Aksi Bripka Sudarsih Hentikan Langkah Bandar Narkoba Meski Kepala Sudah Berdarah-darah Kena Bacok
Aksi heroik dilakukan oleh Bripka Sudarsih, anggota Polsek Sungai Rotan Muara Enim.
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Aksi heroik dilakukan oleh Bripka Sudarsih, anggota Polsek Sungai Rotan Muara Enim.
Pasalnya, ia tetap berupaya menghentikan langkah bandar narkoba bernama Jojon meski kepalanya sudah berdarah-darah terkena bacokan.
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Sabtu (27/2/2021).
Berkat aksi heroik Bripka Sudarsih, Jojon si bandar narkoba bisa dilumpuhkan.
Jojon yang melawan dan hendak kabur tewas ditembak polisi.
Sebelumnya, Jojon dengan menggunakan parang sempat melawan dan melukai anggota Polsek Sungai Rotan.
Berdasarkan informasi yang berhasil Tribunsumsel.com himpun di lapangan, Minggu (28/1/2020), ketiga anggota Polri terluka tersebut yakni Bripka Sudarsih yang mengalami luka bacok di kepala.
Baca juga: Fakta-fakta Penggerebekan Bandar Sabu, Polisi Diteriaki Rampok, Pelaku Tewas Tertembus Peluru
Baca juga: Tepis Isu Bangkrut & Jadi Pengemis, Pak Tarno Buktikan Masih Nafkahi 2 Istri, Ini Sumber Kekayaannya
Kemudian Aipda Jauhari mengalami memar di tangan kiri dan kaki dan Briptu Ferian agus yang mengalami lecet atau cidera di tangan kiri.
Peristiwa pembacokan tersebut bermula saat jajaran Polsek Sungai Rotan mendapat informasi dari masyarakat bahwa akan adanya transaksi narkoba di rumah rumah Jojon (35 tahun).
Jonon adalah bandar narkoba yang tinggal di Desa Sukadana, Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muaraenim.
Mendapat laporan tersebut, kemudian jajaran Polsek Sungai Rotanpun melakukan penyelidikan.
Polisi kemudian mendapat informasi bahwa pelaku merupakan bandar narkotika di desa tersebut.
Selanjutnya Kapolsek Sungai Rotan Iptu Gunawan Sahferi, memerintahkan anggotanya Aipda M Jauhari beserta personilnya untuk melakukan penyelidikan kebenaran informasi tersebut.
Setelah mendapatkan bahwa benar di rumah tersangka sering di jadikan tempat transaksi narkoba lalu di lakukan upaya pengintaian.
Setelah info yang di dapat valid, petugas mendatangi rumah pelaku.
Baca juga: Warganet Indonesia Disebut Paling Tidak Sopan Se-Asia Tenggara, PKB Singgung Pengguna Buzzer Palsu
Baca juga: Keluarga Beberkan Fadli Kerap Ditampar Selama Diklat Mapala Untirta di Gunung Karang
Setelah sampai di dalam rumah, Jojon saat itu sedang duduk di rumahnya bersama dua orang rekannya yang lain.
Mengetahui yang datang polisi tersangka Jojon dan 2 orang rekannya melarikan diri.
Jojon berhasil diadang petugas pada saat hendak berlari ke arah dapur belakang rumahnya.
Namun saat hendak diamankan dan dilakukan penggeledahan, Jojon melakukan perlawanan dengan menyerang Bripka Sudarsih dengan parang.
Bripka Sudarsih menghindar, kemudian kembali berupaya mendekap Jojon.
Namun tersangka masih terus memberontak dan mengayunkan parang yang digenggamnya kearah Bripka Sudarsih.
Parang tersebut diayunkannya ke arah kepala Bripka Sudarsih.
Dengan bercucuran darah, Bripka Sudarsih masih berupaya untuk melumpuhkan tersangka.
Baca juga: Diduga Selingkuh dengan Istri Orang, Pria di Surabaya Ditemukan Tewas Dibacok di Rumahnya
Baca juga: Viral Wanita Hamil Ditalak Cerai Suami Setelah 2 Minggu Nikah Karena Istri Kedua Menolak Dipoligami
Jojon masih terus mengayunkan parangnya dan membacok lagi kepala Bripka Sudarsih yang kedua kalinya sambil meneriaki petugas rampok.
Mendengar teriakan tersebut Aipda Jauhari yang sedang melakukan penggeledahan segera mendatangi Bripka Sudarsih untuk melakukan pertolongan.
Melihat Bripka Sudarsih sudah bersimpah darah di kepalanya, sementara pelaku masih melakukan perlawanan dengan parangnya, petugas yang lainpun terpaksa melakukan tindakan tegas terukur melepaskan tembakan.
Jojon tak berkutik saat timah panas tersebut telah bersarang diberapa bagian tubuhnya.
Ia kemudian ambruk dan tak berkutik lagi.
Selanjutnya Jojon, Bripka Sudarsih dan kedua rekannya yang lain dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pertolongan medis dan pengobatan.
Baca juga: Gara-gara Pertanyaannya Dijawab dengan Ketus, Pria Ini Tega Bacok Teman Sendiri hingga Tewas
Sekitar Pukul 18.35, Jojon meninggal dunia setelah sempat dilakukan perawatan di Puskesmas Sukarami.
Sementara Bripka Sudarsih dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.
Kapolres Muaraenim,AKBP Danny Sianipar melalui Kapolsek Sungai Rotan, Iptu Gunawan Sahferi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Tersangka Jojon menurut catatan kepolisian merupakan residivis kasus Pencurian, Pelaku ini pernah terlibat dalam kasus Pencurian dengan Pemberatan yang sangat meresahkan masyarakat serta kasus penyerangan personil Polsek Sungai Rotan pada Tahun 2010 yang lalu dan tersangka telah menjalani Proses Hukum," katanya.
Dijelaskanya dari tersangka Jojon,pihaknya berhasil mengamankan barang bukti berupa 25 paket yang berisikan diduga Narkotika Jenis Sabu-sabu dengan berat sekitar 7,03 gram, 2 butir di duga Narkotika jenis ekstasi dengan berat sekitar 0,96 gram, 1 buah timbangan digital dan 1 Bilah Parang dengan Gagang Warna Coklat Ukuran sekitar 45 cm.
"Diduga pelaku merupakan Bandar Narkotika yang selama ini telah meresahkan masyarakat,"pungkasnya.
(TribunSumsel.com/Ika Anggraeni)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kisah Bripka Sudarsih Hentikan Langkah Bandar Narkoba, Tak Hiraukan Kepala Berdarah Dibacok