Virus Corona
Sejumlah ASN Pemkot Terpapar Covid-19, Walikota Semarang Terapkan Sistem Masuk Kerja 3 Hari Sekali
Wali Kota Semarang, Hendi menerapkan sistem masuk kerja tiga hari sekali bagi para ASN yang bekerja di Pemkot karena sejumlah ASN positif Covid-19
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menerapkan sistem masuk kerja tiga hari sekali bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Hal tersebut dilakukan mengingat baru-baru ini sejumlah ASN Pemkot Semarang dikabarkan terpapar Covid-19.
Dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (20/6/2021), penerapan sistem ini diberlakukan Walikota Semarang ini tak lain untuk mengantisipasi tingkat penyebaran Covid-19 di lingkungan kerjanya.
Untuk diketahui,sistem kerja ini diterapkan, yakni dengan kombinasi antara work from home (WFH) dan work from office (WFO).
"Kami buat 30 persen. Sehari masuk, dua hari di rumah. Itu bagian untuk mengurangi sebaran Covid-19," papar walikota yang kerap disapa Hendi ini, Minggu (20/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, KAI Perketat Penerapan Protokol Kesehatan, Apa Saja?
Baca juga: Walikota Semarang Hendrar Prihadi Sasar Guru PAUD Untuk Prioritas Vaksinasi
Mengenai jumlah ASN Pemkot Semarang yang terkonfirmasi positif Covid-19, Hendi tidak menyebut secara pasti berapa jumlahnya.
Hendi hanya mengabarkan, cukup banyak ASN dari instansi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang statusnya orang tanpa gejala (OTG).
Mengingat, para perangkat pemerintahan baik pusat mauun daerah beberapa waktu terkahir melakukan kunjungan lapangan untuk pendataan.
Misalnya, Kepala Dinas Perdagangan saat melakukan pendataan pedagang di Pasar Johar.
"Contoh, Kepala Dinas Perdagangan dengan beberapa temannya. Mereka nemuin (pendataan) pedagang Pasar Johar, terus Covid."
"Cuma, Pak Kepala Dinas waktu saya telepon (masih dalam keadaan) sehat. Lain kali, (kejadian) ini (sepatutnya) jadi pelajaran, jangan kruntelan (berkerumun)," terang Hendi.
Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim Berikan Vaksinasi Covid-19 kepada 4.000 Warga Hanya dalam Waktu 1,5 Jam
Oleh karena itu, Hendi terus melakukan tracing atau penelusuran kepada orang yang melakukan kontak erat dengan yang bersangkutan.
Tracing menjadi hal yang harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Jika satu ASN diketahui terpapar, seluruh ASN di instansi yang bersangkutan wajib melakukan swab.
Sumber: TribunSolo.com
Virus Corona
Sebaran 218 Kasus Covid-19, 22 Januari 2023: DKI Jakarta Tambah 84 Kasus Baru, Jawa Barat 41 Kasus |
---|
Update Covid-19 di Indonesia 22 Januari 2023: Catat 218 Kasus Baru, 4 Orang Meninggal |
---|
Epidemiolog: Harusnya PPKM Dicabut Sebelum Penyelenggaraan KTT G20 RI |
---|
Survei LSI: 53 Persen Responden Tidak Tahu Presiden Jokowi Sudah Resmi Cabut PPKM |
---|
Kemkes: Masyarakat Sudah Bisa Vaksinasi Booster 2 Mulai 24 Januari 2023 Gratis, Ini Jenis Vaksinnya |
---|