KRONOLOGI Pelajar SMP Tewas setelah Berkelahi dengan Temannya, Korban Alami Luka di Kepala

TRIBUNNEWS.COM - RA (14), seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lubuklinggau, Sumatera Utara tewas setelah berkelahi dengan temannya.

Perkelahian itu terjadi pada Kamis (4/8/2022).

Akibat perkelahian itu, korban mengalami luka di bagian kepala hingga nyawanya tak tertolong, Jumat (12/8/2022).

Mengutip Tribun Sumsel, perkelahian terjadi bermula saat korban bermain sepak bola di SMP N 7 Lubuklinggau.

Dalam pertandingan itu, tim korban kalah.

Saat pertandingan selesai, pelaku berkata kepada korban besok bermain lagi.

Baca juga: Kasus Suami Bunuh Istrinya yang Hamil di Bangkalan, Korban Ditemukan Tinggal Kerangka, Motif Cemburu

"Yoh, awak main bodoh skill dibantu kawan (ya kamu main buyan skill dibantu teman)."

"Pelaku menjawab 'yoh kau tulah yang paling pro (ya kamu itulah yang paling hebat)'," kata Kasat Reskrim AKP M Romi menirukan percakapan pelaku dan korban.

Setelah itu, keduanya pulang ke rumah masing-masing.

Keesokan harinya, sepulang sekolah, korban sudah menunggu pelaku di parkiran.

Saat pelaku hendak menuju ke sepeda motornya, korban langsung mendekati pelaku.

Korban lantas menantang pelaku untuk berkelahi.

Tanpa basa-basi, korban langsung memukul kepala pelaku menggunakan tangan kanannya.

Pelaku pun membalas dengan memukul korban.

Korban kemudian menendang pelaku hingga terjatuh.

"Saat pelaku berdiri langsung memukul kepala bagian samping sebelah kiri kuping korban menggunakan kunci motor yang pelaku genggam," ungkap Romi.

Baca juga: Warga Cibadak Sukabumi Tewas Usai Sepeda Motor yang Dikendarainya Bertabrakan dengan Pikap

Teman-teman lain yang menyaksikan perkelahian itu langsung melerai keduanya.

Setelah perkelahian itu, korban pulang bersama teman-temannya.

Ketika pulang, korban masih bisa berjalan seperti biasanya.

"Malam harinya tiba-tiba muntah-muntah, makanya kami bawa ke RS AR Bunda untuk dilakukan perawatan," terangnya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui ada pendarahan di otak korban.

Sosok Korban

Mengutip Tribun Sumsel, korban merupakan hafiz Alquran.

Di mata keluarga, RA merupakan panutan bagi ketiga adiknya.

Sementara di mata guru dan teman-temannya korban dikenal sebagai sosok yang cerdas secara akademik dan rajin beribadah.

Awalnya, pihak keluarag mengira bila muntah-muntah yang dialami RA karena terjatuh saat main bola.

Baca juga: Paman yang Bunuh Keponakan di Ruang Kelas Diringkus, Motif hingga Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

"Karena tidak nampak kami juga tidak melihat (lukanya) sejak awal kami berpikir positif anak ini jatuh kena batu main bola, apa yang sakit kita obati." kata Wiwin, ibu korban, Sabtu (13/8/2022).

RA Juga tak menceritakan bahwa dirinya baru saja berkelahi dengan temannya.

"Sehabis magrib tiba-tiba langsung nangis histeris merasa kepalanya sakit dan muntah," ungkpanya.

Setelah itu kondisi RA terus menurun.

Dia bahkan sempat koma setelah menjalani operasi hingga akhirnya meninggal dunia.

Polisi telah mengamankan pelaku dan saat ini masih menjalani pemeriksaan.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSumsel.com/Eko Hepronis)