Minggu, 17 Agustus 2025

UPDATE Erupsi Merapi Sabtu Sore, Puncak Gunung Diguyur Hujan, BPPTKG: Waspadai Banjir Lahar

Hujan masih terjadi di puncak Gunung Merapi pada Sabtu (27/3/2021) sore hingga 16.20 WIB. Hal itu diungkapkan Kepala BPPTKG, Hanik Humaida.

Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
Gunung Merapi (2.965 mdpl) yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara beruntun memuntahkan material vulkanik disertai awan panas, Sabtu (27/3/2021) pagi WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Hujan masih terjadi di puncak Gunung Merapi pada Sabtu (27/3/2021) sore hingga 16.20 WIB.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.

Puncak Gunung Merapi juga masih tertutup kabut.

"Merapi saat ini hampir semua sektor tertutup kabut dan terjadi hujan di puncak," ungkap Hanik saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu sore.

Disebutkan hujan terjadi di puncak Gunung Merapi mulai pukul 15.00 WIB dengan intensitas 58 mm/jam.

Masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai bahaya banjir lahar.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Lontaran Vulkanik Bisa Jangkau Radius 3 Km

Baca juga: Kondisi Cuaca Tak Menentu, Ketua DPD RI Minta Aliran Lahar Merapi Diwaspadai

Gugurkan Erupsi

Diberitakan sebelumnya, Gunung Merapi kembali gugurkan erupsi pada Sabtu (27/3/2021) pagi.

Tiga kali awan panas dikeluarkan Gunung Merapi secara beruntun pada pukul 06.02, 06.03, dan 06.31 WIB. 

Erupsi kali ini dinilai dapat melontarkan material vulkanik hingga radius 3 kilometer (km).

"Erupsi eksplosif juga berpeluang terjadi dengan potensi lontaran material vulkanik yang dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ungkap Hanik, dikutip Tribun Jogja, Sabtu (27/3/2021) pagi.

Adapun daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas ada pada sektor selatan-barat daya, meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km, serta sektor tenggara di Kali Gendol sejauh maksimal 3 km.

Selain itu, Hanik mengatakan, luncuran awan panas itu datang ke arah barat daya, dengan jarak 1.300 meter.

Tercatat seismogram, erupsi itu terjadi dengan amplitudo maksimal 44 mm dan durasi maksimal 130 detik.

Guguran Besar Gunung Merapi Sabtu 27 Maret 2021.
Guguran Besar Gunung Merapi Sabtu 27 Maret 2021. (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo)

Baca juga: Petugas Belum Berhasil Indentifikasi Kerangka yang Ditemukan di Lereng Merapi

Baca juga: BNPB Ingatkan Potensi Bencana Geologi Tinggi di Provinsi Lampung, Perkuat Edukasi dan Mitigasi

Sebelumnya, Gunung Merapi sempat menggugurkan awan panas  sebanyak 4 kali saat dini hari tadi, Sabtu (27/3/2021),

Tepatnya, pada pukul 02.11, 04.28, 04.30, dan 04.41 WIB.

Dikutip dari cuitan akun resmi BPPKTG, erupsi tercatat seismogram dengan amplitudo maksimal 34 mm dan durasi maks 167 detik, Sabtu (27/3/2021).

Sementara, jarak luncur awan panas maksimal 1800 meter ke arah barat daya.

Dilansir Tribun Jogja, pada Jumat (26/3/2021) lalu, 4 kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dari pukul 00.00-24.00 WIB dengan jarak luncur maksimal 900 m ke arah barat daya.

Pada periode tersebut, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200 m di atas puncak kawah.

Kegempaan yang terjadi di antaranya 38 gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm dan durasi 11-105 detik.

Secara meteorologi, cuaca Gunung Merpai berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

Suhu udara 14-21 °C, kelembaban udara 73-95 persen, dan tekanan udara 567-708 mmHg.

Baca artikel lain terkait Erupsi Gunung Merapi

(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Shella) (Tribun Jogja/Maruti Asmaul Husna)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan