Virus Corona
Gubernur Khofifah Bandingkan PSBB di Surabaya dan Malang yang Hasilnya Beda
Provinsi Jawa Timur menjadi satu dari beberapa daerah dengan penambahan kasus positif Virus Corona yang masih tinggi.
Editor:
Hendra Gunawan
"Kasus ini sebetulnya episentrumnya di Surabaya," ujar Khofifah dalam tayangan Youtube TVOneNews, Kamis (28/8/2020).
"Sama-sama PSBB, Malang Raya ini PSBB tahap pertama, hari ini adalah hari ke 12," jelasnya.
Berdasarkan hasil rakor evaluasi pelaksanaan PSBB di Malang Raya, Khofifah mengaku menemukan perbedaan yang sangat mendasar dengan PSBB Surabaya Raya.
Perbedaannya bukan berasal dari sistem atau aturan PSBB-nya melainkan dari segi masyarakatnya itu sendiri.
Mantan Menteri Sosial itu mengatakan PSBB di Malang Raya sangat terbantu dengan peran masyarakat setempat.
"Tetapi kemarin kami rakor, apa yang kemudian kita lihat dari pedoman WHO transisi pasca restriction," kata Khofifah.
"Restriksi kita kan adalah PSBB, itu ada enam yang harus dipastikan."
"Kita urai bersama dengan para pakar dari item satu sampai enam, ternyata item satu sampai enam justru yang keenam menjadi penguatan ini adalah partisipasi aktif masyarakat," jelasnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa selama penerapan PSBB, masyarakat di Malang Raya mempunyai satu kebijakan sosial, yakni program Kampung Tangguh.
Melalui program Kampung Tangguh tersebut masyarakat menjadi mempunyai kesadaran yang tinggi terkait penyebaran Covid-19.
Dirinya berharap hal itu seharusnya bisa dijadikan contoh untuk daerah-daerah lain, termasuk Surabaya Raya yang saat ini mempunyai kasus terbanyak di Jawa Timur.
Menurutnya program tersebut juga mendapatkan apresiasi dari para pakar yang mengakui keefektifannya.
"Saya ingin menyampaikan bahwa modal sosial masyarakat di Malang Raya luar biasa yang berbasis RW berupa Kampung Tangguh," ungkapnya.
"Inilah yang menurut penilaian banyak pakar dan kami ini yang memiliki signifikansi terhadap penyebaran Covid-19," sambungnya.
"Sebetulnya kan ini sesuatu yang bisa dijadikan rules model," pungkasnya.