Minggu, 24 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Perjuangan Bharada Komang Jadi Brimob Hingga Gugur Dalam Kontak Senjata dengan KKB di Papua

Jadi anggota Brimob rupanya keinginan Bharada Komang sejak kecil dan juga cita-cita sang ayah, perjuangannya masuk Brimob tidak mudah, sempat gagal

Ig Brimob-id/TribunSumsel.com
Anggota Brimob Bharada I Komang gugur ditembak KKB di Papua, Selasa (27/4/2021). 

Sebelum Masuk Polisi Pernah Kerja di Gudang Minimarket

Jenazah anggota Brimob, Bharada I Komang Wiranata, diterbangkan dari Timika, Papua, menuju Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Rabu 28 April 2021 siang.

Bharada Komang Wira gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua, Selasa 27 April 2021.

Rencananya jenazah akan diaben pada Kamis 29 April 2021.

Komang Wira kelahiran Desa Tegal Besar, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

Sementara kampung asalnya di Bali adalah Banjar Basa, Desa/Kecamatan Marga, Tabanan.

Sebelum mendaftar rekrutmen Polri, ia sempat tinggal di Marga kurang lebih satu tahun.

Bharada Komang Wira lahir di Desa Tegal Besar, 31 Mei 2000.

Usianya sekarang baru menginjak 21 tahun.

Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara, satu laki-laki dan dua perempuan dari pasangan (alm) I Made Biata dan Ni Wayan Sujati.

Anggota Brimob Bharada I Komang gugur ditembak KKB di Papua, Selasa (27/4/2021).
Anggota Brimob Bharada I Komang gugur ditembak KKB di Papua, Selasa (27/4/2021). (Ig Brimob-id/TribunSumsel.com)

Salah satu keluarganya (kakak lain ibu), I Wayan Wirta Yasa, saat ditemui di Banjar Basa, Desa Marga, menuturkan kakek Bharada Komang Wira merupakan transmigran dari Bali ke Sumatera Selatan sekitar tahun 1970-an.

Sehingga, keluarga besar dari Komang Wira ini berada di dua wilayah di antaranya Darma Buana dan Tegal Besar, Sumatera Selatan.

Disinggung mengenai sosok korban, Wayan Wirta Yasa menceritakan Komang Wira sempat ke Bali sebelum ikut rekrutmen Polri.

Selama di Bali ia menjalin kekrabatan yang sangat baik dengan keluarganya di Bali.

"Orangnya sangat polos, sopan, gak neko-neko (macam macam). Kalau saya bilang A ya A, artinya orangnya penurut. Biarpun dia adik (lain ibu), dia adik yang paling saya sayangi," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan