Rabu, 15 Oktober 2025

Akhir Kasus Pembunuhan Sadis terhadap Petani di Aceh Tenggara: Pelaku Tewas karena Sakit, Kasus SP3

Kasus pembunuhan petani di Aceh Tenggara, Ruben Ensudin Marbun akan dihentikan penyidikannya oleh polisi karena pelakunya tewas.

Editor: Dewi Agustina
Dok. Polres Aceh Tenggara/TribunGayo.com
Seorang petani di Aceh Tenggara, Ruben Ensudin Marbun tewas dibacok saat sedang mengantar anaknya ke sekolah pada Selasa (2/8/2022) pagi. Kasus pembunuhan sadis ini akan dihentikan penyidikannya oleh polisi karena pelakunya tewas. 

"Tersangka sudah diamankan dan kini sedang di bawa ke Polres Aceh Tenggara untuk proses hukum," ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti.

Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan terhadap seorang petani di Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara terungkap.

Togar Ensudin (38) tewas dibunuh pria berinisial KB (47), yang masih terhitung satu kampung dengan korban.

Motifnya KB membunuh Togar lantaran cemburu karena KB menduga korban menjalin hubungan terlarang dengan istrinya.

Mirisnya lagi, korban Togar dibunuh secara sadis saat sedang mengantar anaknya ke sekolah pada Selasa (2/8/2022) pagi.

Baca juga: Kisah Asmara Mandor Proyek Rumah dan Guru TK di Mataram Berakhir Tragis, Haerani Tewas Dibunuh Pacar

Togar tewas dengan luka bacokan pada bagian leher dan kepalanya.

Usai membunuh, pelaku meninggalkan korban begitu saja di tengah jalan umum yang dikelilingi persawahan, dengan kondisi mengenaskan.

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban diduga karena terbakar api cemburu yang sudah lama terpendam.

Menurutnya, tersangka menuding korban selingkuh dengan istrinya.

Namun ia tidak bisa membuktikan jika korban yang telah memiliki istri dan anak itu berselingkuh dengan istri pelaku.

"Ini cemburu membabi buta sehingga tega menghabisi nyawa korban Togar Ensudin," ujar Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Jabir SH MH kepada TribunGayo.com, Rabu (3/8/2022).

AKBP Bramanti menjelaskan, antara korban dan pelaku sebenarnya sudah lama terlibat cekcok.

Antara keduanya juga sempat tiga kali didamaikan oleh aparatur desa setempat.

"Tahun 2019 hingga 2020 sudah tiga kali aparatur Desa, Mustika Semadam, para tokoh masyarakat dan tokoh agama mendamaikan tersangka KB dengan korban Togar Ensudin secara adat istiadat Batak," ungkap Bramanti.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved