Mudik Lebaran 2021
Tol Palimanan Sepi Pemudik, Sejak Pagi hingga Siang Tadi Hanya 106 Kendaraan yang Diperiksa
Memasuki hari kedua pelarangan mudik Idul Fitri 1442 H, Gerbang Tol Palimanan terpantau sepi dari ke dua arahnya.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Memasuki hari kedua pelarangan mudik Idul Fitri 1442 H, Gerbang Tol Palimanan terpantau sepi dari ke dua arahnya.
Baik yang menuju Cirebon maupun menuju Bekasi dan Jakarta.
Hal tersebut membuat arus lalu lintas dari gerbang tol Palimanan menuju Cirebon sangat lancar.
Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Gerbang Tol Palimanan AKP Sutarja mengatakan, sejak pagi tadi hingga pukul 12.00 WIB, pihaknya hanya mencatat sebanyak 106 kendaraan yang memasuki gerbang tol tersebut.
Data tersebut dihimpun kata Sutarja setiap tiga jam sekali, dengan perincian pada pukul 06.00-09.00 WIB hanya tercatat 18 kendaraan yang melintas.
Baca juga: 7 Cara Dilakukan Warga Agar Bisa Mudik: Kelabui Petugas, Jalan Kaki hingga Sembunyi di Truk
Selanjutnya pada pukul 09.00-12.00 WIB hanya ada 88 kendaraan yang tercatat melintas.
"Kalau tadi saya catat dari pukul 06-09 pagi ada 18 kendaraan, kemudian pukul 9-12 siang ada 88 kendaraan, nanti yang jam 12-15 saya belum dapat, karena tiga jam sekali updatenya," tuturnya kepada Tribunnews.com di Gerbang Tol Palimanan Jumat (7/5/2021).
Meski kondisi lalu lintas sangat sepi, Sutarja menegakan, pihaknya masih akan terus melakukan pemeriksaan kepada para pengendara yang nekat melakukan perjalanan mudik.
Sebab, Gerbang Tol Palimanan ini sendiri menjadi satu dari beberapa titik penyekatan yang diterapkan pemerintah guna melarang adanya mobilitas masyarakat menuju kampung halaman.
"Kami (menjaga) dibagi tiga shift, 24 jam melakukan pengecekan ini," imbuhnya.
Sebelumnya, Pemerintah telah memberlakukan pelarangan perjalanan mudik Idul Fitri 1442 H, penyekatan ruas jalan tol menjadi upaya untuk merealisasikan kebijakan tersebut.
Jika tidak ada penambahan waktu, penyekatan ruas jalan ini akan berlaku selama dua minggu ke depan, terhitung sejak 6 hingga 17 Mei 2021.
Tak menunggu waktu lama, penerapan penyekatan ruas jalan tersebut langsung berdampak pada kondisi lalu lintas di jalan tol.
Pantauan Tribunnews.com, di tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada Jumat (7/5/2021) siang, tepatnya di Gerbang Tol Palimanan, lalu lintas di lokasi yang kerap menjadi pilihan masyarakat melakukan perjalanan menuju kampung halaman itu seketika sepi.
Tidak terlihat titik penumpukkan pengendara dari mulai memasuki gerbang tol.
Kendati begitu, para petugas keamanan dalam hal ini pihak kepolisian terpantau masih tetap siaga menjaga posko penyekatan.
Adapun posko penyekatan itu sendiri tepat berada di gerbang tol.
Jadi dalam praktiknya, setiap pengemudi selesai tap kartu uang elektronik untuk masuk jalan tol langsung diberhentikan oleh pihak kepolisian guna keperluan pemeriksaan.
Polisi dominan menanyakan terkait maksud dan tujuan dari pengendara yang melintas, kemudian memeriksa kelengkapan surat identitas termasuk surat izin kepada pengendara yang bersangkutan.
Jika ditemui tidak memliki kelengkapan surat tersebut maka langkah yang diambil yakni dengan memutar balik kendaraan keluar tol dengan pengawalan dari pihak Dinas Perhubungan (Dishub).
"Jadi yang melanggar kami kawal, kami arahkan untuk keluar tol, lalu nanti kami minta putar balikkan tetap kami kawal, ada yang dari Bekasi," tutur Sukarno petugas Dishub di Gerbang Tol Palimanan kepada Tribunnews.com, Jumat (7/5/2021).
Tak hanya itu, di lokasi juga terpantau posko test Rapid Antigen yang di mana posko ini dikhususkan kata Sukarno untuk para pengemudi yang saat dicek suhu tubuhnya melebihi batas normal.
Untuk pelaksanaan tes Rapid Antigen ini, para pengemudi bisa mendapatkannya secara gratis.
Kendati begitu, test ini hanya dikhususkan bagi mereka yang sudah memiliki surat izin melakukan perjalanan jarak jauh, bukan untuk para pengendara yang didapati nekat mau melakukan mudik.
"Iya jadi kami siapkan juga tempat Rapid Antigen untuk yang dites suhu tubuhnya tinggi, dikhawatirkan kan, jadi kami tes Rapid juga," tukasnya.