Mahasiswa di Palembang Dianiaya dan Ditelanjangi saat Ikut Diksar, Korban Dituduh Bocorkan Rahasia
AL (19), mahasiswa di Palembang dianiaya dan ditelanjangi senior saat mengikuti diksar. Korban dituduh membocorkan rahasia internal organisasi.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - AL (19), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan menjadi korban kekerasan oleh seniornya.
Penganiayaan itu terjadi saat korban mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Bumi Perkemahan Gandus, Kota Palembang.
Kegiatan itu berlangsung pada Kamis (29/9/2022) hingga Minggu (2/10/2022).
Dilansir Sripoku.com, Mai, ibu korban, mengatakan wajah anaknya babak belur dan terdapat luka sundutan rokok.
"Kondisi anak saya saat ini jidatnya benagkak, telinga biru semua, mata bengkak, ada sundutan roko di muka, kedua lengan biru dan ada banyak bekas jotos di kepala," katanya.
Tak hanya luka di tubuhnya, korban juga mengalami trauma hingga tak ingin melanjutkan kuliah.
Baca juga: Mantan Kepala Desa Dijebloskan ke Tahanan Usai Aniaya Kades, Korban ke Polsek Minta Perlindungan
"Karena kasus ini anak saya jadi kepikiran untuk putus kuliah, parahnya saat kejadian AL sampai ikut ditelanjangi oleh pelaku," ungkapnya.
Mai mengaku sangat terpukul dengan insiden yang dialami anaknya saat mengikuti diksar.
Ia menilai tindakan yang dilakukan oleh pelaku tidak manusiawi.
"Jujur dari semalam saya terus-terusan menangis bila membayangkan saat anak saya diperlakukan seperti binatang, biadab sekali mereka," terangnya.
Sementara, Polsek Gandus, AKP Wanda Dhira Bernard, membenarkan adanya penganiayaan mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang.
"Benar adanya kejadian itu dan telah dilakukan perdamaian dengan didampingi orang tua dan kakak korban ZL (21) serta panitia."
"Jadi sudah ada surat pernyataan antara kedua belah pihak, yang kita saksikan bersama pihak keluarga hingga panitia setempat," ujarnya, Senin (3/10/2022), dilansir Sripoku.com.
Wanda menuturkan, peristiwa itu terjadi akibat adanya kesalahpahaman internal dalam organisasi.
Sehingga terjadilah aksi penganiayaan yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka.
Kakak kandung korban, ZL, menjelaskan adiknya bukanlah mahasiswa baru, melainkan mahasiswa semester 3 Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Baca juga: Fakta-fakta Tewasnya Mahasiswa di Mojokerto, Ditemukan di Bibir Jurang, Sempat Hilang Selama 17 Hari
Menurutnya, korban dianiaya karena dituduh telah membocorkan rahasia internal organisasi yang diikuti.
"Adik saya Panitia Konsumsi di diksar itu," katanya, Senin, seperti dikutip dari TribunSumsel.com.
ZL menceritakan, adiknya dianiaya oleh sesama panitia setelah membocorkan dugaan pungli yang terjadi dalam diksar tersebut.
"Apa yang adik saya bocorkan itu sesuai fakta, diksar itu ada biaya Rp 300 ribu mencakup keseluruhan, tapi setiap peserta masih diminta sembako."
"Adik saya membocorkan rahasia itu ke teman-temannya yang pembela kebenaran, rupanya ketahuan oleh orang-orang sesama organisasi (panitia diksar)," bebernya.
Ia pun berharap adanya ketegasan dari pihak kampus kepada pelaku kekerasan terhadap adiknya.
Pasalnya, dari hasil visum dan rontgen, korban mengalami luka yang cukup parah akibat penganiayaan tersebut.
Baca juga: VIRAL Polwan di Pekanbaru Aniaya Pacar Adiknya hingga Babak Belur, Kini Jadi Tersangka
"Intinya kami meminta tanggungjawabnya, semoga universitas bisa kooperatif dan kampus bisa kasih (sanksi) setimpal dengan apa yang adik saya alami," ucapnya.
Sampai berita ini ditayangkan, belum ada perwakilan UIN Raden Fatah Palembang yang bersedia memberi komentar.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Sripoku.com/Mita Rosnita, TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)