Anggota DPRD Laporkan Putrinya karena Merasa Dihina, Anak: Saya Diturunkan setelah Labrak Istri Siri
GM (26), gadis warga Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku tak habis pikir ayahnya, Su, tega melaporkan dirinya ke polisi.
TRIBUNNEWS.COM- Seorang anggota DPRD tega melaporkan anaknya sendiri ke polisi.
Sang anak, yang dinilai menghina ayahnya di Facebook mengaku pernah diturunkan di jalan oleh anggota DPRD tersebut.
Hal itu terjadi setelah sang anak dan ibu melabrak istri siri ayah di Bandung.
GM (26), gadis warga Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengaku tak habis pikir ayahnya, Su, tega melaporkan dirinya ke polisi.
GM dilaporkan atas dugaan penghinaan kepada Su di akun Facebook.
Saat ditemui wartawan di daerah Pamalayan, Ciamis, Selasa (11/8/2020), GM membeberkan kelakuan bapaknya, Su, yang merupakan anggota DPRD Kabupaten Ciamis itu.
"Sudah kesal, kami terzalimi sekali," kata gadis berkerudung ini.
Yang membekas di kepalanya, saat Su menurunkan ia dan ibunya secara paksa dari mobil di daerah Garut.
Saat itu, mereka dalam perjalanan dari Bandung ke Ciamis.
Baca: DPRD Ambon Tuai Kecaman setelah Studi Banding ke Jawa Barat: Mereka Pergi saat Masyarakat Kesusahan
Baca: Suara Ledakan Tabung Gas di Dekat DPRD Jember Kanopi Sampai Melayang, Dikira Sabotase
Baca: Studi Banding ke Jabar, DPRD Ambon Dikecam: Di Situasi Sulit Ini, Apa Untungnya untuk Masyarakat?

"Saya diturunkan di jalan setelah labrak Bapak dan istri sirinya di Bandung," jelasnya.
Saat itu, GM dan ibunya, Se, pergi ke Bandung setelah mengetahui Su ada di Bandung bersama istri mudanya.
Mereka diantar oleh keluarganya.
"Saat pulang, Bapak hendak mengantarkan istri sirinya. Namun, keluarga minta saya dan ibu ikut di mobil Bapak. Setelah itu pulang ke Ciamis," jelas GM.
Di perjalanan pulang itu, terjadi perdebatan antara GM dan Su.
GM meminta sang ayah supaya bisa berpikir jernih dan kembali ke keluarganya.
"Tapi, lama-lama Bapak kesal, mencaci saya. Bapak mengatai kehidupan saya bakal sengsara, melarat," kata GM.
Akhirnya, GM dan ibunya, Se, diturunkan paksa.
Saat itu, Se diturunkan lebih dulu.
"Jalanannya sepi," kata Se, menimpali.
Mereka kemudian menelepon keluarga yang mengantarnya ke Bandung.
Setelah menunggu selama 1,5 jam di jalanan sepi dan tengah malam, mereka pun dijemput keluarganya.
"Anak saya berontak, mungkin karena bapaknya sudah tidak bisa menjadi imam yang baik. Anak saya memang salah, mem-posting kata-kata kasar, tapi ada sebabnya," jelas Se.
GM dan Se berharap Su sadar dan mengakui kesalahannya serta kembali seperti dulu.
"Ingin Bapak kembali baik seperti dulu," ujar GM terbata-bata sembari menyeka air mata yang mulai membasahi pipi.
Sementara itu, Su tidak berkenan memberi tanggapan saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.
Dia hanya membalas pesan WhatsApp yang dikirim Kompas.com. "Maaf, Mas," tulisnya.
(Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saya dan Ibu Diturunkan di Jalan Setelah Labrak Bapak dan Istri Sirinya""