Selasa, 19 Agustus 2025

berita viral

Viral di TikTok, Apa Itu Sindrom Piriformis dan Bagaimana Gejalanya? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Sempat beredar video viral yang memperlihatkan pengalaman seorang gadis yang mengidap sindrom piriformis. Lantas apa itu sindrom piriformis?

Tiktok/@nisaaod
Tangkapan layar video unggahan akun Tiktok @nisaaod 

TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini sempat beredar video viral yang memperlihatkan pengalaman seorang gadis yang mengidap sindrom piriformis.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @nisaaod.

Hingga kini, Minggu (14/3/2021) video tersebut telah ditonton sebayak 829,2 ribu kali dan disukai oleh 111,3 ribu pengguna TikTok.

Dalam video pengunggah pun menuliskan sebuah caption.

"Tiap hari duduk lebih dari 15 jam. Tidur terlama cuma 5 jam. Duduk dari pagi sampai pagi lagi. Tidak pernah olahraga. And Surprise, Piriformis Syndrom."

"Wajib renang seminggu sekali. Harus terapi tiap minggu. Intinya yang berlebihan tidak bagus gais," tulisnya.

Baca juga: VIRAL Kisah Perjuangan Gadis Idap Sindrom Piriformis, Beri Pesan: yang Berlebihan Itu Tidak Baik

Baca juga: VIRAL Kisah Gadis Idap Sindrom Piriformis, Sebut Penyebabnya karena Duduk Lebih dari 15 Jam Sehari

Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Waode Nur Anisa mengatakan, mengidap sindrom piriformis sejak bulan Juni 2020 lalu.

"Awalnya bulan Juni itu sakitnya masih dikit banget, sakitnya itu datangnya cuma dua kali sebulan kurang lebih. Tapi lama kelamaan sekitar bulan Agustus-November gitu makin terasa."

"Hampir tiap hari kalau saya kuliah dan kerjain tugas sambil duduk gitu mulai terasa sakitnya. Kalau lama duduk akhirnya kadang saya belajarnya diselingin gitu kadang sambil baring kalau udah kelamaan duduk," kata Nisa kepada Tribunnews.com, Sabtu (13/3/2021).

Rasa nyeri yang dirasakan terasa hingga kaki, bahkan Nisa kadang merasa kakinya pegal walau tidak melakukan aktivitas apapun.

Ketika berdiri terlalu lama, Nisa juga merasakan rasa sakit di bagian lutut hingga telapak kaki.

Baca juga: Viral Video Mesum di Serang Banten, Direkam Siang Hari Tak Jauh dari Keramaian, Pelaku Masih Pelajar

Baca juga: Mesum di Siang Bolong, Remaja di Serang Terekam Kamera, Videonya Viral

Lantas Apa Itu Sindrom Piriformis?

Dilansir Harvard Health Publishing, sindrom piriformis adalah kondisi nyeri yang berkembang karena iritasi atau kompresi saraf skiatik di dekat otot piriformis.

Otot piriformis menghubungkan tulang belakang paling bawah dengan bagian atas tungkai.

Bukaan di tulang panggul itulah yang memungkinkan saraf skiatik berjalan menuju ke kaki.

Otot dan saraf berdekatan dan kedekatan inilah yang menyebabkan masalah bisa berkembang.

Kondisi ini relatif umum, perkiraan menunjukkan bahwa sekitar 5 persen kasus linu panggul disebabkan oleh sindrom piriformis.

Sindrom Piriformis ini juga lebih umum di antara wanita meskipun alasannya tidak diketahui.

Baca juga: VIRAL Aksi Remaja Hanya Pakai Celana Dalam Ugal-ugalan Naik Motor, Ingin Dilihat Banyak Orang

Baca juga: Viral Pria Berlibur ke Dufan Bersama Warganet, Ungkap Protokol Kesehatan Sudah Sesuai

Gejala dan Tanda

Pasien dengan sindrom piriformis biasanya mengeluhkan linu panggul.

Linu panggul yaitu nyeri tajam, parah, menjalar dari punggung bawah atau pantat ke belakang kaki dan ke paha, betis, dan kaki.

Gejala mungkin tampak karena radang kandung lendir pinggul atau herniasi disk.

Tetapi pemeriksaan dokter membantu memilah penyebab sebenarnya karena dengan sindrom piriformis orang tersebut juga memiliki di antaranya:

- Kesulitan duduk atau meletakkan beban di salah satu sisi pantat.

- Kejang otot-otot piriformis.

- Nyeri pada otot piriformis selama pemeriksaan rektal.

- Nyeri tipe linu panggul saat pinggul digerakkan dan diputar ke luar melawan resistensi.

Baca juga: VIRAL Pria Beli Sepeda Sultan Seharga Rp 150 Juta, Harus Fitting Dulu Sebelum Membeli

Baca juga: VIRAL Aksi Para Pemuda Bawa Perabotan Rumah ke Kondangan sebagai Hadiah Nikah, Ini Kisahnya

Penyebab Sindrom Piriformis

Penyebab sindrom piriformis yang diketahui meliputi:

- Cedera

- Perkembangan atau lokasi yang tidak normal dari otot piriformis atau saraf skiatik.

- Keselarasan tulang belakang yang tidak normal (seperti skoliosis).

- Perbedaan panjang kaki (bila kedua kaki memiliki panjang yang
berbeda).

- Duduk lama, apalagi jika membawa dompet tebal di saku tepat di belakang otot piriformis.

- Operasi pinggul sebelumnya.

- Olahraga berat yang tidak biasa.

- Masalah kaki, termasuk neuroma Morton.

Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi.

Baca juga: Kasus Begal Payudara di Kudus yang Viral di Medsos Berakhir Damai, Korban Memaafkan Pelaku

Baca juga: VIRAL Aksi Para Pemuda Bawa Perabotan Rumah ke Kondangan sebagai Hadiah Nikah, Ini Kisahnya

Diagnosa

Tidak ada tes darah, biopsi, atau tes pencitraan khusus untuk memastikan diagnosis.

Untuk alasan ini, sulit untuk mengetahui dengan pasti bahwa seseorang mengidap kondisi tersebut dan ada beberapa kontroversi tentang seberapa umum kondisi tersebut.

Terutama benar karena penyakit tulang belakang dan diskus dapat menyebabkan gejala yang serupa dan sindrom piriformis dapat muncul bersamaan dengan kondisi lain seperti bursitis pinggul.

Pencegahan

Tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk mencegah sindrom piriformis.

Untuk orang-orang yang memiliki masalah ini atau masalah punggung lainnya, rekomendasinya yaitu:

- Latihan dan peregangan di rumah,

- Pengangkatan tumit (jika panjang kaki berbeda),

- Tidak membawa dompet di saku belakang,

- Menghindari duduk lama,

- Mendapatkan perawatan untuk kondisi lain yang berkontribusi (seperti artritis tulang belakang atau masalah kaki).

Baca juga: VIRAL Kisah Kakek Penarik Becak di Pasuruan yang Sering Ditolak Penumpang karena Punya Keterbatasan

Baca juga: Viral Seorang Wanita Bagikan Potret Wajah tanpa Filter, Beri Pesan Menohok

Pengobatan

Untuk sementara obat-obatan, seperti pereda nyeri, pelemas otot, dan obat anti-inflamasi mungkin direkomendasikan.

Pengobatan andalan untuk sindrom piriformis adalah terapi fisik, olahraga, dan peregangan.

Perawatan khusus mungkin termasuk:

- Penyesuaian gaya berjalan

- Peningkatan mobilitas sendi sakroiliaka

- Peregangan untuk meredakan otot piriformis yang tegang dan di sekitar pinggul

- Penguatan pinggul penculik (otot yang menggerakkan pinggul keluar dari tubuh)

- Penerapan panas

- Akupunktur

Baca juga: VIDEO Viral Pengendara Motor Masuk Tol, Polisi Menduga Diarahkan oleh Aplikasi GPS Penunjuk Jalan

Baca juga: Viral Aksi Ibu Guru Mengajar Secara Daring, Suami Tegang saat Bantu Pegang HP untuk Merekam

Jika tindakan ini tidak efektif, perawatan yang lebih invasif dapat dipertimbangkan.

Seperti suntikan anestesi lokal (mirip dengan Novocain), toksin botulinum, dan / atau agen kortikosteroid.

Suntikan ini biasanya dipandu oleh ultrasound, x-ray, atau elektromiogram (yang mendeteksi aktivitas otot dan saraf) untuk memastikan jarum masuk tempat yang tepat.

Selain itu dapat juga dilakukan pembedahan.

Meskipun merupakan pilihan terakhir, pengangkatan sebagian otot piriformis atau tendonnya telah dilaporkan dapat meredakan kasus yang sulit disembuhkan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan