Selasa, 26 Agustus 2025

Kisah Pilu 3 Kakak Beradik Yatim Piatu di Bali, Terbiasa Hanya Makan Nasi Tanpa Lauk

Kisah sedih datang dari 3 kakak beradik yatim piatu di Kabupaten Karangasem, Bali. Mereka adalah Ni Komang Desi (16), I Ketut Pait (13), serta adiknya

Editor: Endra Kurniawan
Facebook Komunitas Peduli Bali (KoPi Bali)
Ni Komang Desi (16), I Ketut Pait (13), serta adiknya Wayan Dika (6) yang merupakan tiga kakak beradik yatim piatu di Karangasem, Bali. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu datang dari 3 kakak beradik yatim piatu di Kabupaten Karangasem, Bali.

Mereka adalah Ni Komang Desi (16), I Ketut Pait (13), serta adiknya Wayan Dika (6).

Diketahui ketiganya tinggal di Banjar Muntigunung Tengah, Desa Tianyar Barat sendirian tanpa keberadaan kedua orang tuanya.

Kedua orang tua mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Mereka hidup bertiga di rumah yang sederhana, jauh dari keramaian kota.

Baca juga: Kisah Sedih Wanita di Kediri yang Dipaksa Wujudkan Fantasi Suami, Lalu Dijual ke Pria Hidung Belang

Semua kegiatan kesehariannya dilakukan bersama.

Seperti memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menjaga adiknya yang belum bersekolah.

Menurut sepupu I Ketut Pait, I Gede Andi, tiga sepupunya hidup serba kekurangan.

Kebutuhan hidup tiap harinya serba pas-pasan.

Mereka sudah terbiasa makan nasi hanya dengan sambal, bahkan hanya makan nasi putih, jarang sekali mereka makan sayur atau daging.

Ketut Pait bersama adiknya saat makan disekitar rumahnya. Bocah yatim piatu ini hidup serba kekurangan.
Ketut Pait bersama adiknya saat makan disekitar rumahnya. Bocah yatim piatu ini hidup serba kekurangan. (FB Komunitas Peduli Bali)

Ketiganya juga mengandalkan dari pemberian keluarga dan orang lain.

Ditambah lagi penjualan masker dan tisu.

Si bungsu Wayan Dika belum bersekolah.

Demikian juga si sulung Ni Komang Desi tidak sekolah.

Hanya Ketut Pait yang saat ini baru kelas 3 SD.

Si sulung bekerja keras di usianya yang masih belia untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya.

Dengan tangan kecilnya mencari peruntungan di Kota Denpasar. Usia yang sewajarnya menuntut ilmu terpaksa bekerja keras.

Baca juga: Kisah Penemuan Bocah MR, Setahun Menghilang dari Tasikmalaya Dijemput di Tegal

"Mereka hidup bertiga. Wayan Dika masih belum bersekolah, Ketut Pait baru kelas 3 SD, dan Ni Komang Desi tak bersekolah, biasanya berjualan masker serta tisu ke Denpasar. Ketika Desi berjualan, otomatis mereka hidup berdua. Semua kegiatan dilakukan hanya berdua," ungkap I Gede Andi, Selasa (6/4/2021).

Menurut Gede Andi, Ni Komang Desi berjualan masker serta tisu setelah ditinggal orangtuanya.

Mereka tak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan, kecuali dengan berdagang di Denpasar.

Biasanya Ni Komang Desi berangkat ke Denpasar bersama bibinya yang juga kerja jualan keliling.

Ketiga anak yatim piatu itu merupakan KK miskin.

Mereka mendapat bantuan dari pemerintah berupa program keluarga harapan (PKH) sejak kedua orangtuanya masih ada.

Beberapa hari kemarin, kata Andi, ketiga bocah mendapat bantuan dari Relawan Komunitas Peduli Bali.

Ada bantuan sembako berupa beras, mie, dan kebutuhan lainya.

Atap rumah serta dindingnya yang rusak diperbaiki oleh relawan.

Rencananya, Wayan Dika akan disekolahkan oleh komunitas tersebut.

Baca juga: Kisah Viral Rombongan Seserahan Pengantin Salah Alamat di Magelang, Balik Kanan Usai Foto-foto

"Saya sebagai sepupunya bersyukur dengan bantuan tersebut. Ni Komang Desi yang semula jualan di Denpasar sekarang berhenti karena kebutuhan adiknya terpenuhi," kata Gede Andi.

Saat ini, kondisi rumahnya sudah layak ditempati, tidak rusak seperti sebelumnya.

Koordinator Relawaan Komunitas Peduli Bali, Gede Wirya mengatakan, para donatur yang tergabung di Komunitas Peduli Bali akan menanggung biaya sekolah.

Harapannya mereka tidak putus sekolah.
"Tubuhnya kurus seperti kurang gizi. Saat kami temui mereka lagi makan nasi dengan sambal bawang (tanpa cabai)."

"Menurut pengakuannya, mereka terbiasa makan nasi hanya dengan sambal, bahkan hanya makan nasi putih. Jarang sekali mereka makan sayur serta daging," pungkas Gede Wirya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 3 Bocah Kecil Bertahan Hidup Tanpa Orang Tua, Tangan Kecil Mengais Rezeki, Biasa Hanya Makan Nasi

(Tribun-bali.com/Saiful Rohim)

Berita lainnya seputar Kabupaten Karangasem.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan