Virus Corona
Covid-19 Jatim Tertinggi Terjadi di Surabaya Tapi Mal Tetap Buka, Khofifah: Itu Kewenangan Pemkot
Pusat perbelanjaan seperti mal di Surabaya masih tetap buka di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Sampai hari Senin awal pekan ini, Kota Surabaya masih menjadi pusat penyebaran Virus Corona di Jawa Timur dengan jumlah penderita positif Covid-19 tertinggi.
Secara nasional, posisi Jawa Timur memang masih di bawah DKI Jakarta dilihat dari total jumlah penderita Covid-19 terbanyaknya.
Namun demikian, pusat perbelanjaan seperti mal di Surabaya masih tetap buka di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne pada Senin, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa pembukaan mal itu kewenangan Pemerintah Kota.
"Setahu saya memang di Surabaya tidak pernah tutup mallnya bahwa itu kewenangan kota bukan kewenangan provinsi," ujar Khofifah.
Baca: Token Listrik Rp 1 Juta Habis dalam 2 Hari, Gigi Omeli Petugas PLN: Kesel, di Sini Jepret Mulu . . .
Lalu, Khofifah membandingkan PSBB di Surabaya dan Malang.
Berbeda dengan Surabaya, Malang justru telah menutup mall kecuali toko-toko penting.
Baca: Politikus PAN Kasihan ke Ade Armando: Dia Berharap Diajak Gabung di Pemerintahan. . .
"Saya ingin membedakan PSBB Surabaya Raya dan PSBB Malang Raya."
"PSBB Malang Raya awal ditetapkan 17 Mei memang mereka bersepakat mall tutup kecuali apotik dan jualan sembako," ungkapnya.
Baca: Cerita Lengkap Kecelakaan Tunggal Wakapolres Purbalingga, Kompol Widodo Ponco Susanto
Lantaran sukses melakukan kebijakan PSBB, sehingga Malang cukup melaksanakan pembatasan tersebut selama satu periode.