Selasa, 26 Agustus 2025

Geger Pria Curi Jemuran Pakaian Dalam Wanita dan Pamer di Facebook, Psikolog Ungkap Penyebabnya

Viral di jagat maya seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di sebuah akun Facebook.

Penulis: Inza Maliana
Twitter.com/@beystown
Viral di jagat maya seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di sebuah akun Facebook. 

"Sehingga itu menyebabkan ada kemungkinan trauma di masa kecil," kata Uun kepada Tribunnews melalui sambungan telepon, Kamis (18/6/2020).

Selain itu, orang-orang yang mengalami gangguan bisa juga disebabkan sulitnya mengekspresikan emosional atau perasannya.

Viral di jagat maya seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di sebuah akun Facebook.
Viral di jagat maya seorang pria mencuri pakaian dalam wanita dan memamerkannya di sebuah akun Facebook. (Twitter.com/@beystown)

Baca: Pria Ini Nekat Curi Celana Dalam Wanita, Ingin Kaya dan Awet Muda, Terpergok Pilih Target di Jemuran

Misalnya, Uun mencontohkan, lelaki tersebut menyukai lawan jenisnya, namun ia sulit untuk mengatakan.

Padahal, secara biologis, mungkin dia memiliki keinginan atau kebutuhan tertentu.

"Semakin besar orang itu mau laki-laki atau perempuan pasti punya keinginan untuk berhubungan seksual."

"Tapi dia mungkin tidak berani mengungkapkan atau mengekspresikannya," ujar dosen di Fakultas Psikologi UMM ini.

Disamping itu, Uun menyampaikan ada penyebab lain yang memicu pelaku mencuri pakaian dalam wanita.

Viral video main hakim sendiri terhadap remaja pencuri pakaian dalam
Viral video main hakim sendiri terhadap remaja pencuri pakaian dalam (Facebook)

Baca: Kepergok Curi Bra dan Celana Dalam, Remaja di Karanganyar Dipukul hingga Ditendang di Rumah Pak RT

Dalam teori psikologi hal itu disebut bentuk displacement atau pengalihan.

"Dia punya gairah tapi dia tidak bisa menyalurkan gairahnya."

"Walaupun mungkin tidak hanya gairah seksual tapi juga gairah perasananya," papar Uun.

Lantaran tidak bisa menyalurkan perasaannya, pelaku langsung lari kearah yang salah.

Oleh karena itu, Uun menyarankan agar sedini mungkin seorang anak mulai dibekali pendidikan seks.

Uun mengatakan, orang tua seharusnya tidak lagi menganggap tabu pendidikan seks kepada anak.

Pasalnya, hal itu bisa membuat seorang anak tidak terjerumus dalam kelainan seksual yang merugikan orang lain.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan