Sorong, Papua Barat Diguncang Tiga Gempa Beruntun, BMKG: Gempa Pertama Berkekuatan M 5,5
Tiga gempa mengguncang Sorong, Papua Barat secara beruntun pada Minggu (19/12/2021) dini hari.
Penulis:
Daryono
TRIBUNNNEWS.COM - Tiga gempa mengguncang Sorong, Papua Barat secara beruntun pada Minggu (19/12/2021) dini hari.
Dikutip dari akun twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,5 terjadi pada pukul 01.26 WIB.
Pusat gempa berada di 35 km Kota Sorong , Papua Barat dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa 4,3 SR Guncang Nias, BMKG: Pusat Gempa di Darat
Gempa dirasakan di Sorong dan Sorong Selatan dengan dengan skala IV MMI seta Raja Ampat dengan skala III MMI.
"#Gempa Mag:5.5, 19-Des-21 01:26:01 WIB, Lok:0.63 LS, 131.49 BT (Pusat gempa berada di laut 35 km Timur Laut Kota Sorong), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) IV Sorong, IV Sorong Selatan, III Raja Ampat #BMKG," tulis BMKG.
Setelah itu, gempa kedua terjadi pada pukul 02.06 WIB dengan kekuatan 4,9 SR.
Pusat gempa berada di laut 36 km timur laut Kota Sorong dengan kedalaman 4 km.
Gempa ini dirasakan di Sorong dengan kedalaman III MMI.
"#Gempa Mag:4.9, 19-Des-21 02:06:05 WIB, Lok:0.64 LS, 131.48 BT (Pusat gempa berada di laut 36 km Timur Laut Kota Sorong), Kedlmn:4 Km Dirasakan (MMI) III Sorong #BMKG," tulis BMKG.
Gempa ketiga terjadi pada pukul 02.26 WIB dengan magnitudo 4,1.
Pusat gempa berada di laut 37 km Kota Sorong dengan kedalaman 3 km.
Gempa ini dirasakan di Sorog dengan kedalaman II-1III MMI.
"#Gempa Mag:4.1, 19-Des-21 02:26:16 WIB, Lok:0.63 LS, 131.51 BT (Pusat gempa berada di laut 37 km Timur Laut Kota Sorong), Kedlmn:3 Km Dirasakan (MMI) II-III Sorong #BMKG," tulis BMKG.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
Baca juga: Update Dampak Gempa M 7,4 di NTT: 4.838 Warga Kepulauan Selayar Mengungsi di 34 Titik Pengungsian
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)