Minggu, 17 Agustus 2025

Erupsi Gunung Merapi

Berikut Data Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Hari Ini: Mulai 2 Maret

Sebelum mengalami erupsi hari ini, Sabtu (11/3/2023), terjadi beberapa aktivitas vulkanik di Gunung Merapi.

Editor: Erik S
Twitter @merapi_uncover
Kepanikan penambang batu dan pasir terekam saat erupsi Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG- Berdasarkan pos pengamatan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tercatat 23 luncuran awan panas guguran erupsi Merapi hingga sore hari ini, Sabtu (11/3/2023).

Gunung Merapi mulai erupsi ekitar pukul 12.12 WIB.

Baca juga: Kronologi Erupsi Gunung Merapi dari Data BPPTKG Yogyakarta: Diawali Rentetan Awan Panas

Sebelum mengalami erupsi hari ini, Sabtu (11/3/2023), terjadi beberapa aktivitas vulkanik di Gunung Merapi.

Dirangkum dari berita Update Gunung Merapi Tribunjogja.com periode 2 Maret 2023 sampai 11 Maret 2023 pagi, berikut histori aktivitas Gunung Merapi.

Histori Aktivitas Gunung Merapi

2 MARET 2023

Gunung Merapi (2.968 mdpl) tercatat mengalami 12 kali gempa guguran (Amplitudo: 4 - 65 mm, Durasi: 39,6 - 100 detik) selama masa pengamatan Kamis (2/3/23), pukul 00:00-06:00 WIB.

Per Kamis (2/3/2023) status siaga (Level III) masih ditetapkan.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta menyebut, cuaca Gunung Merapi cenderung mendung dan hujan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara berada di kisaran 13,5 - 18°C, kelembaban udara 77 - 99 persen, dan tekanan udara 837.2-918.4 mmHg.

Baca juga: Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi Sampai ke Wilayah Wonosobo

BPPTKG memaparkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

Baca juga: Hujan Abu Vulkanik Erupsi Gunung Merapi Sampai ke Wilayah Wonosobo

4 MARET 2023

Gunung Merapi pada Sabtu (4/3/2023) tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Pengamatan dilakukan mulai pukul 00:00-06:00 WIB melansir data dari pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 17,7 - 20°C, kelembaban udara 71-99 persen, dan tekanan udara 653-687 mmHg.

“Secara visual, gunung kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati,” kata Agus.

Gempa guguran terjadi sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 4-36 mm, berdurasi 44,8-122,5 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 19 kali dengan amplitudo 8-21 mm, S-P 0,5-1 detik berdurasi 7,8-12,2 detik.

Baca juga: Erupsi Gunung Merapi: Genteng di Desa Krinjing Tidak Kelihatan, Temanggung Gelap Gulita

“Tingkat Aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelas Agus.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diimbau agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung.

“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tegas Agus.

Baca juga: Update Gunung Merapi Sabtu 4 Maret 2023, Aktivitas Landai di Akhir Pekan

7 MARET 2023

BPPTKG mengamati terjadi 3 kali guguran lava pijar pada Gunung Merapi, Selasa (07/03/2023).

Jarak luncur maksimum guguran tersebut 1.500 meter ke barat daya.

Selama periode pengamatan, Selasa (07/03/2023) mulai pukul 00:00 - 06:00 WIB terjadi 15 kali guguran, dengan amplitudo 4-24 mm, dan durasi 55-117,8 detik.

Hybrid/Fase Banyak tercatat ada 4 kali, dengan amplitudo 4-10 mm, S-P 0,4-0,5 detik, durasi 5,3 - 8,8 detik.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, AirNav: Layanan Navigasi Penerbangan Masih Aman

Vulkanik Dalam terjadi 19 kali, dengan amplitudo 9-20 mm, S-P 0,6-1,2 detik, dan durasi 7,4 - 12,6 detik.

Tektonik Jauh terjadi 1 kali, dengan amplitudo : 4 mm, S-P : 5.52 detik, durasi : 44.4 detik.

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 13-20°C, kelembaban udara 68-92 persen, dan tekanan udara 656-687 mmHg.

Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

Gunung Merapi berstatus Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu, masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau perkembangan aktivitas Merapi, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

8 MARET 2023

Aktivitas Gunung Merapi Rabu (8/3/2023), tercatat landai, tidak mengeluarkan guguran lava pijar maupun awan panas.

Hal tersebut terlihat dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG, Agus Budi S mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah, berawan, dan mendung.

Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 16-20°C, kelembaban udara 66-99 persen dan tekanan udara 566-685 mmHg.

“Secara visual, gunung jelas, hingga kabut 0-III dan asap kawah tidak teramati,” tutur Agus.

Gempa guguran terjadi sebanyak 12 kali dengan amplitudo 4-7 mm berdurasi 24,5-67,1 detik.

Hybrid/fase banyak terjadi sebanyak dua kali dengan amplitudo 4-7 mm, S-ap 0,3-0,5 detik berdurasi 5,3-6,6 detik.

Vulkanik dalam terjadi sebanyak 22 kali dengan amplitudo 7-24 mm, S-P 0,5-1,4 detik berdurasi 8,2-10,5 detik.

Tektonik jauh terjadi sebanyak 3 kali dengan amplitudo 2-4 mm. s-P 6,4-79,2 detik berdurasi 57,6-63,9 detik.

Baca juga: Berikut Data 11 Kecamatan Sebaran Abu Vulkanik Erupsi

“Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini berada di level III atau siaga,” jelas Agus.

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.

Sektor itu meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, sektor meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

9 MARET 2023

Gunung Merapi (2968 mdpl) tercatat mengalami 13 kali gempa guguran (Amplitudo: 3-19 mm, Durasi: 11,6-186 detik) selama masa pengamatan Kamis (9/3/2023), pukul 00.00-06.00 WIB.

Sejauh ini, status siaga (Level III) untuk Gunung Merapi pun masih ditetapkan.

Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut, cuaca Merapi cenderung cerah dan berawan, dengan angin yang bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Kemudian, suhu udara berada di kisaran 17,5-20 °C, kelembaban udara 66-97 persen, dan tekanan udara 873,5-917,9 mmHg.

Visual gunung berapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut tampak jelas sepanjang periode pengamatan ini.

Asap kawah bertekanan lemah pun teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100-150 meter di atas puncak kawah.

BPPTKG Yogyakarta juga memaparkan potensi bahaya terkini, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Kemudian, sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif, dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, sekaligus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan.

11 MARET 2023 (Pagi Pukul 00:00 - 06:00 WIB)

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 meter ke barat daya, Sabtu (11/3/2023).

Hal tersebut didapatkan dari hasil pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB.

Berdasarkan pengamatan meteorologi, terpantau cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.

Suhu udara 13-21°C, kelembaban udara 74-97 persen, dan tekanan udara 567-685 mmHg.

Visual Gunung Merapi jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 m di atas puncak kawah.

Kegempaan guguran (Jumlah: 10, Amplitudo: 4-9 mm, Durasi: 35.1-121 detik), Vulkanik Dangkal (Jumlah: 1, Amplitudo: 31 mm, Durasi: 10.4 detik), dan Vulkanik Dalam (Jumlah: 20, Amplitudo: 7-23 mm, S-P: 0.6-0.9 detik, Durasi: 8.9-9.9 detik)

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Itulah histori aktivitas Gunung Merapi sebelum mengalami erupsi Sabtu, 11 Maret 2023. (Tribunjogja.com/ANR)

Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul HISTORI Aktivitas Gunung Merapi Sebelum Erupsi Sabtu 11 Maret 2023, Guguran Berkali-kali

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan