Ibu dan Anak Tewas di Mobil
Ibu dan Anak Tewas di Mobil, Ternyata Istri Muda Yosef Sudah Lama Tak Komunikasi dengan Tuti
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Terbaru, polisi telah memeriksa sekira 20 orang saksi dalam kasus tewasnya Tuti (55) dan Amalia Ratu Mustika (23).
Seperti diketahui, keduanya ditemukan tewas di bagasi mobil Alphard yang terparkir di rumah mereka, Rabu (18/8/2021).
Dari sekira 20 orang yang diperiksa, satu di antaranya adalah istri muda Yosef, M.
Yosef merupakan suami dari Tuti dan ayah dari Amalia yang telah menikah lagi dengan M.
Pemeriksaan M memakan waktu hingga 10 jam.
M dicecar kurang lebih 20 pertanyaan oleh petugas.
Demikian disampaikan oleh pengacara M, Robert Marpaung saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).
Dikatakan Robert, M dan Yosef sudah menikah sekira 12 tahun.
Baca juga: Ibu & Anak Tewas di Mobil, Yosef Ternyata Sempat Minta Uang Bensin sebelum Pergi ke Rumah Istri Muda
Baca juga: Kisah Cinta Amalia Sebelum Tewas Mengenaskan, Mengapa Kekasih Hapus Postingan Terakhir Korban?
Selama itu, hubungan M dan korban Tuti yang merupakan istri tua Yosef berjalan seperti biasa saja.
Namun, satu tahun belakangan ini, M dan korban sudah lama tidak berkomunikasi.
"Memang sudah lama tidak ada komunikasi. Lebih dari 1 tahun," kata Robert.
Kendati demikian, M tak menjelaskan alasannya tak berkomunikasi lagi dengan korban.
Saat ini, petugas bahkan menyita ponsel M sementara untuk kepentingan penyelidikan.
"Enggak ada bilang alasannya, cuma lebih dari 1 tahun komunikasi tidak ada."
"Hal tersebut bisa dicek dari HP M yang sementara disita oleh pihak penyidik demi kepentingan penyelidikan," paparnya.
Robert memastikan, dari keterangan M, sejauh ini klien-nya tidak ada masalah dengan korban.
Pada saat kejadian, katanya, M sedang berada di kediamannya tengah berkumpul bersama Yosef dan anaknya di sekira wilayah CIjengkol, Subang.
"Di rumahnya dengan suami dan anak, rumahnya jauh sekitar 20 menit dari TKP," tambahnya.
Sebelumnya, Lilis Suhartini (55) kakak Tuti mengungkapkan, bahwa hubungan M dan korban tidak harmonis.
Mengutip Tribun Jabar, Lilis menyebut bahwa Tuti sering mendapatkan teror dari istri muda Yosef, M semasa hidup.
Teror tersebut datang melalui pesan singkat WhatsApp dengan kata-kata yang dinilai tidak wajar.
"Sering banget diteror dulu tuh sama istri muda suaminya adik saya, sering dapat pesan WA yang enggak pantaslah," ungkap Lilis, Selasa (24/8/2021).
Dikatakan Lilis, dirinya tak mengetahui permasalahan apa yang terjadi dan tujuan dari teror tersebut.
"Mungkin sirik, kayaknya. Saya sebelumnya sudah sering minta adik saya ganti nomor HP supaya enggak ada yang neror lagi kayak gitu, tapi masih saja ada," paparnya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Bangkalan, 6 Truk Saling Seruduk, Dua Sopir Tewas di Lokasi
Baca juga: Ditinggal Kakak dan Orang Tuanya, Seorang Balita Ditemukan Tewas di Warung Kosong, Ini Kronologinya
Selain itu, Lilis juga mengungkap fakta lain.
Ia menyebut bahwa, hubungan rumah tangga Tuti dan Yosef tidak harmonis sejak Amalia masih berumur 4 tahun.
"Memang gak harmonis sama sekali kalau adik saya sama suaminya Yosef itu."
"Malah dari Amalia masih kecil juga udah nggak harmonis," kata Lilis, seperti dilansir Tribun Jabar.
Bahkan, kata Lilis, hingga suami adiknya itu memiliki istri muda, Yosef jarang berada di rumah yang ditempati Tuti dan Amalia.

"Jarang banget suaminya adik saya tuh ada di rumah. Dia juga kayak yang sibuk sendiri," terangnya.
Hingga saat ini, Lilis dan keluarganya belum percaya atas kematian Tuti dan Amalia.
"Sampai sekarang kayak yang percaya gak percaya kalau adik saya bersama keponakan saya meninggal."
"Soalnya kayak yang baru kemarin melihat mereka sehat-sehat saja," ucapnya sambil menahan tangis.
Lilis pun mendesak agar pihak kepolisian bisa segera mengungkap dalang pembunuhan Tuti dan Amalia.
Ia dan keluarganya berharap, apabila sudah ditangkap, pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Kalau bisa dihukum mati ya, kalau pelakunya sudah ditangkap."
"Nyawa dibalas dengan nyawa pokoknya, soalnya mereka berdua (korban) orang baik," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Mega Nugraha/Dwiky Maulana Vellayati, Kompas.com/Agie Permadi)