Selasa, 26 Agustus 2025

Mudik Lebaran 2022

Kartini dan Suami Bikin ''Rest Areal'' Dadakan untuk Pemudik Motor di Jalan Pantura Karawang

Mereka membuat rest area dengan nama ‘Mas Dylands’ bagi pemudik dengan sepeda motor di Jalan Pantura.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Suasana rest area dadakan Mas Dylands di Jalan Raya Purwasari, Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Arus lalu lintas di Jalan Raya Purwasari, Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat mulai ramai sejak Kamis (5/5/2022) pagi.

Jalan itu berjarak sekitar lima kilometer dari Gerbang Tol Cikampek Utama.

Hari ini merupakan hari keempat Lebaran 2022 dan bersamaan dengan arus balik mudik tahun ini.

Kendaraan roda empat maupun roda dua ramai melintas sejak Rabu (4/5/2022) sore kemarin.

Momentum arus balik Lebaran ini pun dimanfaatkan Oca dan Kartini mengais pundi-pundi.

Mereka membuat rest area dengan nama ‘Mas Dylands’ bagi pemudik dengan sepeda motor di Jalan Pantura.

Menggunakan sebuah mobil pikap, sepasang suami istri ini menggelar lapak dadakan di pinggir Jalan Raya Purwasari, Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat.

Jalan itu merupakan jalur yang saat ini biasa digunakan pemudik dengan kendaraan roda dua.

Kartini dan Oca memanfaatkan momentum mudik Lebaran mengais pundi-pundi dengan menggelar rest area dadakan di Jalan Raya Purwasari, Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022).
Kartini dan Oca memanfaatkan momentum mudik Lebaran mengais pundi-pundi dengan menggelar rest area dadakan di Jalan Raya Purwasari, Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/5/2022). (Naufal Lanten/Tribunnews.com)

Mereka mengaku senang momentum Lebaran 2022 ini ramai pemudik, setelah dua tahun absen berdagang karena pandemi Covid-19.

Baca juga: One Way Palimanan hingga Cikampek, Polisi Izinkan Area Sisi Kanan Rest Area Dipakai Pengemudi

“Sudah lumayan semenjak dibuka lagi. Kalau sebelum Covid kita bisa jualan. Kalau pas Covid kita enggak bisa kemana mana,” ucap Kartini kepada Tribunnews.com saat ditemui di lapaknya, Kamis (5/5/2022).

“Sekarang sudah ramai, senang banget, gembira bisa jualan lagi,” ujarnya menambahkan.

Kampung Payuyon, Desa Dawuan Barat, Kecamatam Cikampek, Karawang, Jawa Barat ini bercerita, mereka sudah berjualan sejak Tol Cikopo Palimanan (Cipali) belum dibangun.

Adapun Tol Cipali diresmikan hampir tujuh tahun silam atau tepatnya pada 13 Juni 2015.

Kartini bercerita, jauh sebelum tol terpanjang di Indonesia itu dibangun, masyarakat melakukan perjalanan mudik via Jalan Pantura.

Pada saat itu pula, dia bisa meraup omzet hingga Rp5 juta per hari.

Namun omzet penjualan Kartini menurun pada mudik Lebaran tahun ini.

Wanita berusia 29 tahun ini mengatakan omzetnya hanya mencapai Rp3,7 juta selama empat hari berdagang ketika arus mudik kemarin.

“Kalau semalam pas arus balik itu baru dapat Rp800 ribu. Kalau lagi rame bisa dapat Rp1 juta semalam,” ucap ibu satu anak ini.

Lebih lanjut Kartini menjelaskan dia dan keluarga telah mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri kemarin. Dia dan suami pulang kampung ke wilayah Purwakarta, Jawa Barat.

Wanita berkerudung ini rela mempersingkat waktu bersama keluarganya demi memanfaatkan momen mudik Lebaran.

“Soalnya sayang kenapa kalo enggak jualan, kan lagi rame, kalau Covid lagi kita enggak bisa jualan,” ujarnya.

Sehari-hari, Kartini dan suami mencari rizki dengan mengumpulkan limbah seperti besi tua, beling hingga plastik.

Dari sana, mereka bisa mendapatkan Rp2 juta per minggu.

“Itu harga per satu truk engkol. Kadang muatan 10 ton, 8 ton satu mobil itu. Tapi pemasukan kita enggak nentu,” tuturnya.

Kartini berharap momen Lebaran kali ini bisa mendatangkan rizki lebih kepadanya. Dia juga berharap pandemi Covid-19 segera hilang di Bumi Pertiwi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan