Minggu, 24 Agustus 2025

Erupsi Gunung Semeru

Update Erupsi Gunung Semeru Hari Ini: Terjadi Erupsi dengan Amplitudo 23 mm dengan Durasi 73 Detik

Erupsi Gunung Semeru terjadi kembali hari ini, Selasa (6/12/2022) pukul 05.02 WIB, dengan amplitudo 23 mm dan durasi 73 detik.

Penulis: Rifqah
SURYA/SURYA/PUR
ERUPSI GUNUNG SEMERU - Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar yang terpantau dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (5/12/2022). Erupsi Gunung Semeru terjadi kembali hari ini, Selasa (6/12/2022) pukul 05.02 WIB, dengan amplitudo 23 mm dan durasi 73 detik. 

Hal tersebut berdasarkan catatan dari BPBD Kabupaten Lumajang.

Pantauan lokasi kepulan asap dan uap di timbunan material vulkanis masih mengepul hingga Senin (5/12/2022).

"Suhu awal saat erupsi terjadi sebesar 800 derajat celcius."

"Kemudian setelah berproses hingga kini masih di atas 200 celcius untuk timbunan material vulkanis yang di bawah," ujar Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, Senin (5/12/2022).

Suhu material vulkanis yang ada disebut bisa bertahan cukup lama.

Hal tersebut tergantung pada kedalaman material dan cuaca.

"Pengalaman erupsi tahun kemarin bahkan bisa sampai berbulan-bulan untuk ketinggian material yang mencapai 5 meter," ungkap Patria.

Imbauan dari Badan Geologi untuk Warga

Dilansir vsi.esdm.go.id, karena adanya peningkatan aktivitas pada erupsi Gunung Semeru, maka Badan Geologi mengeluarkan rekomendasi sebagai berikut:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

5. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru,dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Rina Ayu Panca Rini) (Tribunjatim.com/Erwin Wicaksono)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan