Kakak Beradik Tewas Tenggelam di Sungai Tuntang Grobogan, Seorang Korban Terbawa Arus 10 Kilometer
Tim SAR gabungan butuh waktu empat hari menyisir sungai untuk menemukan kedua korban yang merupakan warga Desa Gari, Wonosari Kabupaten Gunung Kidul
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Iwan Arifianto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sempat dikabarkan hilang sejak Selasa (8/3/2022), dua bocah cilik (bocil) yang hanyut di sungai Tuntang, Kemiri, Gubug, Kabupaten Grobogan ditemukan.
Keduanya korban yang merupakan kakak adik ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia, Jumat (11/3/2022) pukul 10.45 WIB.
Tim SAR gabungan butuh waktu empat hari menyisir sungai untuk menemukan dua bocil tersebut bernama Erwin (12) dan Novita Sari (8) warga Desa Gari, Wonosari Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Mereka berada di Grobogan lantaran sedang berkunjung ke rumah kakeknya.
"Iya kedua korban ditemukan hari ini," jelas Kepala kantor SAR Semarang Heru Suhartanto seperti keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng.com, Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Bocah Tewas Tenggelam saat Mancing di Waduk, Diduga Terpeleset, Kaki Tersangkut Tutup Kipas Angin
Ia menyebut, sebelum hanyut di sungai, kakak beradik itu sedang bermain bersama teman - temannya di pingiran sungai Tuntang.
Diduga keduanya terpleset lalu tercebur ke dalam sungai.
Temannya sudah berusaha menolong tapi lantaran arus sungai deras keduanya tetap terbawa arus.
"Iya, kedua korban bermain bersama teman - temannya terpeleset akhirnya tenggelam," tuturnya.
Pihaknya kemudian memerintahkan Koordinator pos SAR Jepara Arum Dwi Hartanto untuk memberangkatkan 1 tim rescue untuk melakukan pencarian dan pertolongan dengan peralatan SAR air.
Upaya pencarian tim SAR gabungan dengan metode penyisiran dengan perahu karet.
Jasad pertama kali yang ditemukan yakni Erwin pada pukul 10. 45 WIB.
Erwin berhasil ditemukan ke arah utara sejauh 10 KM dalam keadaan meninggal dunia.
Selang 20 menit kemudian tim SAR gabungan berhasil menemukan Novita Sari ke arah Utara kurang lebih 7 KM dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga: Basarnas Manado Pakai Alat Deteksi Mayat untuk Cari Bocah yang Tenggelam di Perairan Madidir Weru