Jadi Joki Vaksin Demi Rp 800 Ribu, Buruh Bangunan di Pinrang Mengaku 16 Sudah Kali Disuntik
video berisi pengakuan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19 viral di media sosial.
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video berisi pengakuan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19 viral di media sosial, Senin, (20/12/2021).
Video tersebut berdurasi 31 detik.
Dalam video tersebut tampak seorang laki-laki mengenakan kaos oblong.
Ia mengaku jika telah beberapa kali menggantikan orang untuk divaksin.
"Assalamualaikum wr wb. Saya Abdul Rahim. Saya telah menggantikan 14 orang untuk divaksin," katanya dalam video tersebut.
Ia mengaku telah menerima suntikan vaksinasi sebanyak 16 kali.
"Adapun saya sudah menerima suntikan sebanyak 16 kali," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Hingga Akhir Desember 8,9 Juta Sasaran Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun
Abdul Rahim mengaku diupah ratusan ribu jika menggantikan seseorang untuk divaksin.
"Adapun upah yang saya terima sebanyak Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu," ucapnya mengakhiri video.
Dari informasi yang dihimpun, Laki-laki tersebut bernama Abdul Rahim (49).
Ia bekerja sebagai buruh bangunan.
Abdul Rahim merupakan warga Kompleks Tiga Berlian, Kelurahan Bentengnge, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang.
Kapolres Pinrang, AKBP M Arief Sugihartono mengatakan, pihaknya masih melakukan penanganan atas video viral tersebut.
Baca juga: Tangani Covid-19, MUI Ingatkan Agar Pengadaan Vaksin Halal Diutamakan
"Sementara masih dalam penanganan untuk ditindaklanjuti," kata Arief saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com.
Ia mengaku sementara melakukan validitas pernyataan orang yang ada di video viral tersebut.
"Kami masih pelajari dulu validitas pernyataan orang tersebut. Apakah betul atau tidak," tuturnya.
107 juta orang Indonesia sudah suntik vaksin
Sebanyak lebih dari 107 juta orang di Indonesia telah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 atau dua kali suntikan.
Berdasar data pemerintah di laman vaksin.kemkes.go.id per hari ini, Senin (20/12/2021) pukul 12.00 WIB, penerima vaksin Covid-19 dosis kedua berjumlah 107.180.178 orang.
Angka tersebut mencapai 51,46 persen dari target pemerintah.
Sementara itu, dosis pertama sudah mencapai 72,88 persen dari target.
Baca juga: Orangtua Harus Paham, Ini Manfaat Anak Dapat Vaksin Covid-19
Yaitu sebanyak 151.775.597 orang telah mendapat vaksin dosis pertama.
Diketahui, pemerintah menargetkan penerima vaksin sebanyak 208.265.720 orang dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia.

Baca juga: Omicron Lebih Menular Dari Varian Delta, Jenis Masker Apa yang Bisa Menangkalnya? Ini Kata Ahli
Tenaga Kesehatan
Sebanyak 2.037.221 tenaga kesehatan (Nakes) sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Dosis kedua sudah diterima 1.947.816 nakes.
Sedangkan, vaksinasi dosis ketiga atau booster sudah diterima oleh 1.268.643 orang.
Lansia
Untuk kategori lanjut usia (lansia), pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 21.553.118 orang.
Sebanyak 12.985.522 lansia sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Sedangkan, dosis kedua baru diterima oleh 8.401.683 lansia.
Usia 12-17 tahun
Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, pemerintah menargetkan vaksin pada 26.705.490 orang.
Vaksinasi dosis pertama sudah diterima oleh 21.621.934 orang.
Sedangkan, dosis kedua diterima oleh 16.282.182 orang.
Baca juga: Download Sertifikat Vaksin Covid Pertama & Kedua Lewat PeduliLindungi, Beserta Panduan Scan QR Code
Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum, saat, dan Setelah Menerima Vaksin Covid-19
Sebagai informasi, vaksin Covid-19 saat ini menjadi syarat wajib bagi masyarakat Indonesia yang ingin melakukan perjalanan.
Tak hanya itu, pengunjung pusat perbelanjaan dan tempat wisata juga diwajibkan telah menerima vaksinasi Covid-19.
Terkait vaksin Covid-19, para ahli kesehatan di UNICEF telah menjawab pertanyaan seputar proses vaksinasi dan beberapa kiat sebelum, saat, dan sesudah vaksinasi.
Berikut hal penting sebelum, saat, dan sesudah vaksin berdasarkan data dari web resmi unicef.org:
Sebelum menerima vaksin
1. Cari tahu informasi akurat
Banyak informasi keliru mengenai vaksin di media sosial.
Sangat penting bagi masyarakat untuk selalu mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti Kementerian Kesehatan, UNICEF, dan WHO.
Anggota masyarakat yang ragu dengan kondisinya dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang boleh tidaknya menerima vaksin.
Saat ini, secara umum, seseorang dengan kondisi berikut sebaiknya tidak menerima vaksin Covid-19 demi menghindari kejadian ikutan pasca vaksinasi (KIPI):
- Orang dengan riwayat reaksi alergi berat terhadap kandungan vaksin Covid-19;
- Orang yang sedang sakit atau sedang mengalami gejala Covid-19 (vaksinasi dapat dilakukan setelah sembuh dan dengan persetujuan dokter).
2. Berkonsultasi dengan dokter
Orang yang pernah mengalami reaksi alergi berat setelah menerima vaksin, atau memiliki obat yang dikonsumsi secara rutin, perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengikuti program vaksinasi.
3. Pastikan tubuh dalam kondisi bugar
Beristirahat dan minumlah air putih yang cukup agar Anda merasa bugar pada hari vaksinasi.
Baca juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid-19 di pedulilindungi.id, Bisa via Aplikasi PeduliLindungi di HP
Saat menerima vaksin
1. Ikuti protokol kesehatan
Pastikan Anda selalu mengikuti aturan kesehatan pada lokasi vaksinasi, tetap menjaga jarak saat menunggu panggilan dan kenakan masker.
2. Berterus terang tentang kondisi diri sendiri
Sampaikan kepada tenaga kesehatan jika Anda memiliki kondisi yang harus diperhatikan, seperti sedang mengandung atau mengalami gangguan kekebalan tubuh.
3. Simpan bukti vaksinasi
Penerima vaksin akan menerima kartu yang menyatakan jenis vaksin Covid-19 yang diterima, waktu, dan lokasi vaksinasi.
Simpan kartu ini dengan baik apabila dibutuhkan pada masa mendatang.
Setelah menerima vaksin
1. Ikuti prosedur pemantauan
Setelah vaksinasi, tenaga kesehatan biasanya meminta penerima vaksin menunggu sekitar 15 menit di lokasi untuk memastikan tidak ada reaksi atau KIPI yang bersifat segera.
Perlu diketahui, KIPI yang bersifat serius amat sangat jarang terjadi.
2. Tetap antisipasi reaksi vaksin
Vaksin bertujuan memberikan kekebalan tubuh tanpa harus terkena penyakit.
Kekebalan tubuh dapat terbangun tanpa berbagai reaksi, tetapi terdapat pula beberapa gejala KIPI umum, yang ringan hingga sedang, dan akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari.
Beberapa bentuk KIPI ringan hingga sedang yang mungkin dialami pasca vaksinasi adalah:
- Rasa pegal di sekitar area suntik;
- Demam ringan;
- Rasa lelah;
- Sakit kepala;
- Pegal pada otot atau sendi;
- Menggigil;
- Diare.
Apabila tubuh mengalami reaksi setelah vaksinasi:
- Tetap tenang;
- Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, kompres menggunakan air dingin pada lokasi tersebut;
- Jika terjadi demam, kompres menggunakan air hangat/mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih dan istirahat;
- Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan;
- Segera hubungi petugas kesehatan jika gejala berlangsung lebih dari tiga hari atau jika terjadi reaksi yang lebih berat.
3. Bersabar
Tubuh perlu waktu untuk membangun kekebalan.
Seseorang baru dapat dikatakan divaksinasi, setidaknya 2 minggu setelah dosis lengkap.
4. Jaga diri dan orang lain
Vaksin-vaksin yang tersedia menunjukkan efektivitas tinggi dalam melindungi penerimanya dari kejadian sakit berat akibat Covid-19.
Namun, orang yang sudah divaksin masih mungkin menularkan Covid-19, meskipun tanpa gejala.
Sebab itulah, kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan demi diri sendiri dan orang lain.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari kerumunan, jaga jarak, rajin mencuci tangan, dan selalu kenakan masker di luar rumah.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Taufik Ismail)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Viral Buruh Bangunan Pinrang Sudah 16 Kali Divaksin, Rela Jadi Joki Vaksin Demi Uang Rp800 Ribu