Jumat, 15 Agustus 2025

UU Cipta Kerja

Risma Ngamuk setelah Demo di Surabaya Berakhir Ricuh: Setengah Mati Bangun Kota Ini, Kamu Hancurin

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengamuk setelah aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kotanya berakhir ricuh.

Editor: Tiara Shelavie
Surya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memarahi sejumlah pelaku demo yang diamankan polisi, Kamis malam (8/10/2020). (surya.co.id/yusron naufal putra) 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengamuk setelah aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di kotanya berakhir ricuh.

Kepada demonstran yang telah ditangkap polisi, Risma sempat memarahi mereka.

"Tega sekali kamu, saya setengah mati bangun kota ini, kamu yang hancurin," kata Risma, Kamis (8/10/2020) malam.

Warga luar Surabaya

Risma juga menanyakan asal daerah mereka.

Ternyata ada beberapa demonstran yang berasal dari luar Kota Surabaya.

Ada yang mengaku dari Lamongan dan Madiun.

Politikus PDI-P itu semakin marah ketika mengetahui para demonstran berasal dari luar daerah namun merusak kotanya.

Dia juga menanyakan motif demonstran sampai melakukan unjuk rasa.

"Kamu tahu apa itu UU Omnibus Law?", tanya Risma.

"Tahu bu, undang-undang, tapi saya enggak hafal," jawab pemuda tersebut.

Punguti sampah demonstran

Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam.
Wali Kota Risma punguti sampah sisa demo omnibus law di Jalan Gubernur Suryo Surabaya Kamis (8/10/2020) malam. (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Setelah memarahi demonstran, Risma beserta jajarannya turun ke jalan untuk membersihkan sampah dari aksi unjuk rasa.

Tampak Risma mengenakan helm hitam lengkap dengan masker.

Dia memunguti batu dan sampah dari Jalan Gubernur Suryo sampai pertigaan Jalan Tunjungan.

Selama dilakukan pembersihan, akses jalan ditutup.

Demo jebol pagar

Polisi bubarkan paksa aksi tolak UU Omnibus Law di depan gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020).
Polisi bubarkan paksa aksi tolak UU Omnibus Law di depan gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020). (KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL)

Sebelumnya, sekelompok massa menggelar aksi demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020) sore.

Demo berakhir ricuh dengan sejumlah tindak perusakan terhadap fasilitas umum.

Massa menjebol pagar sisi selatan hingga merusak penerangan jalan.

Akibatnya, polisi terpaksa membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.

Massa pun membalas dengan melempari batu, botol minuman hingga besi.

Polisi mengamankan puluhan orang dalam insiden tersebut.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengamuk dan Sebut Kotanya Dihancurkan, Risma Temukan Ada Demonstran dari Lamongan hingga Madiun"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan