Kamis, 11 September 2025

Bentrokan Pekerja di Morowali

Bentrok Pekerja Smelter PT GNI di Morowali Sulteng Tewaskan 3 Korban, 69 Diduga Provokator Ditangkap

Bentrok yang terjadi antar pekerja di kawasan industri smelter nikel PT GNI di Morowali mengakibatkan 3 orang tewas.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Timur/Sanovra
Ilustrasi bentrok - Bentrok yang terjadi antar pekerja di kawasan industri smelter nikel PT GNI di Morowali mengakibatkan 3 orang tewas. 

TRIBUNNEWS.COM, PALU - Bentrok terjadi antara pekerja Indonesia dan Tenaga Kerja Asing (TKA) di kawasan industri smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (15/1/2023).

Akibat bentrok tersebut 3 orang dikabarkan meninggal dunia.

Korban yang meninggal hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Aparat kepolisian mengamankan sebanyak 69 orang yang diduga adalah provokator bentrok pasca kerusuhan tersebut.

Baca juga: Bentrok Antarburuh PT GNI Morowali Utara Menewaskan 2 Orang, Ini Pemicu dan Nama Korban Luka

Detik-detik bentrokan antar karyawan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) itu terekam dalam media sosial hingga menjadi viral, Minggu (15/01/2023).

Informasi yang dihimpun Tribun, kerusuhan di smelter nikel PT GNI Morowali Utara tersebut terjadi pada Sabtu (14/1/2023) malam.

Berawal dari Aksi Mogok Kerja

Kerusuhan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, tersebut melibatkan tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal.

Berdasarkan informasi, kronologi bentrok karyawan diawali aksi mogok kerja dan masuk ke pabrik.

Para karyawan yang mogok kerja mengajak buruh lainnya untuk mengikuti aksi tersebut.

Saat di dalam pabrik, buruh asing yang tidak ingin mengikuti mogok kerja dikabarkan malah menyerang sejumlah karyawan lokal.

Aksi pekerja asing itu mendapat perlawanan hingga terjadi bentrok.

Para buruh yang terlibat bentrok menggunakan besi maupun peralatan di pabrik.

Bentrok kedua kubu itupun merembet hingga terjadinya pengrusakan dan pembakaran fasilitas kantor hingga armada milik PT GNI.

Baca juga: 17 Orang Tewas dalam Bentrok di Peru, Demonstran Tuntut Bebaskan Pedro Castillo dari Penjara

Penyebab Kerusuhan

Sebelum terjadinya kerusuhan PT GNI, sempat dilakukan pertemuan antara karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan pihak perusahaan pada Jumat (13/1/2023).

Pada pertemuan tersebut karyawan yang tergabung dalam SPN memberikan delapan tuntutan pada pihak perusahaan.

Namun menurut keterangan kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto, saat itu belum ada kesepakatan.

Belum adanya kesepakatan tersebut membuat karyawan yang tergabung dalam SPN memberikan surat pemberitahuan untuk melakukan aksi mogok kerja.

Menanggapi hal tersebut, pihak perusahaan mengeluarkan surat jawaban dari delapan tuntutan karyawan.

Dari beberapa tuntutan tersebut, PT GNI tak menerima seluruh tuntutan mereka.

Hal itu membuat karyawan yang tergabung dalam serikat buruh melakukan aksi mogok kerja di lokasi perusahaan.

Puluhan karyawan memaksa masuk ke lokasi PT GNI untuk melakukan aksinya tersebut.

Namun bentrokan tak terhindarkan setelah sejumlah karyawan diadang karyawan lain di dalam areal smelter nikel tersebut.

Pengadangan aksi tersebut juga diduga dilakukan para karyawan asing.

Baca juga: Bentrok Kelompok Warga di Jayawijaya, 3 Polisi dan 2 Warga Luka Dipanah

Akibatnya bentrokan karyawan pun pecah.

Bahkan sejumlah kendaraan dibakar massa serta beberapa karyawan terluka.

69 Terduga Provokator Diamankan

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah atau Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, pihak kepolisian mengamankan 69 orang pascakerusuhan tersebut.

Mereka yang diamankan petugas diduga adalah terduga provokator dalam peristiwa kerusuhan PT GNI tersebut.

"Ada 69 orang diduga sebagai provokator juga pelaku pengrusakan diamankan di Polres Morowali Utara," kata Didik, Minggu (15/1/2023), dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.

Video Viral Bentrok Beredar

Bentrok dan kerusuhan di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) Morowali Utara, Provinsi Sulteng beredar dalam video viral TikTok, Twitter, Instagram, dan platform medsos lainnya.

Diketahui, kericuhan terjadi pada Sabtu (14/1/2023) sekitar pukul 21.00 Wita melibatkan tenaga kerja di PT GNI.

Informasi dihimpun TribunPalu.com, kericuhan pecah saat tenaga kerja lokas saling serang dengan tenaga kerja asing.

Salah satu karyawan PT GNI yang tidak ingin disebut namanya, menyebut kondisi dalam perusahan makin mencekam.

"Pertikaian kedua kelompok dari pagi sampai malam hari, api berkobar di tengah kerumunan massa," katanya dikutip TribunnewsSultra.com dari TribunPalu.com.

Sejumlah karyawan Indonesia mengalami luka-luka di dalam perusahan.

Bahkan sejumlah karyawan perempuan dari Indonesia juga mendapat kekerasan dari tenaga kerja asing.

"Banyak karyawan Indonesia mengalami luka-luka," jelasnya.

Gubernur Sulteng Minta Semua Pihak Menahan Diri

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura menyayangkan terjadinya bentrokan antarpekerja di PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI), Morowali Utara.

Ia pun berharap semua pihak menahan diri dan menenangkan situasi, serta memberikan solusi terkait kejadian itu.

"Semua tokoh pemangku kepentingan supaya memberikan solusi dan menenangkan, jangan membuat komentar yang tidak menyejukkan semua pihak," kata Rusdy dalam melalui rilis resmi Pemprov Sulteng, Minggu (15/1/2023).

Rusdy percaya Kapolda mampu bertindak untuk memberikan keamanan, dan melakukan penegakan hukum atas kejadian tersebut.

Ia menyampaikan rasa duka yang terdalam atas timbulnya korban jiwa akibat kerusuhan antara pekerja asing dengan lokal itu.

Rusdy Mastura juga meminta aparat keamanan untuk dapat menyelesaiakan masalah tersebut sesuai aturan hukum yang berlaku, dan meminta hal serupa tidak terjadi lagi.

Mantan Wali Kota Palu ini meminta semua daerah berjuang untuk mendatangkan investasi dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan pembangunan di daerah.

Selain itu, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui adanya peningkatan ekonomi masyarakat.

Kasus di PT GNI

PT GNI adalah salah satu perusahaan smelting di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2019.

Perusahaan mengoperasikan pabrik smelter nikel di Kelurahan Bunta, Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulteng.

PT GNI atau PT Gunbuster Nickel Industry yang merupakan perusahaan milik pengusaha asal China, Tony Zhou Yuan.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, industri smelter nikel tersebut menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Teknologi dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.

Beberapa insiden yang terjadi di PT GNI belakangan ini viral diberbagai platform media sosial (medsos).

Sebelum kerusuhan atau bentrok antarkaryawan yang terjadi pekan ini, viralnya perusahaan ini seiring kematian dua karyawannya karena kecelakaan kerja di area tungku smelter nikel.

Salah satu korban tewas dalam peristiwa yang terekam dalam video viral tersebut adalah seleb TikTok, Nirwana Selle (20), yang bekerja sebagai operator crane.

Nirwana meregang nyawa dilalap api dalam kebakaran tungku smelter pada Kamis (22/12/2022) dini hari lalu bersama salah seorang rekannya bernama Made (20).

Terbaru, viralnya PT GNI gegara terjadinya kerusuhan atau bentrok antarkaryawan yang terjadi pada Sabtu (14/1/2023).

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Fakta Kerusuhan PT GNI Morowali Utara, Korban, Kronologi, Penyebab Bentrok Karyawan Smelter Nikel

Sumber: Tribun Sultra
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan