Kronologi Pria di Surabaya Bakar Orang Hingga Ancam Lakukan Bunuh Diri, Ini Pengakuan Pelaku
Seorang pria tiba-tiba mengamuk dan menyiramkan sebotol bensin kepada pria di jalan Tidar, Surabaya Jawa Timur.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Seorang pria tiba-tiba mengamuk dan menyiramkan sebotol bensin kepada pria di jalan Tidar, Surabaya Jawa Timur.
Peristiwa di sebuah kios tambal ban, Minggu (14/2/2021) sekira pukul 10.00 WIB.
Korban diketahui Samsul Arifin (54) warga Asem Surabaya dan pelaku bernama Purnomo (55) warga Solo.
Kanit Reskrim Polsek Sawahan, Iptu Ristitanto mengatakam awalnya Arifin sedang memompa ban motor di kios tambal ban yang juga menjual bensin eceran di samping Markas Polsek Sawahan Surabaya.
Tiba-tiba saja pelaku yang marah langsung datang dan mengambil botol bensin lalu menyiramkannya ke tubuh korban sambil menyulutkan korek api hingga terbakar.
Baca juga: Ditinggal Anak Istri, Merasa Dikejar Penagih Akan Dibunuh, Purnomo Bakar Warga Yang Sedang Pompa Ban
Setelah melakukan aksinya, pelaku lantas melarikan diri.
Kepolisi yang mengetahu kejadian tersebut pun langsung bergerak mengejar pelaku.
Tembakan peringatan pun diberikan meminta pelaku berhenti kabur.

Hingga akhirnya pelaku menceburkan diri ke sungai.
Pada saat kejadian, Ristitanto sendiri yang mengejar pelaku sampai memberikan tembakan ke arah atas sebagai tembakan peringatan agar pelaku menyerah.
Baca juga: Pria yang Dibakar Istri di Tangsel Akhirnya Meninggal, Berikut Kondisi Dua Anak Mereka
"Pelaku akhirnya terjun ke sungai di wilayah Asemrowo. Kemudian bawa pecahan kaca dan ditodongkan ke lehernya sendiri dengan ancaman hendak bunuh diri," ujar Risti saat ditemui di Mapolsek Sawahan, Minggu (14/2/2021).
Dengan bujuk rayu, pelaku akhirnya mau naik ke atas bibir sungai dan langsung diamankan polisi dibantu warga sekitar.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
Baca juga: Kronologi Nenek 56 Tahun Tewas Tersambar Petir di Sawah, Korban Alami Luka Bakar di Sekujur Tubuh
Sementara itu, Risti mengatakan jika sebelum kejadian pembakaran tersebut, pelaku sempat terlihat mondar-mandir di depan Mapolsek Sawahan Surabaya.
Bahkan, ia sempat menegur pelaku tentang keperluannya mondar mandir di depan polsek.
"Sempat saya tegur. Kenapa kok mondar mandir. Karena saya lihat seperti orang ling lung akhirnya saya minta untuk meninggalkan mapolsek lantaran keperluannya tidak jelas," imbuhnya.
Siapa sangka,pelaku pergi ke arah barat polsek dan langsung melakukan aksi pembakaran tersebut.
Pengakuan pelaku
Purnomo (55) warga Solo diketahui tak memiliki tempat tinggal di Surabaya.
Ia pun hidup berpindah-pindah.
Ia kerap berjalan menyusuri ruas jalan Kota Pahlawan tanpa tujuan.
Itu setelah ia ditinggalkan anak dan istrinya beberapa tahun silam.
Kepada Surya.co.id, pria bertubuh kekar bercerita sambil menahan sakit di tubuhnya yang terdapat beberapa benjolan.
"Sering ingin bunuh diri. Saya sudah tidak kuat hidup," katanya kepada Surya.co.id, Minggu (14/2/2021).
Di dalam bilik tahanan penyidik, sesekali Purnomo meraung dan memukul-mukul kepalanya.
Baca juga: Dituduh Tukang Teluh, Rumah Pasangan Renta di Bima Dibakar Massa, Sang Nenek Tewas
"Saya tidak ada rumah. Sudah dijual. Sekarang kalau tidur pindah-pindah," katanya.
Ia mengaku tak punya keluarga atau kerabat yang bisa dikunjungi karena mereka menolak keberadaannya.
"Saya pergi ninggalkan mereka. Karena saya tidak pernah diterima lagi," ujarnya.
Purnomo mengakui jika saat membakar korban bernama Samsul Arifin (54) terbayang saat ia dikejar-kejar banyak orang.
"Saya dikejar-kejar mereka. Ditagih utang. Saya mau dikeroyok sama mereka. Pokoknya mereka semua mau membunuh saya," gumamnya sambil terlihat tatapan kosong.
Saat ditanya keperluannya mondar mandir di depan polsek Sawahan, ia menjawab hendak melaporkan mereka yang mengejar-mengejarnya ke polisi.
"Saya mau laporkan mereka ke polisi. Ya yang ngejar saya itu semuanya," tegasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sawahan, Iptu Ristitanto masih terus menyelidiki keberadaan keluarga pelaku pembakaran orang tak dikenal itu.
"Kami masih mencoba mencari informasi keberadaan keluarga pelaku. Selain itu nanti akan kami periksakan kondisi kejiwannya karena beberapa kali diinterogasi agak berhalusinasi dan melebar dari konteks pertanyaannya," kata Risti.
Penulis: Firman Rachmanudin
Sebagian dari artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pelaku Pembakar Orang di Sawahan Surabaya Ditangkap, Sempat Mau Bunuh Diri, Polisi Tembakan Pistol