Jumat, 8 Agustus 2025

Cegah Pedagang Patok Harga Tak Wajar, Gibran Minta Semua Warung di Solo Punya Buku Menu yang Lengkap

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka meminta semua warung makan di Solo mempunyai buku menu dan daftar harga yang lengkap.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM/Muhammad Nursina
Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, meminta semua warung makan di Solo mempunyai buku menu dan daftar harga yang lengkap.

Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi adanya oknum pedagang yang sengaja memasang harga tinggi demi keuntungannya.

Meskipun begitu, menurut Gibran, warung makan yang ada di Solo mayoritas harganya masih terjangkau, bahkan untuk warung makan yang terbilang legendaris.

"Saya lihat warung-warung yang legend di Kota Solo ini harganya masih sangat terjangkau sekali. Dan yaitu tadi antisipasinya tiap warung harus mempunyai buku menu."

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. (YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: Gibran akan Tindak Tegas Jika Pedagang Solo Pasang Harga Tak Wajar Seperti di Puncak dan Malioboro

"Buku menu dengan dengan pricelist yang lengkap," kata Gibran dalam Program Overview di kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (3/6/2021).

Buku menu ini juga bisa mempermudah para wisatawan yang datang ke Solo.

Sehingga, wisatawan bisa dengan mudah memilih makanan yang belum pernah ia makan sebelumnya di Solo dengan harga yang sudah mereka ketahui.

"Kalau bisa pendatang-pendatang yang ke Kota Solo yang mungkin masih bingung mau jajan kemana. Atau masih bingung dengan harga-harganya, ya sebelum jajan ya silahkan dilihat buku menunya dulu," terang Gibran.

Namun, khusus di momen-momen tertentu seperti Lebaran, jika ada bahan baku yang harganya naik, pedagang bisa melakukan penyesuaian harga.

Baca juga: Kejadian Pedagang Makanan Getok Pembeli Dengan Harga Tak Wajar di Puncak dan Malioboro

Hal itu agar nantinya konsumen tidak kecewa dan kaget saat akan membayar makanannya.

"Mungkin di momen-momen khusus seperti Lebaran, mungkin harga ayamnya naik, harga cabenya naik, harus ada penyesuaian harga juga."

"Biar konsumen tidak kecewa, tidak kaget setelah selesai membayar makanannya," tambahnya.

Namun, Gibran yakin pedagang-pedagang di Kota Solo semuanya tertib.

"Tapi saya yakin pedagang-pedagang di kota Solo ini tertib semua," tutur Gibran.

Baca juga: Pedagang Mie Instan di Puncak Pukul Pembeli Dengan Harga Tak Wajar, Ramai di Medsos

Tindak Tegas Jika Pedagang Solo Pasang Harga Tak Wajar

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, turut menanggapi viralnya pedagang di Puncak dan Malioboro yang memasang harga tak wajar kepada pembeli.

Gibran menyatakan, dalam kurun waktu tiga bulan ini, khususnya pada bidang kuliner di Solo, dirinya masih belum mendapat keluhan dari masyarakat terkait adanya harga-harga kuliner di Solo yang dirasa tidak wajar.

"Saat ini untuk kuliner, dalam tiga bulan ini saya belum menerima keluhan-keluhan warga yang tidak wajar. Untuk yang kuliner ya," kata Gibran dalam Program Overview di kanal YouTube Tribunnews.com, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Soal Harga Pecel Lele Tak Wajar di Malioboro, Oknum Pedagang Dikenai Sanksi hingga Lokasi Sebenarnya

Ia pun berharap, kejadian di Malioboro dan Puncak tidak terjadi di Kota Solo.

Namun, jika nantinya ditemukan pedagang nakal yang memasang tarif tak wajar, Gibran akan menindaknya dengan tegas.

Pasalnya, pemasangan tarif yang tak wajar ini bisa merugikan konsumen dan membawa citra buruk bagi Kota Solo.

"Ya Insya Allah kejadian yang terjadi di Malioboro tidak terjadi di Kota Solo. Tapi kalau ada keluhan-keluhan kami siap menindak tegas."

"Itu kan merugikan konsumen dan juga membawa citra buruk untuk Kota Solo, ya memang harus ditindak tegas," ungkapnya.

Baca juga: Kabar Terbaru Video Viral Pecel Lele Malioboro, Pelakunya Ternyata Pedagang Baru dan Dijatuhi Sanksi

Kejadian Pedagang Pasang Tarif Tak Wajar di Puncak dan Malioboro

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, terdapat kasus viral di media sosial yang mengungkapkan adanya pedagang memasang harga tak wajar kepada pembeli.

Kejadian tersebut terjadi di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Pengunggah video pun menceritakan pengalamannya saat membeli mi instan di satu kedai di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, dengan harga yang tak wajar.

Alhasil, tarif makanan dan kedai tersebut viral di media sosial.

Kejadian serupa juga terjadi di kawasan Malioboro, Yogyakarta.

Baca juga: Soal Harga Pecel Lele Tak Wajar di Malioboro, Oknum Pedagang Dikenai Sanksi hingga Lokasi Sebenarnya

Pedagang pecel lele di Malioboro mematok harga dengan tak wajar diunggah oleh akun @aulroket di Tiktok.

Menurut pengakuan warganet itu, harga pecel lele dibanderol hingga Rp37 ribu.

Dengan rincian, Rp20 ribu untuk seporsi lele, Rp7 ribu nasi putih, dan Rp10 ribu untuk lalapan di sebuah warung lesehan.

Setelah dilakukan penelusuran, pedagang yang menjual pecel lele dengan harga tak wajar itu akhirnya ditemukan.

Ketua Forum Komunikasi dan Koodinasi Perwakilan (FKPP), Adi Kusuma mengatakan, pedagang itu merupakan pedagang baru.

Kepada Adi, oknum pedagang itu mengaku tidak mengetahui bahwa ada paguyuban pedagang di Jalan Perwakilan, sehingga alih lapak itu juga tidak dikoordinasikan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan