Perkelahian Maut 8 Penebang Pohon Yang Masih Saudara di Singkil, Eko Tewas Bersimbah Darah
Penyebab perkelahian maut di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mulai terkuak.
Editor:
Hendra Gunawan
Dalam pertemuan tersebut, Kamilin menanyakan kejadian yang dialami Eko dan Awaludin.
"Korban (Eko dan Awaludin-red) mengatakan mereka dikeroyok. Mendengar hal itu, Kamilin menyampaikan kepada korban agar membalas dengan membawa parang," jelas Noca.
Saat kedua kelompok itu bertemu, terjadilah pertengkaran sampai saling tebas menggunakan parang.
Akibatnya, Eko Handayani mengalami luka parah, walau sudah dibawa ke Puskesmas Singkil nyawanya tidak tertolong.
Adapun Kamilin mengalami luka robek di lengan kanan.
Sedangkan Bangun Angkat dan satu anaknya, Andi Syahputra mengalami luka robek di bagian kepala.
Saling bacok menggunakan senjata tajam di hutan kawasan Lae Treup, Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, tersebut ternyata melibatkan ayah, anak, menantu, dan kakak beradik.
Eko Handayani (korban meninggal) merupakan kakak beradik dengan Awaludin dan Kamilin.
Awaludin sendiri usut punya usut merupakan menantu dari Bangun Angkat.
Sedangkan Andi Syahputra adalah anak dari Bangun Angkat yang juga adik ipar dari Awaludin.
Rebutan lapak
Penyebab perkelahian maut di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, mulai terkuak.
Perkelahian yang melibatkan ayah, anak, menantu, dan kakak beradik itu menyebabkan satu orang meningal dan empat luka-luka.
Penjabat (Pj) Keuchik Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Irwansyah Rizal, yang warganya meninggal dalam perkelahian mengatakan, penyebabnya diduga kuat perebutan lokasi pengambilan kayu.
Irwansyah menceritakan, dalam hutan Lae Treup ada satu lokasi pengambilan kayu yang jalan masuknya dari sungai kecil dalam hutan.