Kasus Pria Dibunuh Mertua di Lubuklinggau, Istri Korban: Saya Tak Menyesal, Sudah Habis Sakitnya
Polsek Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau, Sumtera Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang pria oleh mertuanya.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKLINGGAU - Polsek Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau, Sumtera Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang pria oleh mertuanya.
Dalam kasus tersebut Bambang Ciptadi Lubis meregang nyawa setelah ditikam mertuanya Anuar.
Dalam rekonstruksi tersebut hadir Maria Eka Susanti sebagai saksi dan ikut memperagakan sejumlah adegan.
Tak sedikit pun terlihat sedih dari wajah Maria saat ikut memperagakan proses rekonstruksi tewasnya Bambang Ciptadi Lubis suaminya.
Baca juga: Ribut dengan Istri Karena Tak Mau Cerai, Pria di Lubuklinggau Tewas Ditikam Mertua Pakai Pisau Dapur
Maria memperagakan beberapa adengan termasuk ikut membawa Bambang ke Rumah Sakit.
Kasus pembunuhan menantu oleh mertua ini sempat membuat heboh warga Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Lubuklinggau Utara, beberapa waktu lalu.
Alasannya, Bambang tewas bersimbah darah setelah ditikam Anuar menggunakan pisau badik tepat di ulu hati hingga tembus ke belakang.
Maria mengaku tak sedikit pun menyesal suaminya meninggal dunia.
Baca juga: Sebelum Meninggal Terpapar Covid-19, Anggota DPRD Lubuklinggau Zuibar Sempat Buat Video Perpisahan
Ia malah bersyukur suaminya meninggal di tangan orang tua kandungnya.
"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ungkapnya pada wartawan, Selasa (1/12/2020).
Maria menuturkan, bila ia dan almarhum suaminya selama 13 tahun membina rumah tangga kerap bertengkar, hampir setiap hari keduanya ribut.
Dalam setiap keributan terjadi, suaminya selalu melontarkan kata-kata kasar dan kerap mengusirnya dari rumah.
Karena tak tak tahan Maria pun kabur dari rumah pulang ke rumah orang tuanya.
"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orang tua saya dihina, dia mengatakan orang tua dan keluarga kamu miskin semua, selalu seperti itu,"ujarnya.
Dalam rekonstruksi 16 adengan tersebut, terungkap kasus pembunuhan itu bermula saat Bambang mendatangi rumah Anuar langsung menemui istrinya Maria sembari marah-marah.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Lubuklinggau, Seorang Polisi Tewas, Diduga Mobilnya Oleng Lalu Hantam Angkot
Kemudian, ia langsung mendekati Anuar yang sedang melayani pembeli gorengan dalam keadaan marah-marah, sembari menunjuk wajah tersangka Anuar dengan mengatakan "kecil kamu Anuar'.
Beberapa orang saksi yang ada dilokasi lansung melerai, kemudian Bambang menemui Maria di belakang rumah.
Ia langsung memukul dan menampar kepala Maria hingga terjatuh.
Anuar yang mendengar keributan langsung memgambil pisau badik di dalam rumah, saat bertemu Bambang coba memukul lalu ditangkis Anuar, kemudian Anuar menusukkan badik ke ulu hati Bambang.
Seketika itu Bambang terjatuh.
Kemudian beberapa warga coba menolong dan ingin membawanya ke Rumah Sakit dr Sobirin.
Nnamun, Bambang meninggal dalam perjalanan.
Kapolsek Lubuklinggau Utara Iptu Sudarno didampingi Kanitreskrim, Aiptu Arahmanu mengatakan, dalam rekonstruksi tersebut tersangka memperagakan 16 adengan.
"Rekonstruksi ini untuk mengetahui proses kejadian sebenarnya di lapangan, untuk mencocokkan keterangan para saksi dan tersangka," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, dalam adengan tersebut terungkap tersangka Anuar menusuk korban Bambang dalam adengan kesembilan, setelah itu Bambang terjatuh dan meninggal dunia dalam perjalanan.
"Korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Suaminya Tewas Dibunuh, Wanita di Lubuklinggau Tidak Menyesal, 'Saya Sudah Habis Sakitnya'