Jumat, 15 Agustus 2025

Fakta Oknum Guru Honorer di Flores Timur Cabuli Siswinya, Modus Pelaku hingga Kondisi Korban

Korbannya yang masih anak bawah umur ini sampai mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke rumah sakit

Editor: Eko Sutriyanto
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
SW (membelakangi kamera), guru yang cabuli muridnya saat diperiksa di unit PPA Polres Flotim 

"Tidak ada suara teriakan yang saya dengar.

Mungkin karena bunyi air dan suara berisik saat saya sikat pakaian," katanya.

Baca juga: Sejumlah Desa di Pulau Adonara Flores Timur Diterjang Banjir

Saat kembali menjemur pakaian persis di depan rumah tempat pertemuan SW dan korban, ia mengaku tidak lagi melihat rekan korban termasuk SW dan korban. 

"Mereka pulang tidak pamit.

Saya kaget saat jemur pakaian, ketiganya sudah tidak ada," tandasnya. 

Menurut dia, rumah tempat kejadian itu merupakan rumah tua miliki orangtuanya yang selama ini ditempati neneknya.

Namun, karena sang nenek masih berada di Adonara, rumah itu pun dibiarkan kosong. 

"Saya sudah beri keterangan di polisi sesuai yang saya sampaikan ke kalian (wartawan)," jelasnya.

Pantauan wartawan, rumah tempat kejadian itu merupakan rumah setengah tembok dan hanya memiliki dua kamar.

Tak ada perabot rumah tangga didalamnya bahkan terkesan tak terawat layaknya rumah hunian.

Salah satu kamar rumah itu menjadi tempat penyimpanan barang-barang bekas pakai pemilik rumah. Sementara satu kamar lainnya, hanya ada sebuah tempat tidur usang tanpa kasur.

Modus Pacaran

Bunga (bukan nama sebenarnya) menjadi korban pencabulan gurunya berinisial, SW.

Aksi cabul guru bejat ini dilakukan dengan modus pacaran. SW sengaja mengungkapkan perasaan cintanya dan mengajak korban menjalin hubungan asmara.

Tanpa menaruh curiga, gadis lugu ini pun menerima gurunya itu untuk berpacaran. 

Tak lama pacaran, SW pun mulai memasang jebakan.

Dengan modus mengerjakan tugas, ia mengajak Bunga ke salah satu rumah kerabatnya di wilayah Watowiti. 

Tanpa ada rasa iba, SW memaksa Bunga untuk melampiaskan nafsu bejatnya. 

Sesaat setelah kejadian, Bunga mengalami pendarahan hebat akibat hubungan paksa gurunya.

Ia lalu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Disitulah, Bunga membuka aksi bejat gurunya.

Pengakuan jujur Bunga membuat keluarga langsung mengadukan kasus itu ke Polres Flotim. (Pos Kupang/Ferry Ndoen/KAnis Jehola)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan