Sabtu, 13 September 2025

Tahanan Polres Kutai Barat Meninggal Dunia, Keluarga Minta Polisi Bertindak Adil

Tubuh memar dan sudah tidak bisa berjalan normal seperti sedia kala, memperkuat dugaan bahwa korban meninggal dunia dianiaya

Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI
Foto Hendrikus Pratama (41), tahanan Polres Kutai Barat sebelum meninggal dunia. TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL MARSYAFI 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Zainul

TRIBUNNEWS.COM, KUTAI - Keluarga tahanan Polres Kutai Barat bernama Hendrikus Pratama (41) yang meninggal dunia, Minggu (24/4/2022) mengaku heran.

Kondisi tubuh korban yang terdapat memar dan sudah tidak bisa berjalan normal seperti sedia kala, memperkuat dugaan bahwa korban meninggal dunia lantaran dianiaya.

Pelaku penganiyaan pun sampai saat ini  masih misterius. 

Kapolres Kutai Barat AKBP Sonny Henrico Parsaulian menegaskan pihaknya akan menyelidiki kasus kematian tahanan tersebut.

"Tetap itu (diproses hukum) malah fatal sekali kalau anggota melakukan itu, bisa di PTDH, dipecat,” ucapnya tegas, Kamis (28/4/2022).

Keluarga lantas meminta dilakukan otopsi  untuk memastikan penyebab kematian.

Baca juga: Pria di Kaltim Rudapaksa Gadis 16 Tahun dan Merekamnya: Cuma Iseng Aja, Kemudian Saya Hapus

Ini lantaran saat pertama kali masuk sel, Hendrikus dalam keadaan sehat dan hanya memiliki riwayat penyakit mag atau lambung.

“Waktu dibawa ke tahanan dalam kondisi sehat tidak ada sakit apa-apa.

Tidak ada juga riwayat penyakit berat, hanya mag aja,” kata Veni, istri almarhum Hendrikus.

"Terus dokter tanya tapi bapak itu berkilah kalau dia jatuh motor, sementara dia ngga ada naik motor.

Suami saya kan pakai mobil. Bilangnya jatuh motor aku bingung. Habis itu kami rujuk ke HIS dan opname 3 hari sampai hari Jumat Agung.

 Terus kami pulang ke rumah. Tapi sampai di rumah makin setengah mati karena minum air putih aja langsung muntah.

Dia tambah parah," kenang Veni.

"Akhirnya hari Minggu (24/4)/2022, kami bawa ke BP lagi. Dicek sama dokter diambil darah hasilnya dokter bilang tidak bisa opname di sana.

Katanya bukan kami menolak karena bapak ini ada kerusakan mungkin ada luka dalam karena dilihat dari hasilnya itu kan tidak bagus.

Dokter tidak menyebut secara rinci kerusakan apa, dia hanya menyebut ada kerusakan dalam, coba tolong dicek lagi di dirontgen lagi di HIS biar lebih jelas lagi apa yang luka," imbuhnya.

Veni mengaku keluarga besar tidak puas dengan kematian suaminya.

Sehingga langkah autopsi terpaksa dilakukan untuk membuka penyebab kematian Hendrikus.

“Kenapa bisa meninggal itu aja yang membuat keluarga bingung. Kita tidak berani berbicara karena kita tidak tahu pastinya ya kita serahkan saja kepada pihak aparat yang menjelaskan nantinya. Hasil autopsinya kayak apa,” ucap wanita usia 38 tahun ini.

Warga yang tinggal di RT 7 Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat itu sangat berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut.

“Harapan kami semoga ini dibuka seadil-adilnya. Jikalau memang ada kejanggalan bisa terbuka lah biar kita tahu seperti apa. Tapi kalau memang tidak ada yang aneh-aneh ya kita harus tahu juga,” katanya penuh harap.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Ungkap Misteri Meninggalnya Tahanan Polres Kubar, Keluarga Penasaran dan Minta Polisi Bertindak Adil

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan