Pengantin Baru Tewas Dibunuh, Istri Ungkap Rasakan Firasat: Dada Saya Berdebar Kencang Ingat Suami
Seorang pria di Palembang tewas dibunuh setelah sempat lari dari kejaran pelaku. Sang istri ungkap sempat merasakan firasat yang tak enak.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria di Palembang, Fran, tewas dibunuh setelah sempat lari dari kejaran pelaku.
Sang istri, Ananda Septiriani, tak kuasa menahan tangis saat tiba di Rumah Sakit BARI Palembang, Rabu (28/10/2020).
Ia bahkan menjerit, menangis histeris di depan jenazah suaminya.
Ananda dan Fran diketahui merupakan pengantin baru, mereka baru saja menikah pada Agustus lalu.
Baca juga: Pencari Keong Ditemukan Tewas di Rawa-Rawa, Ditemukan Anaknya yang Mencari Selama 3 Hari
Baca juga: Pengantin Baru Tewas Dibunuh, Sempat Cium Perut Istri yang Hamil Sebelum Pergi: Bapak Kerja Dulu
Baca juga: Seorang Tukang Las Besi Dibunuh Kakak Beradik Pakai Pedang, Korban Sempat Lari dan Minta Tolong
Saat ini pun, Ananda tengah mengandung anak Fran dengan usia kandungan satu bulan.
Diberitakan sebelumnya, Fran meninggal dunia akibat mengalami banyak luka pada bagian kepala.
Ananda Septiriani yang sedang terduduk lesu di depan kamar jenazah masih tidak percaya, pria yang baru dinikahinya itu sudah tiada.
Menurut cerita Ananda, Fran adalah sosok suami yang bertanggung jawab.
"Dia selalu berusaha penuhi apa yang saya minta," ujar Ananda dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Diam-diam Menjalin Hubungan Gelap, Pedagang Pakaian Tewas Dibunuh Teman SD di Hotel
Menurut cerita Ananda, suaminya tersebut sempat mencium perutnya sebelum keluar rumah.
Sang suami sempat berpesan pada Ananda, untuk tetap di rumah saja menunggunya pulang dari mencari nafkah.
"Dia sempat bilang, bapak kerja dulu, buat beli susu, sambil cium perut saya," ujar Ananda.
Ananda selaku istri sempat merasakan perasaan yang tidak enak.
Baca juga: Fakta Baru Wanita Cantik Ditemukan Tewas di Kolam Buaya, Korban Dibunuh Selingkuhan
"Tadi saya lagi goreng ikan, tiba-tiba dada saya berdebar kencang ingat suami saya," jelasnya.
"Suami saya itu sayang sekali sama saya, dia juga bertanggung jawab."
"Kerja serabutanpun dilakukannya untuk mencukupi kehidupan kami," ujar Ananda menangis.
Menurut keterangan dr. Nur Adibah Sp.FM, jenazah datang sudah dalam kondisi mendingal dunia.
"Benar ada jenazah berinisial P yang kami terima siang ini. Terdapat luka disekitar bagian kepala jenazah," jelasnya.
Kronologi
Fran (22) meregang nyawa di dalam rumahnya Jalan Meranti Sungai Buayo RT 34/08 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/10/2020).
Dari keterangan saksi Tiara Widianti (24), pelaku diduga berjumlah dua orang.
Saat Tiara berada di dalam rumah, dirinya melihat korban lari ke dalam rumahnya.
Saat itu korban sempat memeluk saksi meminta tolong.
Baca juga: Wanita Tuna Susila Dibunuh Setelah Layani Pelanggannya, Pelaku Tergiur dengan Uang di Dompet Korban
Kemudian kedua pelaku mengejar korban dari pintu depan dan pintu belakang.
"Korban itu lari pak. Langsung memeluk saya minta tolong dan ketakutan, dikejar kedua pelaku," ungkapnya.
Lalu, saat itu pun Tiara melihat langsung korban ditusuk tusuk arah perut dan dada di ruang tamu.
Setelah korban tidak berdaya kedua pelaku langsung melarikan diri lewat pintu depan.
Baca juga: Dilaporkan Hilang Oleh Suami, Wanita Pedagang Pakaian Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Diduga Dibunuh
Kemudian saksi meminta berteriak minta tolong dan korban dibawa ke RS Bari, Palembang.
"Tidak bisa ditolong lagi, korban sudah bersimbah darah, oleh warga dan polisi dibawa ke RS Bari Palembang dan meninggal dunia," ungkapnya.
Andre (18 tahun) teman korban saat ditemui di RS Bari Palembang menuturkan, pada saat kejadian ia dan Pran sedang membuat besi tenda, tidak jauh dari rumah korban.
"Pada saat kejadian tiba-tiba datang dua orang pelaku menghampiri korban."
"Salah satunya membawa senjata tajam jenis pedang, kemudian kedua pelaku langsung mengejar korban," ujar Andre.
Baca juga: Kronologi Bocah 12 Tahun Dibunuh Temannya Gara-gara Password Facebook, Ditenggelamkan ke Sungai
Lanjut Andre menuturkan, korban saat itu langsung melarikan diri.
"Karena takut saya menghindar dan korban berlari dikejar kedua pelaku sambil meminta tolong."
"Setelah saya cari dan lihat ternyata korban sudah terjatuh ke tanah dengan berlumuran darah dan kedua pelaku tidak ada lagi di TKP," katanya.
Saksi mengenali kedua pelaku.
"Saya tidak tahu apa masalah antara korban dan pelaku, dan mengenali kedua pelaku mereka berinisial K dan C," bebernya.
Andre menuturkan, kedua pelaku merupakan kakak beradik.
(Tribunsumsel.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Bapak Kerja Dulu Buat Beli Susu, Pesan Terakhir Pengantin Baru Sebelum Tewas Dibunuh