Senin, 11 Agustus 2025

12 Warga Gunungkidul DIY Positif Antraks

Dinas Kesehatan Gunungkidul melaporkan telah menerima hasil uji laboratorium terhadap puluhan warga yang terindikasi gejala antraks.

Editor: Erik S
weeklytimesnow.com.au
Ilustrasi Antraks Dinas Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta melaporkan telah menerima hasil uji laboratorium terhadap puluhan warga yang terindikasi gejala antraks. 

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan Gunungkidul Yogyakarta melaporkan telah menerima hasil uji laboratorium terhadap puluhan warga yang terindikasi gejala antraks.

Hasilnya, belasan warga dinyatakan positif antraks.

Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan hasil tersebut diberikan oleh Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLivet) Bogor, Jawa Barat, di mana pemeriksaan dilakukan.

Hasil dari laboratorium BBLivet Bogor menyatakan 12 warga positif Antraks," kata Dewi pada wartawan, Rabu (09/02/2022).

Baca juga: Kasus Antraks di Kabupaten Gunungkidul Dikhawatirkan Berimbas Usaha Kuliner Sate Klatak di Bantul

12 warga ini terdiri dari 7 orang asal Kapanewon Gedangsari dan 5 lainnya dari Ponjong.

Adapun dua kalurahan di dua kapanewon ini berstatus Zona Merah Antraks.

Sebelumnya Dewi mengatakan ada 26 warga yang mengalami gejala antraks, masing-masing kapanewon terdiri atas 13 orang.

Sampel darah mereka pun sudah diambil seluruhnya untuk diperiksa.

"Hasil uji lab sudah keluar semua, untuk 14 warga lainnya dinyatakan negatif ( antraks )," ungkapnya.

Meski hasil sudah keluar, Dewi mengatakan proses pemantauan masih tetap dilakukan.

Baca juga: Puluhan Sapi Mati Mendadak, Warga Sempat Mengira Terkait Ilmu Santet, Ternyata Terserang Antraks

Sebab sesuai prosedur, masa pemantauan berlangsung selama 2 kali 60 hari inkubasi, sejak kasus pertama dilaporkan.

Adapun satu dari 26 warga ini sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami gejala berat.

Sedangkan lainnya hanya diminta tetap berada di rumah masing-masing dan melakukan rawat jalan.

"Akan kami nyatakan bersih dari antraks kalau semua sudah sembuh dan tak ada penambahan lagi," jelas Dewi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Retno Widyastuti sebelumnya menyampaikan ada 16 ternak mati mendadak. Semuanya terindikasi kuat terpapar Antraks.

Baca juga: Antraks Menyebar di Gunungkidul, Apa Itu Antraks, Ini Penyebab hingga Cara Pencegahan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan