Senin, 8 September 2025

Bocah 8 Tahun Tak Sengaja Telan Kunci Gembok, Sudah Seminggu Tersangkut di Lambung, Ini Ceritanya

MZW (8), bocah di Indramayu tak sengaja menelan kunci gembok hingga tersangkut di bagian lambungnya, Rabu (14/9/2022).

pixabay.com
Ilustrasi gembok - MZW (8), bocah di Indramayu tak sengaja menelan kunci gembok hingga tersangkut di bagian lambungnya, Rabu (14/9/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - MZW (8), bocah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tak sengaja menelan kunci gembok.

Dari hasil rontgen, sejak seminggu terakhir, kunci tersebut tersangkut di bagian lambungnya.

Ia pun harus menjalani operasi untuk mengambil kunci tersebut.

Namun, kendalanya ia tak punya BPJS untuk melakukan tindakan operasi.

Sementara orangtuanya juga tak punya biaya untuk melakukan operasi.

MZW diketahui merupakan anak yatim.

Baca Selanjutnya: Bingungnya ibu di indramayu anaknya tak sengaja telan kunci sudah seminggu bersarang di lambung

Ayahnya telah meninggal dunia saat ia masih kecil.

Sementara sang ibu, Nina Listiana (40) kini berjuang sendirian untuk menghidupinya dan dua saudaranya.

Melansir TribunJabar.id, peristiwa MZW menelan kunci itu terjadi pada Rabu (14/9/2022).

Saat itu, MZW sedang bermain ponsel sembari menggigit kunci.

Karena mengantuk, kunci tersebut tak sengaja tertelan.

Nina yang mengetahui hal itu langsung panik dan membawa anaknya ke bidan terdekat.

Bidan pun menyarankan agar MZW dibawa ke RSUD Indramayu.

Saat itu juga, Nina berkeliling mencari pinjaman uang untuk biaya anaknya berobat.

Sekira 10 orang tetangga ia datangi dan mendapat pinjaman Rp 1 juta.

Biaya pengobatan juga terbantu dengan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

telan kunci gembok
Nina saat menunjukan rontgen kunci gembok yang bersarang di lambung anaknya di Jalan Talang Tembaga Keluarahan Lemahabang, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (20/9/2022). (TribunJabar.id/Handhika Rahman)

Baca Selanjutnya: Bocah indramayu yang telan kunci tak punya bpjs pemerintah upayakan ini perlu tindakan cepat

Namun, karena kondisi ekonomi, Nina belum bisa lagi membawa anaknya untuk berobat.

Sang putra bungsu harus menjalani operasi, namun ia tak punya uang dan BPJS Kesehatan.

Sementara SKTM yang digunakan sebelumnya untuk berobat tidak bisa digunakan untuk ke luar daerah.

Saat ini pemerintah desa telah berupaya untuk membuatkan BPJS bagi keluarga Nina.

Akan tetapi, BPJS tersebut baru bisa digunakan per 1 Oktober.

Nina sangat berharap anaknya bisa cepat dapat pertolongan.

Ia khawatir jika kunci itu tak segera dikeluarkan akan menganggu kesehatan anaknya.

"Tapi mau gimana lagi, untuk operasi secepatnya saya belum ada uang."

"Berharapnya sih ada orang yang mau membantu saya mengambil kunci dari tubuh anak saya," ujarnya, Rabu (21/9/2022).

Kondisi MZW

Ilustrasi kunci pintu -  MZW (8), bocah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tak sengaja menelan kunci gembok.
Ilustrasi kunci pintu - MZW (8), bocah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tak sengaja menelan kunci gembok. (Express Doors Direct)

Baca Selanjutnya: Sudah seminggu kunci gembok bersarang di tubuh bocah di indramayu ini bahayanya untuk tubuh

Dikutip dari TribunJabar.id, Dirut RSUD Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, sejauh ini kondisi pasien baik dan tidak mengalami gejala serius.

"Kondisi baik ya tidak ada yang mengkhawatirkan atau mempengaruhi secara fisiknya maupun secara kelainan medisnya tidak ada," ujarnya.

Namun, kunci tersebut tetap harus dilakukan pengangkatan segera.

Sebab, jika terlalu lama akan cukup membahayakan kesehatan si anak.

Tim medis mengkhawatirkan, kunci yang bersarang di lambung itu bisa turun ke usus.

"Karena kalau sudah di usus bisa mengakibatkan infeksi pada ususnya," jelasnya.

Dijelaskan Deden, awalnya anak itu datang bersama ibunya ke RSUD Indramayu pada Rabu (14/9/2022) sekira pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Ditinggal Orang Tuanya Karaokean di Lantai Dasar, Bocah 3 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 3 Hotel

Keesokan harinya, dokter spesialis bedah mengecek kondisi bocah tersebut.

Berdasarkan hasil rontgen, kunci itu ada di bagian lambung, dan perlu dilakukan pengambilan segera melalui endoskopi.

"Kebetulan di kami itu karena harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah anak maupun bedah registif, akhirnya pasien kami rujuk ke RSUD Gunung Jati Cirebon," terangnya, dikutip dari TribunJabar.id.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Handhika Rahman)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan