Liputan Khusus
Penderekan Mobil yang Parkir Liar Jadi Terapi Kejut bagi Pemilik Mobil
Pemilik dan pengendara mobil akan terkejut ketika mobilnya yang diparkir di sembarang tempat tiba-tiba tidak ada.
Editor:
cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - KETUA DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan, mengapresiasi pengoperasian Bandrek.
Ia sependapat, aktivitas parkir liar memang menjadi salah satu potensi penyebab kemacetan di Kota Bandung. Oleh karena itu harus sebisa mungkin dihilangkan.
Ia berharap Pemkot Bandung dapat memaksimalkan inovasi Bandrek ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas dengan cara menyosialisasikannya secara berkesinambungan.
Dengan demikian, ujar Tedy, penegakan aturan juga dapat segera berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
Tedy juga mengaku sangat mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap upaya pengendalian aktivitas parkir liar ini.
"Informasinya, pada tahun depan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga akan memberikan bantuan tambahan dua armada lagi. Penambahan armada ini jelas akan memperkuat upaya penertiban parkir liar di Kota Bandung, sekaligu, memunculkan kesadaran masyarakat agar tidak memarkirkan kendaraannya di tempat-tempat terlarang parkir," ujar Tedy saat ditemui usai menghadiri kegiatan di Jalan Cilaki, Kota Bandung, Kamis (30/12).
Baca juga: Parkir Mobil Sembarangan di Jalan-Jalan Kota Bandung, Mobil Anda Langsung Diderek
Tedy mengatakan, selain meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Bandung, keberadaan Bandrek juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para wisatawan untuk juga senantiasa mematuhi seluruh aturan yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Bandung, termasuk soal parkir.
"Bila datang ke Kota Bandung dengan membawa kendaraan pribadi, maka parkirlah di tempat-tempat yang sudah disediakan pemerintah. Sebab, bila parkir sembarangan, akan dikenakan sanksi penindakan berupa penderekan kendaraannya oleh petugas," ujar Tedy.
Tedy berharap, sanksi derek jadi penguatan dan terapi kejut agar masyarakat lebih tertib.
"Karena dengan keterbatasan anggaran, Pemkot Bandung tidak bisa terus menyediakan fasilitas, sehingga kedisiplinan warga sangat diperlukan," ujarnya. (cipta permana/tiah sm)