Selasa, 26 Agustus 2025

Kisah Inspiratif

Iron Man dari Bali Tawan Kini Bertani di Lahan Kering Setelah Robot Rakitannya Rusak

Temuan yang dirancang selama 4 bulan itu rusak setelah diguyur air hujan saat ditinggal ke RSUD Karangasem.

Editor: cecep burdansyah
zoom-inlihat foto Iron Man dari Bali Tawan Kini Bertani di Lahan Kering Setelah Robot Rakitannya Rusak
Tribun Bali/saiful rohim
BIKIN TRAKTOR - Wayan Sumardana alias Tawan saat membuat traktor untuk membajak di lahan kering, di rumahnya di Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem. Senin (10/1). Tangan bagian kiri yang lumpuh sudah sembuh tahun 2019 lalu.

TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM - Wayan Sumardana alias Tawan sudah dikenal di Bali sebagai Iron Man.  

Pria asal Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Karangasem itu dijuluki Iron Man dari Bali karena temuannya membuat robot EEG yang memakai sensor otak. 

Robot yang dirakitnya sendiri menjadi alat sebagai tangan kirinya, karena tangan kirinya lumpuh mendadak.

Tangan robot itu dirakit dengan peralatan seadanya, dari barang bekas di tahun 2016. Temuan itu menjadi perbincangan nasional.

Beberapa pejabat pemerintah memberikan semangat serta dukungan. Penguji robot berdatangan ke lokasi hanya untuk uji tangan robot sederhana.

Sayangnya temuan yang dirancang selama 4 bulan itu rusak setelah diguyur air hujan saat ditinggal ke RSUD Karangasem.

Dron sebagai alat sensor, tidak berfungsi sama sekali. Alat penggerak pendukung robot bernasib sama. Seperti shock breaker, gear, aki kering yang jadi sumber energi.

Kehidupan Tawan berubah drastis setelah tangan robot rusak. Penyesalan memang ada, tapi tidak lama.

Keinginaan untuk hidup normal muncul. Dari 2017 hingga 2019 dia melakukan terapi, hingga berobat ke RSCM Jakarta supaya tangan kirinya kembali normal. Keinginannya teerkabul.

Akhir Tahun 2019 tangan kirinya yang lumpuh sembuh dan bisa beraktivitas. Tawan sempat vakum berkerja selama 3 tahun setelah tangan robotnya rusak.

"2019 lumpuh saya sembuh. Berkat terapi, dan periksa ke RS. Sampai simpanan habis," kata Tawan, Senin (10/1).

Setelah tangan kirinya sembuh, ayah tiga anak tersebut kembali berkerja. Beraktivitas seperti biasanya, jadi tukang las serta beli rongsokan.

Suami Ni Nengah Sudiartini itu mencoba menggeluti profesi baru sebagai petani. Dengan menyewa lahan warga puluhan are, rencananya ditanami porang.

"Kalau bertani saya mulai tahun 2021. Ini karena penghasilan dari tukang las, merongsok tidak cukup akibat pandemi. Makanya saya menanam porang di lahan kering. Awalnya kontrak tanah 80 are. Sempat ditanami taanaman jagung dan kacang, setelah itu tanam porang," jelasnya.

Ditambahkan, saat ini jasa menjadi tukang las sepi karena pandemi Covid-19. Penghasilan per hari tak menentu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan