Gempa Berpusat di Cianjur
Gempa Cianjur Kandaskan Keinginan Irma Nurhayati dan Firman Menjadi Pasangan Suami Istri
Panggung dan perangkat sound system sudah dipesan untuk memeriahkan acara bahagia telah siap dan calon pengantin wanita menjadi korban meninggal dunia
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Gempa bumi di Cianjur, awal pekan lalu menghancurkan rencana indah Irma Nurhayati dan Firman membangun bahtera rumah tangga.
Padahal rumah Irma di Kampung Lemahduhur, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang akan menjadi lokasi hajatan, Minggu (27/11/2022) telah didekorasi khas acara pengantin.
Panggung dan perangkat sound system sudah dipesan untuk memeriahkan acara bahagia telah siap.
Yang memilukan Irma ikut menjadi korban tewas dalam tragedi ini dalam kondisi mengenaskan yakni tertimpa bangunan rumahnya.
Calon pengantin wanita itu pun menghembuskan napas terakhirnya karena tertimpa reruntuhan puing rumahnya sendiri.
Paman Irma, Bariji (55) menyaksikan langsung di depan mata bagaiman gempa meruntuhkan rumah keponakannya.
Saat itu ia sedang bersih-bersih halaman rumah Irma dan menebang beberapa pohon sebagai persiapan untuk panggung dan sound system.
Baca juga: Di Tengah Isu Dekat dengan Stevan Pasaribu, Celine Evangelista Bagikan Foto Pakai Kebaya Pengantin
"Saya jalan mundur sambil menyapu daun pepaya yang sudah saya tebang, tiba-tiba suara keras rumah ambruk memekakan telinga dan membuat saya kaget," ujar Bariji ditemui wartawan TribunJabar.id di Kampung Lemah Duhur siang ini.
Bariji sempat terdiam beberapa saat seperti patung.
Kepulan debu dari rumah yang ambruk perlahan tersapu angin di depannya.
Hatinya berkecamuk namun kakinya seperti dipaku dan sedikit bergemetar.
Ia tetap terdiam untuk beberapa saat sebelum ingatannya kembali kepada istri dan keponakannya yang sedang berada di dalam rumah.
"Tersadar dan berusaha membuang rasa takut, saya perlahan masuk mencari suara-suara kesakitan dari istri, adik, dan keponakan yang berada di dalam rumah," kata Bariji.
Bariji mengatakan, istri, adik-adiknya dan ia sempat kebingungan mencari posisi Irma.
Ia berhasil menemukan tubuh Irma yang tertimpa dinding rumah.
"Lama kebingungan mencari saya melihat rambutnya, tubuhnya tertutup dinding rumah," kata Bariji.
Irma dan anak tetangganya Eki ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Eki kala itu diperkirakan sedang berniat jajan di warung kecil milik Irma.
"Istri dan adik-adik saya ditemukan selamat," katanya.
Bariji menduga, keponakannya sedang menggoreng makanan di dapur untuk persiapan pernikahan juga.
Baca juga: Fakta-fakta Pernikahan Kiki Amalia dan Agung Nugraha, Mulai Mas Kawin hingga Tanggal Dipercepat
"Ia mungkin keluar sebentar melayani anak kecil yang jajan di warung namun keburu rumah ambruk," kata Bariji.
Bariji sekeluarga langsung berlari ke sawah pinggir jalan karena gempa susulan terus terjadi dan dirasakan oleh semua warga Kampung Lemahduhur.
"Saya belum berani kembali ke rumah pa karena suasana kejadiannya masih jelas di mata saya," katanya.
Di depan rumah almarhumah terlihat beberapa kolam ikan yang mengering karena dasar kolam yang terbelah akibat gempa.
Bau amis menyengat karena lima kuintal ikan di dalam kolam tersebut mati.
"Boro-boro ngurus ikan pa, urus keluarga saja paniknya sudah luar biasa, mari kembali pa saya tak terbiasa dan belum pernah masuk ke rumah lagi," ujar Bariji yang mengajak Tribun kembali ke posko pengungsian.
Pemerintah daerah (Pemda) Cianjur akan menyiapkan 2 hektare lahan tanah, untuk relokasi para korban bencana gempa bumi 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur.
Direncanakan, lahan yang berada di Kecamatan Cilaku tersebut, akan dibangun ratusan rumah huni untuk para korban bencana gempa bumi Cianjur.
"Kemarin itu sudah ditinjau oleh pihak BMKG, dan menyatakan bisa dimanfaatkan," ucap Asisten Daerah 2 Cianjur, Budi Rahayu Toyib, Minggu (27/11/2022).
Walaupun begitu, tidak semua korban bencana gempa bumi Cianjur akan di relokasi ke Kecamatan Cilaku.
"Harus menunggu hasil assignment dulu. Karena menurut keterangan BMKG, ada yang harus direlokasi."
"Seperti daerah-daerah yang tidak bisa dibangun lagi dan ada yang masih bisa dibangun kembali di sana. Jadi tidak semua direlokasi," tambahnya.
Budi mengatakan, saat ini Pemda Cianjur dan kementerian PUPR sedang melakukan pendataan kepada para korban.
"Murah-mudahan setelah habis masa tangga darurat ini, sudah mulai dibangun. Jadi untuk datanya kami sedang melakukan assignment dulu, sebelum masa tanggap darurat berakhir," ucap Budi. (Tribun Jatim/Ani Susanti)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tragedi Pilu Calon Pengantin Tewas karena Gempa Cianjur, Paman Lihat Rambut: Tubuh Tertutup Dinding