Gubernur Khofifah Tanggapi Perusakan Sesajen di Erupsi Semeru: Jangan Cederai Adat Istiadat Lokal
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut memberikan tanggapannya terkait perusakan sesajen oleh seorang pria di lokasi Erupsi Gunung Semeru
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut memberikan tanggapannya terkait perusakan sesajen oleh seorang pria di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Khofifah meminta agar semua pihak tidak mencederai adat istiadat lokal.
Menurutnya, apabila memang tidak tahu tentang adat istiadat tersebut, maka lebih baik bertanya dengan cara yang baik.
"Jangan mencederai adat istiadat lokal. Jika tidak tahu lebih baik bertanya dengan cara yang baik," kata Khofifah dilansir Kompas.com, Selasa (11/1/2022).
Khofifah menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang terdiri dari beragam suku, adat, dan budaya.

Baca juga: PHI Laporkan Pria Penendang Sesajen ke Polda Jatim Terkait Dugaan Penistaan Agama
Sehingga ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa saling menghormati budaya dan adat masing-masing.
"Ayolah kita saling menghormati," ucapnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga meminta masyarakat untuk mengedepankan proses tabayun atau konfirmasi dengan cara yang baik.
Agar nantinya apa yang dilakukan tidak menyinggung adat atau suku tertentu.
"Mari mengedepankan proses tabayun agar kita semua tidak melalukan hal yang mungkin menyinggung adat tertentu dan suku tertentu," terang Khofifah.
Baca juga: Penjelasan Teman Sekampung Pria yang Tendang Sesajen di Gunung Semeru, Kepala Desa Ikut Bersuara
Sosok Penendang Sesajen di Gunung Semeru Terungkap, Berasal dari Lombok
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, identitas pelaku yang menendang sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur akhirnya telah terungkap.
Pelaku tersebut merupakan warga dari Dusun Dasan Tereng, Keluarganya Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.
Hal ini diungkapkan oleh Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto.
“Betul yang bersangkutan berinisial HF yang merupakan warga Labuan Haji, Lombok Timur,” ucap Artanto di Mapolda NTB hari ini, Selasa (11/1/2022).
Terkait penyelidikannya, Artanto menambahkan Polda NTB juga akan membantu.
“Untuk penyelidikan dan penyidikan dilakukan oleh Polda Jatim, untuk Polda NTB mem-back up penyelidikannya,” tambah Artanto.
Baca juga: UPDATE Kasus Aksi Tendang Sesajen: Polisi Ungkap Identitas Pelaku, Banser Ikut Cari Pria dalam Video
Bersekolah di Yogyakarta
Pelaku pun ternyata memiliki riwayat pendidikan pernah bersekolah di Yogyakarta.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa Tirtanadi, Ruspan.
Ia menjelaskan, HF lahir di Lombok Timur dan melanjutkan pendidikannya di Yogyakarta setelah sempat sekolah di Dusun Dasan Tereng.
“Dia memang dibesarkan di Lombok Timur dari SD, SMP, hingga Aliah atau SMA,” kata Ruspan.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Perusakan Sesajen di Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Ruspan menambahkan HF sudah tidak menetap lagi dan telah meninggalkan Lombok selama 10 tahun.
“Paling kalau pulang hanya sehari atau dua hari, setelah itu kembali lagi ke Jawa, sudah tidak menetap di sini,” kata Ruspan.
Selain itu salah satu rekan sekampung HF yang tidak ingin disebutkan namanya juga kaget terkait peristiwa yang menimpa rekannya.
“Saya lihat di TV, kok teman saya sekampung itu, astaga, saya kenal, tetapi sudah lama sekali tidak tinggal di kampung lagi, pindah ke luar Lombok dia,” ucapnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Achmad Faizal)