporannya, Meita menyebut tetangganya menyandera dan meminta tebusan senilai Rp 30 juta.

Bila Meita keinginan pelaku tidak dituruti maka Beni akan di siram air keras dan dibunuh.

Diduga Korban Disuruh Edarkan Narkoba

Meita mengatakan, suaminya diduga disuruh pelaku untuk mengadarkan narkoba.

Tak hanya diminta mengedarkan narkoba, korban juga diduda dipaksa memebli pil ekstasi oleh Wh dan ibunya.

"Suami aku itu disuruh keluarga si Wh ini untuk mengedarkan nakorba. Selain itu, suami aku juga dipaksa untuk membeli pil ekstasi mereka. Mungkin karena tidak mau, jadi disandera," ungkapnya.

Dari laporan Meita itulah, Unit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel langsung melakukan penangkapan terhadap para pelaku di rumah mereka.

Para pelaku penyanderaan sudah diamankan di Mapolda Sumsel dan masih dilakukan interogasi.

Kanit IV Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Zainuri membenarkan pihaknya menangkap pelaku penyanderaan dan sudah diamankan.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku.

"Sementara ini masih proses interogasi dan pengembangan. Untuk motif juga masih di dalami," katanya. (TribunJakarta/TribunSumsel)

Baby Sitter Rekayasa Penculikan Demi Beli iPhone 11

Baby sistter Romiati Wulan Sari (25) menjadi tersangka rekayasa penculikan terhadap dirinya sendiri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Romiati Wulan Sari nekat merekayasa penculikannya untuk membeli ponsel iPhone 11.

Romiati Wulan Sari menegaskan, telah lama mengidamkan ponsel tersebut.

"Uang saya tidak cukup untuk beli handphone. Rencananya mau beli iPhone 11, jadi buat rencana begitu," kata Romiati saat diamankan di Polda Sumatera Selatan dilansir dari TribunSumsel (grup TribunJakarta).

Lebih lanjut, Romiati Wulan Sari mengaku tak menyesal atas perbuatannya.

"Aku tidak ada penyesalan, karena memang aku suka berbohong. Dengan orangtua bohong, dengan pacar bohong. Aku merasa biasa, orangtua kadang pusing sama aku," imbuh Romiati Wulan Sari.

Ia berperan seolah-olah telah diculik dan digantung untuk membuat video.

Seluruh adegan itu pun direkam pelaku NR.

Sementara, DR berperan sebagai pelaku penculikan yang menyandera korban.

"Dua itu sepupu saya. Video itu saya kirim ke majikan agar dikasih uang tebusan," aku Romiati Wulan Sari.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ibu dan Anak di Palembang Sekongkol Sandera Suami Tetangga, Ancam Istri Korban Minta Serahkan Ini

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan