Gempa Berpusat di Cianjur
Cerita Korban Gempa di Cianjur, Utang ke Warung hingga Pria Cari Anak dan Ibunya di Reruntuhan
Cerita korban gempa di Cianjur, ada yang utang ke warung untuk bertahan hidup hingga ayah cari anak dan ibunya di reruntuhan dengan alat seadanya.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Cerita pilu datang dari korban gempa Cianjur, Jawa Barat.
Gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022), telah memporak-porandakan sejumlah rumah dan merenggut banyak korban jiwa.
Ketua RT 06/RW 01 Kampung Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Yani Suryani, menguraikan kondisi warganya pasca-gempa M 5,6 mengguncang.
Ia menuturkan, hingga Selasa (22/11/2022) petang, belum ada bantuan apapun yang diterima warga.
Akibatnya, banyak warga yang harus mengutang ke warung terdekat demi bisa bertahan hidup, dilansir Wartakotalive.com.
"Belum ada bantuan dari pemerintah, sampai kita harus ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak," katanya, Selasa.
Baca juga: Gempa Magnitudo 3,9 Guncang Cianjur Siang Ini, Pedagang: Lumayan Terasa Guncangannya
Yani melanjutkan, pasca-kejadian, banyak warga yang mengalami trauma dan enggan masuk ke dalam rumah masing-masing.
Akhirnya, warga setempat memutuskan untuk membuat tenda seadanya.
Kondisi warga di RT 06/RW 01, kata Yani, cukup memprihatinkan. Sebab, hampir semua rumah kondisinya rata dengan tanah.
"Rusak (saat gempa terjadi), banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah gak ada," jelasnya.
Yani mengabarkan, untuk saat ini, warganya memerlukan bantuan berupa tenda, selimut, makanan, serta keperluan bayi dan anak-anak.
"Karena kan malam dingin ya, tenda kita juga seadanya, selimut sama makanan bayi, susu, pampers kita gak ada. Makanan sehari-hari dan obat-obatan," terangnya.
Cerita pilu lain datang seorang pria di Kampung Rawacina, Desa Nagrak.
Dengan peralatan seadanya, ia membongkar reruntuhan rumahnya demi mencari anak dan ibunya yang tertimbun.
Berdasarkan video yang diterima TribunJabar.id, pria tersebut hanya menggunakan ember untuk mengangkut reruntuhan bangunan.
Dikatakan pria tersebut, sebelumnya, sang istri juga terjebak di dalam reruntuhan rumah, namun berhasil ditemukan.

Baca juga: Korban Meninggal di Gempa Cianjur Umumnya Karena Tertimpa Konstruksi Bangunan yang Rapuh
Sementara, anak serta ibunya hingga saat ini masih terjebak di dalam reruntuhan dan belum ditemukan.
"Ibu sama anak saya yang belum," ujarnya.
Beberapa warga juga terlihat membantu pria tersebut untuk mencari korban yang masih belum ditemukan.
Rekan dari pria itu kemudian meminta bantuan kepada tim penyelamat untuk membantu proses evakuasi.
Data Terkini Korban Gempa Cianjur
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru jumlah korban gempa Cianjur.
Hingga Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB, sebanyak 268 orang meninggal dunia. Dari jumlah itu, 122 orang telah berhasil diidentifikasi.
Baca juga: Cerita Korban Gempa Cianjur, Sempat Tertimbun Reruntuhan Selama 10 Menit, Alami Sejumlah Luka
Sementara itu, ratusan orang dilaporkan hilang, demikian disampaikan oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto.
"Korban meninggal dunia 268 jiwa, yang sudah teridentifikasi sebanyak 122 jenazah, masih ada korban hilang sejumlah 151 orang," katanya, dilansir laman bnpb.go.id.
Adapun data warga yang mengungsi yakni 58.362 orang. Kemudian, 1.083 orang mengalami luka-luka.
Lalu, kerusakan infrastruktur seperti rumah rusak total berjumlah 22.198 unit.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Nuryanti, Wartakotalive.com/Cahya Nugraha, TribunJabar.id/Rheina Sukmawati)