Senin, 18 Agustus 2025

Wanita di Makassar yang Lapor Polisi dan Ditertawakan Kini Justru Diperiksa, Terbongkar Berbohong

Datu, wanita di Makassar, Sulawesi Selatan yang melapor ke polisi karena mengaku suaminya hilang kini justru diperiksa oleh polisi.

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
Tribunnews.com
Ilustrasi kantor polisi - Datu, wanita yang melapor ke polisi dan mengaku suaminya hilang kini justru diperiksa polisi. Ia ternyata berbohong. 

TRIBUNNEWS.COM - Datu, wanita di Makassar, Sulawesi Selatan yang melapor ke polisi karena mengaku suaminya hilang kini justru diperiksa oleh polisi.

Kisah Datu melapor ke polisi itu sempat viral di media sosial karena Datu disebut tidak mendapat pelayanan yang baik dari polisi.

Oknum polisi yang seharusnya menerima laporan Datu justru menertawakan laporan wanita berusia 30 tahun ini.

Kini, Datu yang sempat melaporkan suaminya hilang justru diperiksa polisi.

Penyebabnya, terungkap Datu melakukan kebohongan.

Berikut faktanya mulai dari kronologi Datu ditertawakan polisi saat melapor ke kantor polisi hingga kini terbongkar telah berbohong:

Melapor ke polisi dan ditertawakan

Datu melapor ke Polsek Biringkanaya Polrestabes Makassar pada 27 Desember 2022 lalu.

Dikutip dari TribunTimur, Datu datang ke Mapolsek Biringkanaya pada pukul 10.00 Wita.

Tujuannya ke kantor polisi untuk melaporkan suaminya, Hagai, yang hilang. 

Ilustrasi Polisi.
Ilustrasi Polisi. (Istimewa)

Baca juga: Ratusan Polisi Siaga, Amankan Majelis Hakim Tinjau Rumah Ferdy Sambo di Komplek Polri dan Saguling

Namun, bukannya diterima dengan baik, Datu justru mendapat perlakuan tidak menyenangkan. 

"Saya masuk (di Polsek Biringkanaya) dapat satu polisi dulu, dia bilang mau apa? Jadi saya bilang mau melapor," ucap Datu menceritakan percakapannya dengan oknum polisi yang tidak dikenalinya itu.

"(Terus) dia (oknum polisi) bilang melapor apa? Saya bilang kehilangan. Terus dia bilang lagi kehilangan apa? Saya bilang suami saya hilang pak," sambungnya.

Setelah itu, lanjut Datu, dirinya pun menceritakan kronologi hilangnya Hagai.

"Jadi saya cerita mi kronologinya begini-begitu, ketawai itu bapak baru langsung napanggil temannya yang botak-botak bilang ini layani ini katanya suaminya hilang," ucap Datu.

Tidak berselang lama, polisi dua pun tiba menghampiri Datu dan menanyakan hal yang sama.

"Terus datang (polisi yang kepalanya plontos) datang sambil ketawa bilang, Ah masa suaminya hilang, berapakah nomor registrernya," beber Datu.

Selang beberapa saat, Datu pun duduk menunggu berharap diladeni.

Namun, harapan Datu untuk dimintai keterangan agar dibuatkan laporan tidak terwujud.

"Saya duduk lama menunggu tidak diladeni. Terus dia (oknum polisi) bilang, ah pulangji itu suami mu, perginaji nongkrong-nongkrong sama temannya," ungkap Datu.

Mendengar jawaban itu, Datu yang pasrah pun hanya berucap, "Saya yang tahu kondisi suamiku pak, karena dia sakit," cerita Datu dengan suara lirih.

Datu pun pulang ke rumah tanpa dibuatkan laporan kehilangan.

Di rumah, Datu masih gelisah. Ia seolah tak tahu berbuat bagaimana agar menemukan sang suami.

Datu lantas kembali ke Polsek Biringkanaya untuk melapor.

Jam 13.00 Wita, dirinya tiba, Datu mengaku baru dilayani dua jam kemudian atau pukul 15.00 Wita.

"Saya datang duduk dari Jam 1 baru dilayani jam 3, bukan dilayani (malah) dibicarai (diceramahi)," kata Datu.

"Dia (oknum polisi) bilang, kenapa lagi Bu? Jadi saya bilang, suamiku hilang kasihan, masa tidak dibuatkan laporan polisi nah sudah 1x24 jam," sambungnya.

"Terus dia (oknum polisi) bilang, tidak dibuatkan laporan polisi kalau orang dewasa yang hilang," ungkap Datu menceritakan percakapannya dengan oknum polisi yang ditemui.

Setelah itu, Datu pun mengaku diminta oleh oknum itu untuk memprint foto wajah sang suami.

Datu pun pergi ke tukang cuci foto dan membawa fotonya ke oknum polisi itu.

"Saya disuruhmi tulis alamat sama nomor telpon di kertas, baru dia (oknum polisi) bilang nanti dihubungi," ucapnya.

Lagi-lagi, Datu pulang ke rumah tanpa membawa kertas tanda bukti laporan polisi diterima.

Sebab, niatannya untuk dibuatkan laporan kembali tidak dipenuhi oknum polisi di Polsek Biringkanaya.

Padahal, kata Datu, dirinya sengaja datang sambil membawa ransel berisi berkas seperti KTP, Akta Nikah dan ijazah suami dengan harapan dibuatkan laporan polisi.

Selang beberapa hari, Datu tak kunjung mendapatkan kabar keberadaan suaminya.

Hatinya yang gusar dan gelisah, pun kembali mendatangi Polsek Biringkanaya.

" Kemarin lagi saya pergi (ke Polsek Biringkanaya) karena tidak puas hatiku sudah seminggu (sepekan) tidak ada kabar," sebut Datu.

Saat tiba Datu mengaku ditemui oleh oknum polisi berinisial R lalu diarahkan ke salah satu ruangan.

Di dalam ruangan itu, terdapat komputer yang diduga Datu ruang pemeriksaan.

Namun, 30 menit menunggu Datu rupanya hanya ditinggal sendiri dalam ruangan.

Ia pun keluar menghampiri polisi yang tengah asik berbincang dengan polisi lain.

"Saya keluar ruangan bawa ransel lalu saya bilang, tabe pak, jadi saya Pulangmi lagi saja ini pak," ucap Datu.

Salah satu polisi yang dihapiri pun mengarahkan Datu untuk duduk kembali.

"Saya dudukmi kembali, terus mereka cerita-cerita sambil ketawa-ketawa baru ditanya kenapa kah Bu? ucap Datu menceritakan apa yang dialami.

Sambil menangis Datu kembali menceritakan bahwa sang suami Hagai hilang.

"Saya bilangmi lagi, suamiku hilang kasihan pak sudah seminggu dengan saya menangis karena saya sudah sakit hati sekali," beber Datu.

Oknum polisi berinisial R pun memanggil Datu dan duduk di dekat kursinya.

Oknum polisi itu lalu menanyakan identitas Datu dan suaminya serta nomor ponsel yang dapat dihubungi.

Namun, anehnya kata Datu, identitasnya itu hanya dicatat di belakang buku.

"Tapi masa dicatat di belakang buku, berarti tidak resmi, dicatat-catat mungkin hanya untuk buat hati saya senang," ungkap Datu.

Berselang beberapa saat, muncul seorang pria berpakaian preman yang oleh Datu menduga juga polisi.

"Datang polisi satu pakai janggut mungkin dia serse tidak pakaian dinas, pakai baju kaos. Dia bilang kenapa itu?

"Terus dijawab mi ini komandannya, dia bilang hilang suaminya. Terus dia (pria diduga polisi) bilang, eh Bu kalau hilang suaminya diganti," ucap Datu menirukan percakapan yang didengarnya.

Datu pun kembali harus menjawab dengan nada lirih. "Saya bilang kenapa pak? Dia bilang kalau hilang suami diganti, lalu saya bilang tidak semudah itu pak," ucap Datu dengan nada sedih.

Datu lantas bergegas pergi meninggalkan Polsek Biringkanaya.

Ia berkeliling hingga ke wilayah Panakukkang demi mencari suaminya. 

Kapolsek minta maaf

Setelah perlakuan yang diterima Datu viral, warganet mengecam oknum polisi yang tidak melayani Datu dengan baik. 

Kapolsek Biringkanaya Kompol Andi Alimuddin akhirnya meminta maaf atas ulah anggotanya.

Permintaan maaf dari Kapolsek diungkap oleh Datu. 

"Saya ditemui tadi pagi sama pak Kapolsek minta maaf dan berjanji bantu saya cari suamiku," katanya, Senin (2/1/2023). 

Kompol Andi Alimuddin pun mengaku telah mengerahkan personel Resmob mencari kebenaran Hagai.

"InsyaAllah sementara kita telusuri sudah ada petunjuk sementara anak Resmob mendalami keberadaanya, mulai pagi tadi anggota sudah jalan, mudah-mudahan malam ini ada kejelasan," katanya.

Terungkap, Datu ternyata berbohong, palsukan dokumen

Setelah polisi melakukan pendalaman, terungkap Datu ternyata berbohong. 

Kebohongan Datu terbongkar setelah polisi berhasil menemukan Hagai, pria yang disebut Datu sebagai suaminya. 

Diberitakan TribunTimur, polisi menemukan Hagai di rumah keluarganya di Blok 10 Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar, Selasa (3/1/2023) malam.

Kolase foto-foto saat Hagai dan Datu diinterogasi
Kolase foto-foto saat Hagai dan Datu diinterogasi personel Resmob Polda Sulsel dan Polsek Biringkanaya, Makassar. Berikut fakta-fakta berdasarkan informasi dihimpun Tribun-Timur.com.

Baca juga: Kasus Penculikan Malika, KemenPPPA Minta Polisi Jerat Pelaku dengan UU Perlindungan Anak

Setelah diminta keterangan, Hagai mengaku Datu bukanlah istrinya. 

Hagai mengatakan hubungannya dengan Datu bukan suami istri, melainkan hanya pacaran. 

Lebih lanjut, Hagai mengaku meninggalkan Datu karena Datu kerap memukul dirinya. 

"Saya kan selalu dimarahi sama dia, Datu pacar saya," kata Hagai kepada polisi.

"Karena saya dipukuli terus, karena kalau dia (Datu) marah, dia pukul saya," jawab Hagai. 

Hal itu dibenarkan Kasat Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara. 

"Hasil interogasi HG, bahwa HG tidak pernah melakukan pernikahan secara resmi menurut agamanya dengan DT (Pelapor)," kata Kasat Resmob Polda Sulsel, Kompol Dharma Negara, Rabu (4/1/2022) pagi.

Hagai lanjut Dharma, juga mengaku tidak memiliki anak hasil hubungan 'gelapnya' dengan Datu.

"Bahwa identitas yang digunakan oleh pelapor dan terlapor yang berupa KTP dan buku nikah yang merupakan status pernikahan telah kawin dibuat oleh DT (pelapor) dengan sepengetahuan HG merupakan identitas palsu," ujarnya.

Dalam laporan Datu, Hagai juga disebut mengidap penyakit hilang ingatan.

Namun, Hagai yang diinterogasi polisi, mengaku jika apa yang dikatakan Datu tidaklah benar.

"HG tidak memiliki penyakit hilang ingatan sesuai dengan keterangan pelapor DT, melainkan yang bersangkutan mengaku sering diberikan obat berupa vitamin untuk daya tahan tubuh karena yang bersangkutan mengalami sakit Amandel," ungkap Dharma.

Datu akhirnya mengakui dirinya telah berbohong. 

"DT mengakui telah membuat keterangan palsu untuk dijadikan laporan pengaduan ke Polsek Biringkanaya Polrestabes Makassar," terang Kompol Dharma. 

Adapun isi keterangan palsu yang diberikan Datu lanjut Kompol Dharma, antara lain Datu mengaku telah membuat Akta nikah palsu, KTP palsu, KK palsu dengan tujuan untuk menghindari pemeriksaan dari warga setempat.

"DT (juga) mengakui memberikan keterangan palsu tentang kehamilan yang bersangkutan. DT mengakui bahwa berbohong tentang pernikahannya dengan HG," bebernya.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunTimur/Muslimin Emba)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan