Gempa Berpusat di Cianjur
Penampakan Rumah Panggung Berusia Puluhan Tahun Tidak Roboh Akibat Gempa Cianjur
Gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) membuat ribuan bangunan rusak dan roboh.
Editor:
Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi yang melanda wilayah Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) membuat ribuan bangunan rusak dan roboh.
Bahkan bangunan dengan material beton banyak ditemukan roboh.
Namun bangunan rumah panggung material kayu ditemukan utuh di lokasi gempa.
Sejumlah rumah panggung yang berada di Kampung Cibereum, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, masih berdiri kokoh.
Sedangkan rumah-rumah yang berada disekelilingnya dengan kontruksi bangunan menggunakan beton, mengalami kerusakan yang minimal retak bahkan hingga ambruk.
Baca juga: 2 Sneaker dan Angkot Biru Jadi Saksi Belasan Siswa Tertelan Longsor Akibat Gempa Cianjur
Berdasarkan pengakuan pemiliknya, rumah panggung tersebut sudah ada sejak tahun 1980-an.
Hingga kini bangunan tersebut masih berdiri dengan kokoh.
"Udah puluhan tahun ini rumah orang tua, jaman saya belum lahir ini udah ada, saya aja lahir tahun 1987, bangunannya persis kaya gini engga rubah," ujar Rojak, pemilik rumah panggung tersebut.
Selain sisi klasiknya yang mencolok, ternyata, rumah panggung memiliki kelebihan dalam meredam getaran ketika terjadi gempa.
Sebab, kayu-kayu yang menopang bangunan tersebut tidak bersentuhan langsung dengan tanah.
"Kan kalau rumah bata mah pondasi ke tanah langsung, kalau rumah panggung kan cuma nempel doang kayu, kalau ada getaran juga kan ngikutin getaran," katanya.
56.320 Rumah Rusak
Data yang dilansir kemarin malam menyebutkan jumlah korban jiwa Gempa Cianjur sebanyak 271 orang .
Hal itu diumumkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa korban hilang per hari ini mencapai 40 orang dengan rincian 39 orang warga Desa Cugenang dan satu warga dari Desa Warungkondang.
Sementara korban yang alami luka-luka bertambah menjadi 2.043 orang.
Sebanyak 61.908 orang mengungsi dan menimbulkan 56.320 rumah rusak.
"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah. Tentu saja ini akan terus diverifikasi," ungkap Suharyanto.
Menurut Suharyanto, data jumlah korban meninggal 271 bersifat sementara dan akan terus ditelusuri ada tidaknya penambahan korban.
BNPB juga tidak bisa memastikan apakah jumlah 271 itu termasuk yang sudah dimakamkan oleh pihak keluarga atau belum.
Sebab jenazah ada yang langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
Agar tidak terhindar dari kesalahan data, pihak BNPB menjadwalkan update korban gempa Cianjur setiap harinya pada sore hari melalui konfrensi pers.
Sumber: TribunnewsBogor.com